Puasa Tanpa Risiko: Kiat Sehat bagi Penderita Diabetes
Penderita diabetes bisa tetap berpuasa dengan strategi yang tepat untuk menjaga keseimbangan gula darah. Simak panduan lengkap agar puasa tetap aman dan lancar!

Berpuasa merupakan ibadah yang memiliki banyak manfaat, baik dari sisi spiritual maupun kesehatan. Namun, bagi penderita diabetes, menjalankan puasa bisa menjadi tantangan tersendiri karena berisiko menyebabkan ketidakseimbangan kadar gula darah. Jika tidak dilakukan dengan perencanaan yang tepat, puasa dapat memicu hipoglikemia (kadar gula darah terlalu rendah) atau hiperglikemia (kadar gula darah terlalu tinggi), yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Meskipun demikian, bukan berarti penderita diabetes tidak boleh berpuasa. Dengan strategi yang tepat, penderita diabetes tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan aman. Dokter spesialis penyakit dalam dr. Faradiessa Addiena, Sp.PD dari Universitas Indonesia menjelaskan bahwa ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memastikan puasa tetap sehat dan aman bagi penderita diabetes.
Lalu, apa saja kiat-kiat yang perlu diperhatikan agar puasa tetap lancar tanpa membahayakan kesehatan? Berikut adalah panduan lengkapnya.

Persiapan Sebelum Berpuasa
Sebelum memutuskan untuk berpuasa, penderita diabetes wajib berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan kesehatan sangat penting untuk mengetahui apakah kondisi tubuh cukup stabil untuk berpuasa. Beberapa hal yang perlu diperiksa antara lain:
- Kadar gula darah untuk memastikan tidak ada risiko hipoglikemia atau hiperglikemia.
- Tekanan darah, karena penderita diabetes sering kali memiliki risiko hipertensi.
- Kadar lemak dan kolesterol, guna memastikan tubuh dalam kondisi sehat.
Dokter akan mengevaluasi risiko puasa berdasarkan kondisi pasien. Ada empat kategori risiko bagi penderita diabetes yang berpuasa:
- Risiko Ringan → Penderita diabetes yang gula darahnya stabil dan terkontrol.
- Risiko Sedang → Penderita dengan riwayat gula darah fluktuatif.
- Risiko Tinggi → Penderita diabetes yang sering mengalami hipoglikemia atau komplikasi lain.
- Risiko Sangat Tinggi → Penderita dengan diabetes tidak terkontrol dan komplikasi berat (sebaiknya tidak berpuasa).
Jika dokter menyatakan kondisi cukup aman untuk berpuasa, penderita diabetes tetap harus melakukan pemantauan ketat selama Ramadhan.
2. Rutin Memantau Gula Darah
Pemantauan gula darah menjadi hal yang sangat penting saat menjalani puasa. Beberapa waktu yang direkomendasikan untuk memeriksa kadar gula darah adalah:
- Pukul 12 siang → Untuk memastikan gula darah tetap stabil di tengah puasa.
- Pukul 3 sore → Untuk mengetahui apakah ada penurunan kadar gula darah yang berisiko hipoglikemia.
- Sebelum berbuka → Untuk mengecek apakah gula darah tetap dalam batas normal.
Jika kadar gula darah terlalu rendah (<70 mg/dL) atau terlalu tinggi (>300 mg/dL), penderita diabetes disarankan untuk membatalkan puasa guna menghindari komplikasi serius.
Menjalani Puasa dengan Sehat dan Aman
1. Sesuaikan Pola Makan saat Sahur dan Berbuka
Makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka berperan besar dalam menjaga kestabilan gula darah. Berikut adalah beberapa panduan pola makan sehat untuk penderita diabetes:
Sahur:
- Pilih karbohidrat kompleks seperti roti gandum, oatmeal, ubi, kentang, atau nasi merah untuk memberikan energi tahan lama.
- Konsumsi protein tinggi seperti telur, ikan, dan tahu agar kenyang lebih lama.
- Hindari makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana, seperti roti putih, mie instan, atau makanan manis yang bisa menyebabkan lonjakan gula darah.
- Perbanyak serat dari sayuran dan buah rendah gula seperti apel dan pir.
- Minum air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
Berbuka:
- Mulai dengan air putih dan kurma untuk mengembalikan energi secara perlahan.
- Hindari makanan tinggi gula seperti kolak, es buah, atau sirup berlebihan.
- Pilih makanan tinggi serat dan protein untuk menyeimbangkan gula darah.
- Hindari gorengan dan makanan berlemak tinggi yang dapat memicu resistensi insulin.
Pola makan yang sehat saat sahur dan berbuka akan membantu penderita diabetes tetap bertenaga tanpa meningkatkan risiko komplikasi.
2. Jangan Paksakan Diri Jika Kondisi Tidak Sehat
Jika saat menjalani puasa penderita diabetes merasakan gejala hipoglikemia seperti:
- Gemetar
- Keringat dingin
- Pusing
- Lemas atau berkunang-kunang
Maka, sebaiknya segera membatalkan puasa dengan mengonsumsi makanan manis yang sehat, seperti buah atau teh manis dalam jumlah terbatas. Begitu pula jika mengalami gejala hiperglikemia seperti kehausan berlebihan, lemas, atau sering buang air kecil.Memaksakan diri untuk tetap berpuasa dalam kondisi tidak stabil bisa meningkatkan risiko komplikasi serius, seperti ketoasidosis diabetik yang berbahaya.
3. Sesuaikan Dosis Obat dan Insulin
Bagi penderita diabetes yang menjalani pengobatan, dosis obat dan insulin mungkin perlu diatur ulang saat berpuasa. Hal ini harus dibicarakan langsung dengan dokter agar tidak terjadi lonjakan atau penurunan gula darah yang ekstrem.
- Obat diabetes oral yang biasanya diminum pagi hari mungkin perlu digeser ke waktu berbuka.
- Penderita diabetes tipe 1 yang menggunakan insulin perlu mendapatkan penyesuaian dosis agar tetap aman saat berpuasa.
Mengatur dosis obat dan insulin dengan benar adalah langkah penting untuk memastikan puasa berjalan lancar tanpa membahayakan kesehatan.

Aktivitas dan Gaya Hidup Selama Puasa
1. Hindari Aktivitas Fisik Berat Menjelang Berbuka
Olahraga tetap boleh dilakukan, tetapi pilihlah aktivitas yang ringan seperti berjalan kaki atau stretching. Hindari olahraga berat seperti lari atau angkat beban menjelang berbuka karena bisa menyebabkan hipoglikemia.
Waktu terbaik untuk berolahraga bagi penderita diabetes saat puasa adalah:
- Setelah berbuka puasa (sekitar 1–2 jam setelah makan)
- Sebelum sahur (jika kondisi tubuh memungkinkan)
Tetap aktif selama Ramadhan penting, tetapi jangan sampai berlebihan hingga membahayakan kesehatan.
Penderita diabetes tetap bisa berpuasa dengan aman asalkan memantau kondisi kesehatan, mengikuti pola makan yang sehat, dan berkonsultasi dengan dokter. Beberapa langkah utama yang perlu diperhatikan adalah:
- Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum puasa untuk mengetahui apakah kondisi tubuh cukup stabil.
- Memantau kadar gula darah secara rutin di waktu-waktu tertentu.
- Memilih makanan yang sehat saat sahur dan berbuka agar gula darah tetap terkendali.
- Tidak memaksakan diri jika mengalami gejala hipoglikemia atau hiperglikemia.
- Menyesuaikan dosis obat atau insulin sesuai anjuran dokter.
- Menghindari aktivitas fisik berat yang dapat memicu penurunan gula darah drastis.
Dengan mengikuti kiat-kiat ini, penderita diabetes dapat menjalankan puasa dengan aman dan nyaman tanpa risiko kesehatan yang serius. Jangan ragu untuk selalu berkonsultasi dengan dokter agar puasa tetap berjalan lancar dan tubuh tetap sehat selama Ramadhan.