Penggunaan Earphone dan TWS Marak saat Ini, Ketahui Batasan Penggunaannya
Penggunaan TWS dan earphone yang terlalu lama bisa menyebabkan dampak kesehatan dan harus dihindari.
Di era digital yang serba cepat ini, penggunaan perangkat audio nirkabel seperti True Wireless Stereo (TWS) dan earphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan generasi muda. Dari mendengarkan musik, menonton video, bermain gim, hingga berkomunikasi melalui panggilan suara, earphone dan TWS hampir selalu ada di telinga mereka, di mana pun dan kapan pun. Namun, di balik kenyamanan dan kepraktisan yang ditawarkan, ada risiko serius yang mengintai: gangguan pendengaran yang berpotensi permanen.
Kenyataan ini tercermin dalam sebuah cuitan yang viral di platform X (dulu Twitter), di mana seorang pengguna mengungkapkan kekhawatirannya mengenai dampak jangka panjang dari penggunaan TWS yang berlebihan.
-
Apa bahaya headphone buat telinga? Risiko kerusakan akibat headphone mirip dengan dampak suara keras lainnya, tetapi terjadi secara bertahap seiring waktu.
-
Kapan headphone bisa berbahaya? Jika terlalu sering, sensitivitas sel-sel rambut ini akan berkurang, dan pada kondisi tertentu, bahkan bisa berubah bentuk atau 'melipat'.
-
Bagaimana menjaga telinga dari kebisingan berlebihan? Pelindung telinga, seperti earplug atau earmuff, dapat menjadi perisai efektif untuk melindungi pendengaran Anda dari suara bising yang berlebihan.
-
Gimana cara headphone merusak telinga? Ketika volume musik tinggi, getaran menjadi lebih kuat, membuat sel-sel rambut tersebut bergerak lebih agresif. Jika terlalu sering, sensitivitas sel-sel rambut ini akan berkurang, dan pada kondisi tertentu, bahkan bisa berubah bentuk atau 'melipat'.
-
Kenapa headphone bisa merusak pendengaran? Dengan kata lain, kebiasaan mendengarkan musik dengan volume tinggi melalui headphone dapat merusak pendengaran secara bertahap.
-
Bagaimana mencegah kerusakan pendengaran? Untuk mencegah kerusakan pendengaran akibat suara keras, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan, antara lain: 1. Menggunakan pelindung pendengaran. Penggunaan alat perlindungan pendengaran sangat dianjurkan jika Anda sering berada di lingkungan yang bising, seperti pabrik, konser musik, atau tempat kerja yang menggunakan mesin berisik. Alat perlindungan pendengaran dapat berupa penyumbat telinga (earplug), penutup telinga (earmuff), atau perangkat yang dibuat khusus sesuai dengan bentuk dan ukuran telinga Anda.
"Sepertinya selain diabetes (akibat produk-produk manis seperti boba, kopi, minuman kemasan lainnya) concern kesehatan gen muda (sekarang) di masa depan adalah kehilangan pendengaran, ya? Bayangin orang-orang sekarang gak bisa sehari gak pake TWS dan itu pasti berjam-jam," tulis pengguna akun @constructivsmn.
Cuitan ini menarik perhatian luas dan telah dilihat lebih dari 3,4 juta kali, dengan banyak pengguna lain yang mengakui bahwa mereka juga kerap menggunakan TWS hingga berjam-jam setiap harinya.
Beberapa pengguna bahkan membagikan pengalaman pribadi terkait dampak buruk penggunaan earphone dan TWS.
"Aku pernah beberapa bulan ga bisa dengar (telinga dua-duanya) karena pakai headset. Pas disenterin kakak, emang ada luka, pas di cek ke THT untungnya gendang telinga masih baik, cuma sekitaran memerah. Ini beneran guys, coba kalau pakai TWS jangan full volume karena ini kasusnya aku suka dengerin full," ungkap salah satu pengguna X.
Batasan Penggunaan yang Aman
Penggunaan earphone dan TWS yang terlalu lama dan dengan volume yang terlalu tinggi memang dapat menimbulkan kerusakan serius pada pendengaran. Untuk mencegah kerusakan permanen, sangat penting bagi kita untuk memahami batasan aman dalam penggunaan alat pendengar ini.
"Batasi penggunaan earphone dengan rumus 60 per 60. Artinya selama 60 menit perhari dengan volume maksimal 60%," saran dr. Vika Aryan Sari, seorang dokter spesialis telinga hidung tenggorokan (THT) dari Primaya Hospital Bekasi.
Vika menjelaskan bahwa mendengarkan audio melalui earphone atau TWS membuat sumber bunyi berada sangat dekat dengan gendang telinga.
"Sehingga suara yang masuk ke telinga terlalu keras dan mengganggu struktur rumah siput di dalam telinga," jelasnya.
Rumah siput atau koklea adalah bagian dari telinga yang berisi sel-sel rambut halus yang sangat peka terhadap getaran suara. Ketika suara keras diterima secara terus-menerus, sel-sel rambut ini bisa rusak. Yang mengkhawatirkan, kerusakan ini bersifat permanen, yang berarti kehilangan pendengaran yang dialami juga tidak bisa diperbaiki.
Menggunakan perangkat ini dengan bijak, sesuai dengan batasan waktu dan volume yang dianjurkan, sangatlah penting untuk menjaga kesehatan pendengaran kita. Jangan sampai kenyamanan sesaat mengorbankan pendengaran yang seharusnya kita jaga seumur hidup.