Ketahui Bahaya ketika Anak Terpapar Gula Tambahan Sejak Dini
Merdeka.com - Makanan dan minuman manis merupakan hal yang sangat disukai oleh anak-anak. Sayangnya, kebiasaan untuk mengonsumsi gula ini bisa berdampak buruk pada anak.
Risiko gangguan kesehatan terhadap anak-anak semakin meningkat bila mereka sudah terpapar gula tambahan sejak dini, kata spesialis anak dr. Kurniawan Satria Denta, M. Sc, Sp.A.
"Kita harus ekstra hati-hati, terutama pada anak-anak, karena semakin dini orang terpapar gula tambahan, semakin besar risikonya," kata dokter yang akrab disapa Denta ini beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Apa dampak gula buat kesehatan anak? Penelitian ini menemukan bahwa 'mengurangi asupan gula selama periode kritis awal kehidupan dapat menurunkan risiko diabetes hingga 35% dan risiko hipertensi sebesar 20%'.
-
Apa dampak utama gula berlebih pada kesehatan anak? 'Masalah pertama yang bisa terjadi ialah anak jadi mengalami yang namanya ketagihan, akhirnya hal itu meningkatkan kebutuhan anak terhadap rasa manis yang berlebih,' ujar Dr. Tan.
-
Mengapa konsumsi gula berlebih berbahaya untuk anak? Kebiasaan ini dapat membuat anak terbiasa dengan rasa manis yang berlebihan, yang berdampak pada peningkatan kadar gula dalam darah. Kadar gula darah yang tinggi akibat konsumsi gula berlebih dapat mempermudah virus dan bakteri berkembang dalam tubuh anak.
-
Apa dampak buruk gula bagi kesehatan anak? '98 persen minuman di sana (mini market) mengandung gula atau sirup fruktosa, sirup jagung tinggi fruktosa, dan pemanis ini luar biasa dahsyatnya dalam merusak kesehatan anak-anak kita apabila diberikan terus-menerus,' ujar Piprim.
-
Apa bahaya gula berlebihan untuk anak? Konsumsi gula berlebihan pada anak dapat menyebabkan berbagai dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan dan tumbuh kembang mereka.
-
Kenapa gula berbahaya untuk anak? 'Kenapa gula ini berbahaya? Karena dianggap tidak berbahaya. Jadi bahayanya gula adalah karena dia tidak dianggap berbahaya. Berbeda dengan rokok, rokok itu dianggap berbahaya, ada tulisannya 'Rokok bisa membunuhmu', tapi gula sampai saat ini kita belum melihat ada peringatan terhadap minuman atau makanan yang mengandung tinggi gula,' ungkap Piprim dalam media briefing IDAI secara daring pada Selasa (26/11/2024).
Dokter anak dari Universitas Gadjah Mada itu mengatakan efek samping yang bisa dialami anak yang terpapar gula tambahan sejak dini meliputi gangguan metabolisme hingga kecanduan gula.
Bagi anak-anak yang sedang berada dalam masa pemberian MPASI (makanan pendamping ASI), yakni usia kisaran 6 bulan hingga 12 bulan, gula tambahan boleh diberikan maksimal lima persen dari total kalori harian.
"Untuk anak-anak yang lebih besar (batasan gula) 25 gram per hari," jelas dia.
Denta mengimbau orangtua untuk lebih jeli dalam membaca label gizi pada minuman berpemanis dalam kemasan agar asupan gula yang dikonsumsi anak tidak berlebihan.
Makanan atau minuman yang terkesan menyehatkan, kata dia, juga perlu diamati label gizinya secara seksama untuk mengetahui seberapa besar kandungan gula. Sebagai contoh, kandungan gula dari susu segar dengan susu yang berperisa akan menunjukkan hasil yang berbeda.
Orangtua patut lebih bijak dalam memilih makanan dan minuman dalam kemasan yang baik untuk dikonsumsi buah hati.
"Kita harus lebih detail memperhatikan gula yang tersembunyi di balik minuman yang dikonsumsi anak-anak," kata dia.
Dia menjelaskan ketika ada asupan gula yang berlebihan dari luar tubuh, maka gula tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak. Terlalu banyak mengonsumsi gula punya dampak jangka pendek berupa gangguan metabolisme yang membuat seseorang menjadi mudah lelah.
"Orang lebih mudah lelah kalau banyak gula karena metabolisme energi tidak optimal," terangnya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebiasaan konsumsi makanan manis yang kita lakukan bisa mulai muncul sejak masih usia anak-anak. Penting untuk mewaspadainya.
Baca SelengkapnyaAturan untuk takaran gula ini merupakan langkah penting untuk jaga kesehatan anak.
Baca SelengkapnyaKetika anak mengonsumsi terlalu banyak gula, terdapat sejumlah hal yang bisa ditunjukkan pada dirinya dan perlu dikenali orangtua:
Baca SelengkapnyaMenurut Prof. Siska Mayasari Lubis, seorang dokter spesialis anak, kecanduan gula dapat disamakan dengan kecanduan terhadap zat tertentu.
Baca SelengkapnyaKetua PP IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, menyatakan bahwa gula berpotensi berbahaya karena sering kali tidak dianggap sebagai ancaman.
Baca SelengkapnyaMeskipun memberikan rasa manis yang menggoda, kelebihan konsumsi gula pada anak ternyata membawa dampak buruk bagi kesehatannya secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaSalah satu masalah kesehatan yang mengancam banyak anak di seluruh dunia khususnya anak di Indonesia adalah diabetes tipe 1.
Baca SelengkapnyaKonsumsi terus-menerus minuman berpemanis dapat meningkatkan risiko diabetes
Baca SelengkapnyaMengetahui batasan ini akan jadi langkah penting untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan mendapatkan nutrisi yang tepat untuk perkembangan mereka.
Baca SelengkapnyaPenting bagi orangtua untuk membatasi dan mengatur konsumsi gula anak dengan tepat. Simak caranya.
Baca SelengkapnyaKonsumsi minuman manis yang dilakukan seseorang terutama anak bisa menjadi penyebab terjadinya obesitas.
Baca SelengkapnyaPuluhan pasien anak menjalani proses cuci darah atau hemodialisis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Baca Selengkapnya