Orangtua Miliki Peran Besar dalam Atasi Kesulitan Tidur Anak Remaja
Merdeka.com - Pada usia remaja, masalah sulit tidur merupakan sebuah hal yang rentan dialami. Sebuah penelitian terbaru mengungkap, bahwa orangtua memiliki peran dalam membantu remaja mengatasi masalah ini.
Dilansir dari Health 24, kurangnya tidur pada remaja ini disebut rentan membuat mereka cemas, depresi, serta memiliki keinginan bunuh diri. Remaja yang kurang tidur juga lebih rentan mengalami cedera ketika berolahraga.
Kurangnya tidur pada remaja ini ini bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Aktivitas yang terlalu padat, jam sekolah yang terlalu awal, konsumsi kafein, serta terlalu banyak bermain gawai bisa menjadi penyebab masalah ini.
-
Apa akibat kurang tidur bagi anak? Penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur dapat memengaruhi memori, penilaian, dan suasana hati anak.
-
Apa dampak kafein pada remaja? Pada anak dan remaja, efek kafein bisa lebih kuat karena mereka cenderung lebih sensitif terhadap kandungan ini. Beberapa studi telah menunjukkan banyak efek samping tidak diinginkan dari kafein, termasuk insomnia, gelisah, ketegangan saraf, wajah kemerahan, peningkatan produksi urin, gangguan lambung, kejang otot, serta berbicara dan berpikir tak terkendali.
-
Apa aja yang bisa menyebabkan insomnia pada anak? Penyebab insomnia pada anak bisa beragam, mulai dari faktor psikologis hingga faktor lingkungan. Penyebab insomnia pada anak bisa beragam, mulai dari faktor psikologis hingga faktor lingkungan.
-
Bagaimana kopi mempengaruhi tidur remaja? Remaja yang kurang tidur akibat kafein akan merasa lelah keesokan harinya, yang pada gilirannya mendorong mereka untuk mengonsumsi lebih banyak kafein.
-
Kenapa jadwal tidur yang tidak teratur bisa bikin anak insomnia? Salah satu penyebab utama insomnia pada anak adalah gangguan jadwal tidur. Anak-anak membutuhkan rutinitas yang konsisten untuk tidur. Jika jadwal tidur anak tidak teratur, mereka mungkin mengalami kesulitan tidur.
-
Apa saja yang bisa menyebabkan insomnia? Sejumlah hal bisa menjadi penyebab masalah ini. Stres, kecemasan, depresi, gangguan kesehatan mental, gangguan kesehatan fisik, perubahan lingkungan, gangguan tidur yang tidak teratur, konsumsi kafein atau alkohol berlebihan, efek samping obat-obatan bisa menjadi penyebabnya.
Ketika remaja mengalami masalah ini, peran orangtua dibutuhkan agar remaja ini mudah tertidur. Beberapa cara juga bisa dilakukan orangtua yaitu mengajak anak mereka berolahraga secara rutin, membuat lingkungan yang tepat untuk istirahat, mengganti matras dengan yang lebih nyaman, serta mengurangi asupan kafein.
"Upaya yang lebih besar dari orangtua untuk mengatur waktu tidur bagi remaja antara usia 14 hingga 17 tahun berhubungan dengan durasi tidur yang lebih lama," terang peneliti Jack Peltz dari Daemen College di Amherst, New York.
Pada penelitian ini, partisipan yang masih remaha diminta membuat catatan harian mengenai tidur mereka selama tujuh hari. Para orangtua juga ditanyai mengenai peraturan mengenai tidur dan jam tidur anak mereka.
Penelitian menemukan bahwa peraturan orangtua untuk idur serta jam sekolah lebih siang memiliki peran besar pada durasi tidur, energi di siang hari, serta gejala depresi. Namun pada penelitian juga diketahui bahwa lebih dari 50 persen orang tua tidak cukup ketat dalam memaksa anak mereka untuk tidur.
Tim peneliti juga mengetahui bahwa memaksa waktu tidur yang spesifik pada remaja cukup sukar. Namun, melakukan hal ini bisa membantu meningkatkan kesehatan mental mereka.
"Secara ideal, orangtua seharusnya bisa bekerja secara kolaboratif dengan anak remaja mereka untuk memperbaiki jam tidur yang masih memndukung otonomi dari anak," terang Petlz.
Peneliti lain, Dr. Heidi Connolly dari Rochester University mengakan bahwa sebagian besar remaja membutuhkan tidur antara 9 hingga 10 jam setiap malam.
"Hal ini lebih sulit bagi remaja untuk tidur lebih awal dibanding lebih malam karena ritme sirkadian mereka," jelas Connolly.
"Oleh karena itum sangat penting bagi SMA untuk memulai sekolahnya lebih lambat," sambungnya.
Tidur cukup dapat diartikan sebagai merasa cukup istirahat pada siang hari. Hal ini juga ditandai dengan bangun di jam biasa bahkan ketika bisa tidur lebih lama.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab insomnia pada anak bisa beragam, mulai dari faktor psikologis hingga faktor lingkungan.
Baca SelengkapnyaKonsumsi kafein bagi remaja dan anak harusnya tidak dianggap sepele.
Baca SelengkapnyaAnak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya
Baca SelengkapnyaKondisi stres yang dialami oleh anak dan remaja cenderung disebabkan oleh sejumlah hal yang perlu diektahui orangtua.
Baca SelengkapnyaInsomnia sering menjadi alasan bagi mereka yang sulit tidur. Padahal, ada faktor-faktor lain yang lebih layak disalahkan dari kesulitan Anda di malam hari.
Baca SelengkapnyaBanyak remaja yang mulai mengonsumsi kafein sejak masih muda. Padahal, konsumsi minuman ini ternyata bisa berpengaruh pada kesehatan mereka.
Baca SelengkapnyaSimak penyebab anak tidur gelisah dan menangis beserta gejalanya berikut ini.
Baca SelengkapnyaAnak yang terlalu banyak aktivitas bisa memiliki kehidupan yang sibuk dan butuh bantuan orangtua untuk mengatasinya.
Baca SelengkapnyaTidur larut malam bukanlah hal yang baik bagi setiap orang, termasuk anak-anak. Kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan mereka.
Baca SelengkapnyaDengan memahami penyebab stres dan cara mengatasinya, orang tua dan pendidik dapat membantu anak-anak mereka menghadapi tantangan dengan lebih baik.
Baca SelengkapnyaPada anak, terdapat cara yang perlu diterapkan orangtua untuk mengatasi penggunaan layar berlebihan.
Baca SelengkapnyaAnak zaman sekarang cenderung lebih mudah mengalami kecemasan dibanding di masa lalu karena sejumlah hal.
Baca Selengkapnya