Lapar atau Hanya Ingin Mengunyah? Kenali Perbedaan di Antara Keduanya
Keinginan makan bisa disebabkan oleh rasa lapar atau hanya karena keinginan untuk mengunyah. Kenali perbedaan keduanya.
Keinginan makan bisa disebabkan oleh rasa lapar atau hanya karena keinginan untuk mengunyah. Kenali perbedaan keduanya.
-
Apa jenis rasa lapar yang ada? Rasa lapar yang dialami bisa bersifat fisik, emosional, atau dipicu oleh rangsangan dari luar.
-
Apa yang membuat kita makan saat lapar? Ghrelin, yang disebut sebagai 'hormon lapar,' meningkat sebelum makan dan turun setelahnya. Leptin, sebaliknya, adalah 'hormon kenyang' yang meningkat setelah tubuh mendapatkan energi dari makanan.
-
Apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi lapar? Mengatasi rasa lapar tanpa langsung makan memiliki implikasi yang signifikan terhadap kesehatan dan kontrol berat badan. Hal ini penting untuk menghindari perilaku makan berlebihan yang dapat menyebabkan asupan kalori yang berlebihan.
-
Kapan sebaiknya makan saat lapar? Makan saat merasa lapar memiliki kelebihan tertentu, terutama bagi mereka yang sedang dalam program diet.
-
Makanan apa yang buat perut cepat lapar? Makanan tinggi gula, terutama yang mengandung gula tambahan, dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat.
-
Kenapa mengunyah makanan penting untuk lambung? Dr. Agi menjelaskan bahwa seseorang harus mengunyah makanan minimal sebanyak 32 kali agar tekstur makanan menjadi lebih halus saat masuk ke dalam lambung.
Lapar atau Hanya Ingin Mengunyah? Kenali Perbedaan di Antara Keduanya
Pada malam hari, ketika masih beraktivitas seperti menonton TV, mengerjakan tugas, atau bekerja, kerap kali muncul dorongan untuk makan tengah malam. Walau begitu, hal ini tak selamanya dipicu oleh rasa lapar namun juga bisa hanya karena keinginan mengunyah.
Saat merasakan dorongan untuk makan sesuatu, pernahkah Anda bertanya-tanya apakah itu rasa lapar atau hanya keinginan untuk mengunyah? Mengetahui perbedaan antara keduanya penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan menghindari kebiasaan makan yang tidak perlu. Mari kita bahas perbedaan mendasar antara lapar dan keinginan mengunyah, serta bagaimana mengenali tanda-tandanya.
Perbedaan Antara Lapar dan Keinginan Mengunyah
Lapar adalah respons fisiologis tubuh terhadap kebutuhan nutrisi. Ketika tubuh memerlukan energi, perut akan mengirimkan sinyal berupa rasa lapar, yang bisa disertai dengan perut keroncongan, nyeri lambung, dan peningkatan asam lambung.
"Rasa lapar ditandai dengan gejala seperti sensasi keroncongan di perut, nyeri di perut dan dada, serta rasa asam akibat peningkatan asam lambung saat perut kosong," Terang ahli gizi, Pooja Shah Bhave, dilansir dari Healthshots.
Sebaliknya, keinginan mengunyah atau craving adalah dorongan psikologis untuk mengonsumsi makanan tertentu, biasanya disebabkan oleh faktor emosional atau kebiasaan. Craving dapat muncul segera setelah makan besar, biasanya dalam waktu satu hingga satu setengah jam.
Ini berbeda dengan lapar yang berkembang secara bertahap selama beberapa jam setelah makan. Keinginan mengunyah sering kali spesifik terhadap jenis makanan tertentu, seperti makanan manis atau asin, dan tidak disertai tanda-tanda lapar fisik.
Gejala Lapar
Lapar adalah sinyal alami tubuh yang menunjukkan kebutuhan untuk mengisi ulang energi. Gejala lapar termasuk perut keroncongan, nyeri di perut dan dada, serta rasa lemas jika tidak segera makan.
"Jika seseorang sangat lapar dan tidak makan selama beberapa jam, mereka akan mulai merasa mual, lemas, mudah marah, cemas, serta mungkin mengalami tremor atau pusing akibat kadar gula darah yang rendah," jelas Bhave.
Jika lapar ekstrem berlanjut tanpa makanan, seseorang akan makan apapun yang tersedia, bahkan makanan yang biasanya tidak disukai. Hal ini menunjukkan betapa mendesaknya kebutuhan tubuh untuk mendapatkan nutrisi.
Gejala Keinginan Mengunyah
Keinginan mengunyah adalah dorongan kuat untuk mengonsumsi makanan tertentu tanpa adanya kebutuhan fisik.
Craving sering kali berfokus pada makanan dengan rasa atau tekstur tertentu, seperti makanan manis, asin, atau berlemak. Ketika seseorang merasakan craving, mereka cenderung mencari makanan yang kurang sehat dibandingkan makanan rumahan yang biasa.
Keinginan mengunyah ini bisa disebabkan oleh faktor psikologis seperti emosi, kenangan, atau asosiasi yang dipelajari. Orang yang mengalami stres, kecemasan, atau depresi mungkin merasa terdorong untuk makan secara berlebihan sebagai bentuk pelarian emosional. Kondisi kesehatan tertentu seperti masalah hormonal atau gangguan makan seperti bulimia juga dapat memicu craving.
Dampak Craving dan Cara Mengatasinya
Craving yang tidak terkontrol dapat berdampak buruk pada kesehatan. Makanan yang diinginkan biasanya tinggi gula atau garam, yang dapat menyebabkan ketergantungan dan kebiasaan makan tidak sehat. Orang yang sering mengalami craving berisiko mengalami kenaikan berat badan, obesitas, dan penyakit terkait gaya hidup seperti diabetes atau penyakit jantung.
Untuk mengatasi craving, penting untuk memahami pemicu emosional dan belajar mengelolanya. Makan dengan teratur, menjaga pola makan seimbang, dan menghindari makanan olahan yang tinggi gula atau garam dapat membantu mengurangi craving. Jika craving muncul, cobalah mengalihkan perhatian dengan aktivitas lain atau memilih camilan sehat.
Memahami perbedaan antara lapar dan keinginan mengunyah sangat penting untuk menjaga pola makan yang sehat. Lapar adalah kebutuhan fisiologis yang harus dipenuhi untuk menjaga energi dan kesehatan tubuh, sementara craving adalah dorongan psikologis yang sering kali tidak terkait dengan kebutuhan nutrisi.