Kenali Masalah Sembelit atau Sulit Buang Air Besar pada Anak
Merdeka.com - Kondisi sembelit atau sulit buang air besar merupakan hal yang biasa terjadi dan tak kenal usia. Pada anak-anak, masalah ini bisa sangat mengganggu dan membuat orangtua cemas.
BAB merupakan fase akhir dari proses pencernaan. Ketika sisa-sisa makanan yang sudah termetabolisme oleh tubuh mengalami berbagai proses, ampasnya akan dikeluarkan dalam bentuk feses.
"Kesulitan untuk mengeluarkan feses inilah yang kita sebut sebagai sembelit," ucap Dr. Ade Djanwardi Pasaribu, ahli gastrohepatologi anak.
-
Apa itu sembelit? Sembelit adalah kondisi pencernaan ketika seseorang mengalami kesulitan buang air besar.
-
Apa yang menyebabkan sembelit? Menurut ahli gizi dan kesehatan pencernaan, salah satu penyebab utama sembelit adalah kurangnya asupan serat yang cukup untuk menjaga kesehatan usus.
-
Siapa yang sering mengalami sembelit? Masalah sembelit atau susah buang air besar (BAB) menjadi keluhan yang umum dialami banyak orang.
-
Apa saja gejala konstipasi? Gejala konstipasi seringkali jelas, tetapi seringkali diabaikan. Sulit buang air besar (BAB) yang berulang kali, tinja yang keras dan kering, serta perasaan tidak nyaman saat BAB adalah beberapa gejala yang paling umum. Selain itu, konstipasi juga dapat disertai dengan nyeri atau kram di daerah dubur, perut kembung, dan mual.
-
Bagaimana cara mengatasi sembelit? Untuk mencegah sembelit, penting untuk mengubah pola makan, berolahraga, dan mengonsumsi cukup air.
-
Apa saja tanda-tanda sembelit? Tanda-tanda bahwa Anda mungkin mengalami konstipasi meliputi: Buang air besar kurang dari tiga kali seminggu. Buang air besar yang menyakitkan atau sulit. Merasa belum selesai setelah buang air besar. Tinja yang kering, keras, dan sulit untuk dikeluarkan. Mengejan atau kesulitan saat buang air besar.
Pada anak-anak, kondisi ini begitu menganggu. Perut bisa terasa sakit dan anak mengalami kesulitan untuk mengeluarkan fesesnya yang sudah menumpuk dan keras.
"Ketika feses mengeras dan anak mengalami kesulitan BAB, perut akan terasa sakit. Itu bisa saja mengurangi keinginan anak untuk BAB," tambah Dr. Ade.
Umumnya, bayi yang baru lahir biasanya akan buang air besar sebanyak 5-6 kali per hari. Sedangkan ketika menginjak usia 6 bulan, frekuensi BAB mungkin akan mulai berkurang.
"Kalau misalnya kurang dari itu, sudah bisa disebut sebagai sembelit," ucap Dr. Ade dalam live Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia terkait Sembelit pada Anak.
Pemberian Obat Lewat Anus
Ketika anak mengalami sembelit, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan memberi obat yang dimasukkan melalui anus. Tujuannya untuk melancarkan pembuangan feses yang sudah mengeras dan menumpuk.
"Pemberian obat melalui anus sebetulnya aman apabila tergantung dengan tujuannya. Kalau tujuannya untuk mengeluarkan kotoran yang sudah menumpuk dalam seminggu atau lebih, itu memang harus dikeluarkan dengan cara apa pun," ucap Dr. Ade.
Dr. Ade menambahkan, apabila digunakan setiap hari untuk melancarkan BAB, maka itu tidak baik. Karena BAB seharusnya terjadi dengan sendirinya.
Pemberian obat melalui anus ini juga harus dilakukan dengan perlahan dan tidak mengejutkan sang anak. Karena apabila anak trauma, ia akan semakin sulit untuk BAB dan tidak mau diberikan obat melalui anus lagi.
"Memasukkan obat harus dengan lemah lembut. Kalau sudah menumpuk, memberikan obatnya bukan dengan menyodok. Tetapi harus dioleskan pada bagian sekitar anus, pada bagian pinggir-pinggir. Agar bisa melicinkan jalannya feses," tandas Dr. Ade.
Reporter: Diviya AgathaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika bayi mengalami sembelit, orangtua harus segera menyadari dan mencari cara penanganannya.
Baca SelengkapnyaKonstipasi, atau sembelit, adalah salah satu gangguan pencernaan yang paling umum dihadapi oleh banyak orang.
Baca SelengkapnyaMunculnya masalah IBS atau sindrom iritasi usus besar pada anak perlu dikenali oleh orangtua dan diredakan dengan tepat.
Baca SelengkapnyaSembelit adalah kondisi yang rentan terjadi saat puasa.
Baca SelengkapnyaGangguan diare dapat terjadi pada siapa saja. Baik orang dewasa hingga anak-anak.
Baca SelengkapnyaSembelit adalah gangguan umum yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaUsus buntu pada anak adalah kondisi medis di mana apendiks, organ kecil yang menempel pada usus besar mengalami infeksi dan peradangan.
Baca SelengkapnyaTerjadinya sembelit pada bayi merupakan sebuah permasalahan yang mungkin terjadi ketika mulai mengonsumsi MPASI.
Baca SelengkapnyaKetahui sejumlah cara mengatasi sembelit akibat konsumsi daging berlebih secara mudah tanpa harus mengonsumsi obat.
Baca SelengkapnyaSakit perut melilit pada anak adalah keluhan yang sering dialami dan bisa menjadi tanda dari berbagai masalah kesehatan.
Baca Selengkapnya4 makanan ini bisa bantu lancarkan BAB, lho. Apa saja, ya?
Baca SelengkapnyaUntuk melancarkan buang air besar dan meredakan sembelit, terdapat sejumlah cara mudah dan sederhana yang bisa kita lakukan.
Baca Selengkapnya