Lemak vs gula, mana yang lebih buruk untuk diet?
Merdeka.com - Lemak dan gula adalah sama-sama musuh pelaku diet. Keduanya bisa membuat berat badan semakin membengkak. Namun di antara keduanya, mana yang sebenarnya lebih buruk? Simak penjelasannya seperti yang dilansir dari Cosmopolitan Australia berikut ini.
Lemak vs gula
Secara umum, tidak ada yang lebih buruk antara lemak dan gula. Sebab keduanya dibutuhkan oleh tubuh. Namun makanan olahan dan berbagai produk di pasaran sudah menciptakan 'monster' dalam bentuk lemak dan gula yang sifatnya semakin berbahaya.
-
Apa dampak gula berlebihan untuk berat badan? Asupan gula yang berlebihan dapat membuat proses penurunan berat badan menjadi sangat sulit. Menurut Victoria Taylor, seorang ahli diet senior di British Heart Foundation, secara keseluruhan, masalah dengan terlalu banyak gula adalah bahwa hal itu cenderung berarti diet Anda akan tinggi kalori (energi) dan ini dapat menyebabkan penambahan berat badan.
-
Mengapa gula berlebihan bisa gemuk? Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis bisa mengganggu metabolisme tubuh secara menyeluruh. Hal inilah yang bikin kamu jadi cepat lapar. Nah, rasa lapar yang mudah muncul ini juga bisa memicu berat badan yang semakin bertambah, lho. Konsumsi fruktosa dapat meningkatkan rasa lapar dan keinginan untuk makan lebih dari glukosa, jenis gula utama yang ditemukan dalam makanan bertepung. Nggak hanya itu, asupan fruktosa berlebihan juga bisa menyebabkan resistensi pada leptin. Padahal, hormon inilah yang mengatur rasa lapar dan memberi tahu tubuh kapan harus berhenti makan.
-
Bagaimana gula menyebabkan obesitas? Diketahui bahwa minuman seperti soda, teh manis, sirup, dan berbagai makanan manis memiliki kandungan gula fruktosa yang menyebabkan tubuh cenderung lebih mudah mengalami lapar.
-
Mengapa gula berlebihan berdampak buruk pada kolesterol? 'Kolesterol tinggi itu bisa berakibat resistensi insulin berkurang, dan nantinya bisa menyebabkan gula darah meningkat dan memicu diabetes,' ungkap Luluk dalam sebuah sesi wicara daring di Jakarta, Jumat lalu.
-
Kenapa gula berlebihan berbahaya untuk tubuh? Padahal, asupan gula yang berlebihan dapat memicu berbagai masalah kesehatan, mulai dari obesitas hingga penyakit kronis lainnya.
-
Apa efek gula berlebih pada tubuh? Gula berlebihan dapat merusak mikrobioma usus yang penting untuk metabolisme tubuh. Dr. William W. Li menjelaskan, 'Ketika Anda mengonsumsi gula tambahan, mikrobioma usus yang sehat terganggu, menyebabkan masalah metabolisme dan berat badan.'
Lemak
Belum ada anjuran konsumsi lemak harian yang disebutkan oleh ahli nutrisi. Namun biasanya tubuh bisa mengonsumsi 20-35 persen lemak dari total kalori harian. Jenis lemak yang dikonsumsi pun harus diperhatikan.
Gula
Sementara itu, gula bisa diartikan sebagai karbohidrat kompleks dan sederhana.
Jadi jika ingin menurunkan berat badan, mana yang harus dipilih, rendah lemak atau rendah gula? Ahli nutrisi menyarankan agar keduanya dilakukan secara seimbang. Sebab beberapa jenis lemak atau gula sama-sama bermanfaat dan dibutuhkan tubuh, sementara jenis lainnya justru membahayakan.
Baca juga:
5 Nutrisi penting untuk vegetarian
Tubuh vegetarian lebih ramping daripada pemakan daging
4 Jenis diet vegetarian, tertarik mencoba?
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengonsumsi gula dalam batas yang tak normal dapat memberikan dampak buruk bagi kondisi tubuh.
Baca SelengkapnyaKalori dan karbohidrat sering dilontarkan saat membahas tentang kenaikan dan penurunan berat badan. Tapi sebenanrnya, hanya satu yang menjadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaBahaya gula bagi kolesterol dan jantung: konsumsi bijak dan pilihan sehat untuk keseharian.
Baca SelengkapnyaFruktosa diketahui memiliki harga yang lebih terjangkau dari pada gula pasir sehingga banyak digunakan pada makanan dan minuman kemasan.
Baca SelengkapnyaKarbohidrat penting sebagai sumber energi, namun jumlah yang berlebihan dapat membawa efek negatif.
Baca SelengkapnyaMakanan manis memang menggoda, tapi waspada asupannya selama puasa.
Baca SelengkapnyaMungkin kita berpikir nasi adalah penyumbang kalori terbesar. Padahal, ada makanan lain yang menjadi sumber kalori terbesar untuk tubuh.
Baca SelengkapnyaPenderita diabetes melitus (DM) harus memperhatikan pilihan gula
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah istilah untuk gula yang bisa kita temui. Ketahui arti dan perbedaan di antaranya.
Baca SelengkapnyaMeski sayuran menjadi pilihan utama dalam menu diet, namun tidak semua sayuran bagus dikonsumsi saat berdiet.
Baca Selengkapnya