Masalah Anak Susah Makan Bisa Diatasi Sejak Dini dengan Perbaiki Jadwal Makan
Masalah susah makan pada anak bisa dibenahi sejak dini dengan jadwal makan yang tepat.
Masalah anak susah makan merupakan salah satu hal yang kerap menjadi problem bagi banyak orangtua. Untuk mengatasi dan mencegah masalah ini, ternyata sebenarnya bisa dilakukan sejak dini.
Masalah Anak Susah Makan Bisa Diatasi Sejak Dini dengan Perbaiki Jadwal Makan
Menurut Dr. Damayanti Rusli Sjarif, seorang dokter di bidang nutrisi dan penyakit metabolik di Ilmu Kesehatan Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak RS Cipto Mangunkusumo, cara mengatasi anak yang susah makan bisa dimulai dengan memperbaiki pola jadwal makannya sejak masih dalam masa ASI.“Jadi anak itu ada lapar dan kenyang, itu yang kita betulkan. Dan begitu sudah diatasi itu, sudah bagus,” kata Damayanti beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Dr. Damayanti menjelaskan bahwa anak-anak yang sulit makan memiliki beragam jenis, seperti yang hanya mau makan makanan tertentu atau yang disebut "picky eater," serta yang disebut "selected eater," yang tidak menyukai bentuk makanan apa pun. Namun, orang tua tetap harus memastikan bahwa empat jenis makanan - karbohidrat, sumber protein hewani, sayur, dan buah - terpenuhi dalam pola makan anak.
-
Bagaimana mengatasi anak susah makan? Berikut beberapa cara yang dapat dicoba untuk membantu mengatasi masalah ini: 1. Menggunakan Aroma Ajak anak mengidentifikasi aroma berbeda untuk membantu mereka mengenal rasa baru. Aroma makanan dapat memicu rasa ingin tahu anak terhadap makanan baru. 2. Variasi Tekstur, Rasa, dan Warna 3. Ajak Anak Memasak Ajak anak untuk memasak makanan mereka sendiri. Mengikuti proses memasak dan mencium aroma baru dapat merangsang nafsu makan mereka. 4. Gunakan Sumpit Gunakan tren 'chopstick hack' dengan menggunakan sumpit untuk menyuapi anak. Metode ini dapat membantu anak membuka mulut saat makan. 5. Konsultasi dengan Profesional Jika anak terus menunjukkan tanda-tanda gangguan sensori pengecap, segera konsultasikan dengan profesional. Mereka dapat membantu menemukan akar masalah dan memberikan terapi yang sesuai.
-
Bagaimana mengatasi anak yang susah makan? Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah menciptakan suasana makan yang menyenangkan. Hal ini dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan tidak tertekan saat makan. Selain itu, variasikan menu makanan yang disajikan agar anak tidak merasa bosan dan mau mencoba berbagai jenis makanan.
-
Bagaimana cara mengatasi anak susah makan? 'Cari tahu dahulu penyebabnya dengan berkonsultasi bersama dokter spesialis anak bila terkait penyakit atau dietisien anak atau terapis makan bila ada gangguan gizi atau oromotor,' ujar dia.
-
Bagaimana cara mengatasi anak susah makan dengan menyediakan makanan yang sesuai? Melansir dari halodoc, cara mengatasi anak susah makan yang kedua adalah sajikan porsi makan yang sesuai. Mungkin alasan susah makan bukan karena anak menolak untuk makan. Tetapi mungkin mereka menolak memakan semua hidangan yang ada di piringnya. Para orang tua harus ingat dan paham, anak-anak belum membutuhkan makanan dengan porsi sebanyak orang dewasa. Cobalah untuk memberikan si kecil makan sesuai porsinya.
-
Bagaimana cara mengatur pola makan anak? Berikut adalah beberapa cara untuk mengatur pola makan anak agar dapat memaksimalkan tumbuh kembangnya: Berikan anak berbagai jenis makanan yang sehat dan seimbang. Anak perlu diperkenalkan pada berbagai jenis makanan sejak dini agar mereka terbiasa dengan berbagai rasa dan tekstur.
Dalam diskusi daring, Dr. Damayanti menyatakan bahwa sekitar 87 persen anak usia batita mengalami masalah sulit makan karena pola makan yang tidak benar. Oleh karena itu, penting untuk mengatur pola makan sejak bayi masih mendapatkan ASI dan memahami tanda-tanda lapar anak.
Seorang ibu perlu memahami pola lapar bayi, yang umumnya muncul setiap 1,5 jam hingga 2 jam. Merespons sinyal lapar anak dengan cepat akan membantu membangun hubungan yang kuat dan memberikan anak rasa kepercayaan bahwa sinyal laparnya diperhatikan.
Ini juga berlaku ketika anak memasuki masa makanan pendamping ASI (MPASI). Idealnya, pola makan anak pada fase ini adalah 3 kali makan utama, 2 kali cemilan, dan 3 kali ASI.
“Nah di situ nanti dia melihat keteraturan. Nanti anaknya semakin besar, kan lambungnya juga semakin besar. Dia makan minumnya semakin cepat, ibunya juga semakin tahu, saat laparnya dia bisa minum ASI lebih banyak, sehingga laparnya lebih panjang, kalau itu tidak diperhatikan ya berantakan semua,” ucapnya.
Dr. Damayanti menekankan bahwa menjaga pola makan yang teratur akan membantu anak memahami keteraturan tersebut seiring pertumbuhannya. Komunikasi dan interaksi antara orang tua, terutama ibu, dan anak juga penting setiap kali makan agar anak terstimulasi dengan baik.Penting juga untuk memperkenalkan makanan pada anak berdasarkan makanan yang biasa dikonsumsi oleh keluarga, dengan tekstur yang disesuaikan dengan fase pertumbuhan anak. Makanan MPASI anak juga sebaiknya diberi bumbu agar meningkatkan selera makan.
Namun, jika orang tua mengalami kesulitan dalam mengenalkan makanan baru kepada anak atau melihat perubahan perilaku yang signifikan, sebaiknya berkonsultasi dengan seorang psikiater untuk pengamatan lebih lanjut.
Selain mengatur pola makan, pola tidur anak juga penting untuk pertumbuhannya. Terlalu banyak tidur siang dapat mengganggu jadwal makan, oleh karena itu, tidur malam yang berkualitas sangat dianjurkan. Hormon pertumbuhan bekerja paling efektif antara jam 11 malam hingga 2 pagi.
“Kalau jamnya makan, dibangunin. Sehingga dia nanti lama-lama bergeser tidurnya ke malam. Karena banyak sekali akhirnya tidurnya siangnya banyak, terus malamnya dia bergadang, nggak dapet tuh hormon pertumbuhannya nanti,” ucap Damayanti.