Ini saat yang tepat untuk mengganti popok si kecil, Ibu sudah tahu?
Merdeka.com - Popok instan alias popok sekali pakai memang selalu menjadi idola ibu-ibu. Ini karena kemudahan sekaligus kenyamanan yang ditawarkan popok sekali pakai tersebut memang sangat menggoda.
Tetapi, ketika ini berkaitan dengan saat yang tepat untuk mengganti popok jenis ini, sepertinya para ibu masih ragu untuk menjawabnya. Banyak ibu yang percaya bahwa 3-4 jam sekali adalah waktu yang tepat untuk mengganti popok sekali pakai ini. Ini adalah cara yang ibu lakukan untuk mencegah ruam kulit pada bayi.
Menurut Shangvi, seorang dokter spesialis anak seperti yang dilansir melalui thehealthsite mengatakan bahwa tidak ada gunanya mengganti popok sekitar 3-4 jam sekali jika popok yang digunakan tak basah. Oleh karena itu, aturan mengganti popok 3-4 jam sekali tak bisa diberlakukan secara umum.
-
Kapan popok sebaiknya diganti? Meskipun angka itu cukup mengesankan, membeli popok dalam jumlah besar secara bersamaan tidaklah disarankan. Bayi tumbuh dengan cepat, dan ukuran popok perlu disesuaikan setiap beberapa bulan.
-
Kapan sebaiknya ganti pembalut? Cara mengatasi iritasi kulit akibat pembalut yang pertama adalah dengan mengganti pembalut setiap 4 jam sekali.
-
Kapan sebaiknya mengganti pembalut? Penting untuk diingat bahwa jarang mengganti pembalut dapat menyebabkan masalah kesehatan. Area labia dapat menjadi gatal dan iritasi akibat infeksi jamur dan bakteri.
-
Bagaimana cara menyimpan popok agar tetap bagus? Untuk memastikan popok tetap terjaga kualitasnya, popok harus disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung.
-
Apa yang Franda sampaikan tentang popok bayi? Ketika Franda ditemui, ia mengungkapkan kekagumannya atas pemecahan rekor ini karena baru menyadari bahwa popok yang dikenakan oleh bayi harus benar-benar bersih dan sehat.
-
Kapan posyandu paling penting untuk anak? Hal ini terutama difokuskan pada bayi berusia 0-2 tahun, ketika seorang anak belajar melakukan tindakan sederhana seperti menggenggam, berdiri, berlari, dan bermain, fungsi rasa, sentuhan, dan saraf motoriknya juga tumbuh secara signifikan.
Tetapi, ini juga tak berarti bahwa ibu harus mengganti popok setelah popok bocor atau benar-benar penuh oleh urin si kecil. Jika ibu melakukan hal tersebut, maka hal inilah yang memicu kemunculan ruam pada bayi.
Membiarkan bayi "berendam" dengan popok basah akan menempatkannya pada peningkatan risiko infeksi bakteri. Nah, untuk mencegah hal ini terjadi, ibu memerlukan pedoman yang tepat untuk melakukannya.
Selain itu, Shangvi juga merekomendasikan untuk penggunaan dan penggantian popok di siang hari ketika cuaca sedang panas atau lembap. Ini karena cuaca tersebut dapat memicu infeksi dan ruam kulit bayi.
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum menghentikan penggunaan popok, penting untuk memastikan bahwa anak sudah siap untuk melakukan perubahan tersebut.
Baca SelengkapnyaData Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sekitar 7-35 persen bayi berusia 9-12 bulan mengalami ruam popok.
Baca SelengkapnyaSamuel Zyngwyn dan Franda jadi saksi pemecahan rekor ganti popok.
Baca SelengkapnyaPopok bayi harus bebas dari zat kimia, seperti klorin atau pemutih, pewangi, terbuat dari kapas organik.
Baca SelengkapnyaPerubahan peran bagi orangtua di seminggu pertama membutuhkan pengetahuan yang tepat.
Baca SelengkapnyaTelatnya orangtua mengganti popok bayi bisa memicu terjadinya infeksi saluran kencing yang perlu ditanggapi.
Baca SelengkapnyaMasa-masa potty training merupakan salah satu tahapan penting dalam perkembangan anak yang mengharuskan orangtua untuk bersabar dan telaten.
Baca SelengkapnyaTransisi bayi dari menggunakan popok ke buang air besar sendiri bisa sangat menantang bagi orangtua. Begini cara untuk memulainya.
Baca SelengkapnyaPersiapan untuk memberi ASI sudah mulai bisa dilakukan ibu bahkan sebelum melahirkan.
Baca SelengkapnyaPopok sekali pakai milik bayi tidak memiliki batas kedaluwarsa namun sebaiknya digunakan secepat mungkin.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan berbagai sumber, anak umumnya dapat melakukan buang air kecil dan buang air besar secara mandiri pada usia 2,5 tahun.
Baca SelengkapnyaSebelum anak mulai bersekolah TK, terdapat sejumlah hal yang perlu dilakukan anak untuk mempersiapkan buah hati.
Baca Selengkapnya