Kenali 7 Jenis Stimulasi Sensori pada Anak dan Bagaimana Cara Melatihnya
Merdeka.com - Seribu hari pertama anak merupakan waktu yang sangat menentukan dalam kehidupannya. Hal ini menjadi masa-masa emas yang berpengaruh hingga ke masa depan.
Psikolog klinis anak Rayi Tanjung Sari menjelaskan pentingnya melatih stimulasi sensori pada 1.000 hari pertama kehidupan. Menurutnya, ada 7 stimulasi sensori yang harus diperhatikan orangtua dalam tumbuh kembang anak yaitu sensori penglihatan, penciuman, perasa, pendengaran, peraba/taktil, keseimbangan/vestibular, dan gerak otot/propiosetif.
“Anak-anak belajar menerima stimulasi dari 7 sensor ini agar masuk ke otak dan dikelola dengan baik sehingga anak-anak bisa mengeluarkan output yang tepat yang sesuai dengan konteks dan tuntutan lingkungan,” ujar Rayi dalam webminar Kalbe beberapa waktu lalu.
-
Mengapa stimulasi sensori penting untuk perkembangan anak? Stimulasi sensori bagi anak merupakan proses yang sangat penting, karena berpengaruh langsung terhadap perkembangan berbagai keterampilan dasar yang diperlukan di masa depan.
-
Apa yang membuat 1000 hari pertama penting bagi perkembangan anak? Seribu hari pertama kehidupan merupakan fase kritis yang menentukan kualitas tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun mental.
-
Mengapa sensory play penting untuk perkembangan sensorik anak? Untuk mengoptimalkan perkembangan sensorik anak, berbagai permainan sensory play dapat dilakukan sesuai dengan usia.
-
Siapa yang bisa memberikan stimulasi sensori pada anak? Untuk merangsang kemampuan pendengaran anak, orang tua dapat menyanyikan berbagai lagu, menghindari penggunaan buku atau mainan bersuara yang terlalu meriah, serta membatasi paparan suara dari gadget yang dapat mengganggu konsentrasi mereka.
-
Kapan kemampuan sensorik anak mulai berkembang? Kemampuan sensorik adalah proses kompleks yang melibatkan otak dalam menerima, menafsirkan, dan menggunakan informasi yang diterima melalui panca indera.
-
Bagaimana cara menstimulasi indra peraba anak? Untuk memberikan rangsangan taktil, orang tua dapat memberikan berbagai benda dengan tekstur yang berbeda kepada anak, seperti kain lembut, bola plastik yang licin, atau karpet yang agak kasar.
Jika 7 sensor ini tidak terstimulasi dengan baik, maka di otak akan ada kekacauan sehingga output-nya tidak maksimal atau tidak tepat.
“Melalui sensori ini otak anak juga akan berkembang. Setiap pengalaman yang diambil dari lingkungannya akan membuat sel-sel otak saling terhubung. Hal ini membuat otak berlatih sehingga bertumbuh dengan baik,” terangnya.
Memengaruhi Kemampuan Belajar
Rayi juga menyampaikan, melatih sensori ini penting karena akan berpengaruh pada kegiatan sehari-hari anak.
“Kalau ada kekacauan di otak karena sensor yang tidak optimal maka akan berpengaruh pada kemampuan belajar, rutinitas harian, dan perilaku karena ini saling terhubung,” terang Rayi.
Ia memberi contoh, anak yang membutuhkan stimulasi otot dan keseimbangan namun tidak dipenuhi sejak dini maka akan berpengaruh pada sulitnya anak untuk fokus, tidak kuatnya kerangka tubuh, sulit duduk tegak dan cenderung lebih suka bergerak.
“Karena sensori ini berkaitan dengan perencanaan gerak, struktur tubuh, kematangan reflek, perkembangan persepsi motorik, perilaku, hingga kemampuan belajar,” jelasnya.
Pelatihan stimulasi sensori bisa dilakukan dengan berbagai permainan dan setiap sensor memiliki pelatihan yang berbeda.
“Untuk sensor visual kita bisa main cat warna-warni, di sensori penciuman kita bisa belajar membedakan aroma berbagai rempah, di pengecapan bisa menebak rasa makanan, di pendengaran bisa dengan belajar mengenal bunyi berbagai binatang, di peraba bisa bermain slime atau membedakan tekstur,” kata Rayi.
Sensor keseimbangan bisa dilatih dengan bermain ayunan, berjalan di balok titian, dan bermain trampolin. Sedangkan sensor otot bisa dilatih dengan melakukan permainan merangkak dengan halang rintang, lempar tangkap bola, atau bermain gelantungan.
Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sensory play membantu anak-anak belajar mengenali bentuk, tekstur, dan warna.
Baca SelengkapnyaStimulasi berbicara bagi anak penting dilakukan untuk mencegah terjadinya speech delay.
Baca SelengkapnyaPada periode emas atau 1000 hari pertama kehidupan anak, nutrisi dan stimulasi yang tepat perlu diperoleh anak.
Baca SelengkapnyaKecerdasan anak balita penting untuk diperhatikan dan dikembangkan secara efektif oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaMelalui permainan dan aktivitas yang sesuai dengan usia, orang tua dapat membantu mengoptimalkan kemampuan sensorik dan motorik anak.
Baca SelengkapnyaEnam ide sensory play untuk anak yang bisa dicoba di rumah dengan bahan aman dan simpel buatnya
Baca SelengkapnyaSeorang anak yang cerdas biasanya sudah menunjukkan tanda sejak mereka masih bayi.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah 6 jenis DIY sensory play serta manfaatnya bagi tumbuh kembang anak.
Baca SelengkapnyaMengajarkan anak tentang emosi atau perasaan memang tidak mudah. Hal ini dikarenakan emosi adalah sebuah konsep yang abstrak.
Baca SelengkapnyaBerikut cara agar anak suka membaca buku sejak dini yang bisa diterapkan orang tua kepada sang buah hati di rumah.
Baca SelengkapnyaCara Belajar Anak Usia Dini yang Efektif, Ketahui Tipsnya
Baca SelengkapnyaSebelum memutuskan untuk mengajari anak bahasa lain, penting untuk mengetahui terlebih dahulu kemampuan mereka.
Baca Selengkapnya