Kenali Apa yang Disebut Sebagai Gangguan Psikosomatik sebagai Masalah Medis
Merdeka.com - Ketika kita membaca atau medengar mengenai gejala suatu penyakit, kerap kali tanpa sadar kita merasa mengaku mengalami gejala tersebut. Hal ini merupakan sebuah kondisi psikologis yang kerap disebut sebagai psikosomatik.
Dokter Psikiater di Omni Hospital Alam Sutera dr. Andri, Sp.KJ, FAPM menerangkan tentang definisi psikosomatik.
Menurutnya, psikosomatik secara definisi ada istilah psiko dan soma yaitu psikologi atau jiwa dan soma. Dalam kehidpuan sehari-hari psikosomatik dapat dijabarkan sebagai adanya keluhan-keluhan fisik yang diakibatkan faktor psikologi.
-
Mengapa kesehatan mental dan fisik saling mempengaruhi? Kesehatan mental dan kesehatan fisik telah lama dianggap sebagai aspek yang terpisah dalam pemahaman kita tentang kesehatan dan kesejahteraan. Namun, semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kesehatan mental dan fisik saling terkait dan saling mempengaruhi.
-
Apa ciri psikosis yang memengaruhi pikiran? Individu yang mengalami psikosis seringkali menunjukkan gejala seperti pikiran yang bingung dan terganggu, realitas palsu, halusinasi, dan delusi.
-
Bagaimana kesehatan fisik mempengaruhi kesehatan mental? Satu interaksi kompleks antara perubahan fisik dan kesehatan mental melibatkan interaksi estrogen dan dopamin. Dopamin, yang dikenal juga sebagai “hormon kebahagiaan“ dikaitkan dengan motivasi dan reward di antara berbagai fungsi lain di otak.
-
Bagaimana gejala psikosis muncul? Gejala psikosis muncul dalam berbagai bentuk, melibatkan pikiran yang bingung dan terganggu. Hal ini dapat mencakup pembicaraan konstan dengan pola bicara yang cepat, perubahan tiba-tiba antar topik saat berbicara, atau kehilangan tiba-tiba dari alur pikiran yang menyebabkan jeda atau membeku tiba-tiba.
-
Apa saja tanda-tanda gejala psikosis? Gejala Psikotik Mungkin ada beberapa gejala utama yang khas untuk gangguan psikotik. Beberapa di antaranya adalah: 1. HalusinasiOrang dengan gangguan psikotik mungkin mengalami sensasi atau persepsi yang tidak nyata. Halusinasi dapat berupa penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, atau perasaan yang tidak nyata.2. DelusiSeseorang dengan gangguan psikotik mungkin memiliki keyakinan yang tidak masuk akal atau tidak nyata. Delusi dapat melibatkan keyakinan bahwa mereka diberi pengawasan, diancam, atau memiliki kekuatan khusus, meskipun tidak ada bukti yang mendukung keyakinan ini. 3. Gangguan pemikiranPemikiran yang terganggu atau tidak teratur dapat menjadi gejala psikotik. Orang dengan gangguan psikotik mungkin mengalami kesulitan mempertahankan aliran pikiran yang konsisten, atau dapat terjebak dalam pemikiran yang tidak masuk akal atau repetitif.4. Gangguan emosiPsikosis juga dapat memengaruhi suasana hati seseorang. Seseorang mungkin mengalami perubahan tiba-tiba dalam emosi, termasuk kecemasan, depresi, atau kegelisahan yang intens. 5. Gangguan perilakuPsikosis dapat memengaruhi perilaku seseorang menjadi aneh atau tidak sesuai dengan norma sosial. Mereka mungkin menjadi agresif, mencurigai orang lain, atau menarik diri dari hubungan sosial.
-
Apa dampak kesehatan mental yang buruk terhadap tubuh? Gangguan kesehatan mental yang tidak diobati atau dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko penyakit fisik yang membahayakan diri seseorang seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan gangguan tidur atau insomnia.
“Jadi ada keluhan misalnya jantung berdebar-debar, sesak napas, lambung tidak nyaman, pegal-pegal, ngilu, tapi ketika diperiksa sama dokter penyakit dalam atau dokter saraf gak ada apa-apa tuh, semuanya berada dalam fungsi yang dianggap normal-normal aja,” kata Andri dalam webinar Omni Hospital, beberapa waktu lalu.
Gejala-gejala tersebut lah yang dikatakan psikosomatik, tambahnya. Psikosomatik termasuk ke dalam masalah medis, hanya saja sebagian orang sering memisahkan dan tidak memahami secara keseluruhan sehingga dianggap gangguan non medis seperti guna-guna, gangguan setan, karena adanya gangguan di sistem saraf pusat.
Orang yang Paling Rentan
Menurut Andri, siapa pun bisa mengalami gejala psikosomatik, bahkan anak-anak kecil pun tidak menutup kemungkinan bisa mengalaminya.
“Kita semua pernah kok mengalami gejala psikosomatik. Makanya saya juga sering melakukan relaksasi sebentar sebelum kegiatan supaya gak pengen buang air kecil di tengah-tengah, itu sebenarnya bagian dari gejala-gejala psikosomatik,” terangnya.
Ia mencontohkan, ketika orang hendak menghadiri acara dan dia akan menjadi pusat perhatian maka orang tersebut merasakan tegang dan berdebar-debar, itu adalah contoh gejala psikosomatik.
“Sebetulnya gejala itu umum dialami tetapi menjadi penyakit dan gangguan ketika gejalanya datang setiap hari dan tidak ada pemicu yang jelas. Jadi bisa datang kapan aja dengan pemicu yang tidak jelas dapat disebit gejala psikosomatik yang termasuk pada masalah medis,” jelasnya.
Andri menambahkan, menurut pengalamannya ketika kuliah di Amerika pada 2010 silam, kelompok umur yang paling banyak mengalami psikosomatik adalah remaja usia 16 sampai 17 tahun.
“Tapi sekarang, sepertinya kalau di Indonesia yang paling banyak di usia 20 sampai 30-an atau usia produktif. Makanya kalau orang yang mengalami gangguan psikosomatik dan tidak diobati maka akan mengganggu kualitas hidupnya,” tandas Andri.
Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.
Baca SelengkapnyaKesurupan adalah kondisi ketika seseorang kehilangan identitas pribadinya dan berperilaku seperti orang lain atau makhluk lain.
Baca SelengkapnyaGangguan psikosis merujuk pada kondisi mental yang melibatkan hilangnya kontak dengan realitas.
Baca SelengkapnyaPeningkatan atau penurunan yang terjadi pada salah satu dari dua hal ini, dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan pada yang lain.
Baca SelengkapnyaBeberapa masalah kesehatan mental kerap tidak disadari sebelumnya sehingga kerap disangka muncul secara tiba-tiba.
Baca SelengkapnyaEmosi dapat mempengaruhi pikiran dan tubuh seseorang. Yuk, simak bagaimana emosi dapat mempengaruhi kesehatan!
Baca SelengkapnyaMental health termasuk salah satu hal penting yang perlu diperhatikan.
Baca SelengkapnyaDepresi dan masalaha kesehatan bisa saling memengaruhi dengan berbagai cara tertentu.
Baca SelengkapnyaPsikosis bipolar adalah kondisi di mana seseorang sulit membedakan realita di sekitarnya dengan imajinasi di pikirannya.
Baca SelengkapnyaKesehatan mental adalah kondisi yang kompleks dan melibatkan aspek-aspek psikologis, emosional, perilaku, dan sosial.
Baca SelengkapnyaJika Anda mulai merasakan gejala gangguan mental yang mengganggu, langkah terbaik untuk mengatasinya adalah dengan berkonsultasi ke psikolog atau psikiater.
Baca SelengkapnyaDelusi dan halusinasi merupakan masalah yang kerap tertukar di antara keduanya.
Baca Selengkapnya