Terungkap, ini Zat yang Membuat Planet Mars Berwarna Merah
Penelitian terbaru mengungkap bahwa warna merah Mars disebabkan oleh ferrihidrit, bukan hematit, membuka kemungkinan adanya air di masa lalu.

Planet Mars, yang dikenal sebagai 'Planet Merah', telah menjadi objek penelitian yang menarik bagi ilmuwan selama bertahun-tahun. Selama ini, warna merah yang khas di permukaan Mars diyakini disebabkan oleh mineral hematit, sebuah oksida besi yang terbentuk dalam kondisi kering.
Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa penyebab sebenarnya adalah ferrihidrit, mineral oksida besi yang kaya akan air dan terbentuk dalam kondisi basah.
Temuan ini diperoleh melalui eksperimen laboratorium yang mereplikasi debu Mars dan membandingkannya dengan data dari berbagai wahana antariksa.
Penelitian ini menantang pemahaman yang ada sebelumnya dan memberikan pandangan baru tentang sejarah geologi dan iklim planet merah.
Dengan demikian, warna merah Mars kemungkinan besar berasal dari proses oksidasi besi yang terjadi di lingkungan yang lebih basah daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Penyebab Warna Merah Mars: Ferrihidrit
Mengutip beragam sumber, Rabu (19/3), tim peneliti dari Brown University dan University of Bern melakukan studi mendalam mengenai komposisi debu Mars.
Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa ferrihidrit adalah mineral yang paling sesuai dengan komposisi debu yang ada di Mars.
"Analisis kami menunjukkan bahwa ferrihidrit ada di mana-mana dalam debu Mars, bahkan kemungkinan juga di formasi batuannya," kata Adomas Valantinas, peneliti postdoktoral. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications.
Ferrihidrit, yang merupakan senyawa besi yang kaya air, terbentuk dalam kondisi air dingin. Hal ini menunjukkan bahwa Mars mungkin pernah memiliki air cair di permukaannya lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Temuan ini juga membuka peluang baru untuk menelusuri jejak air kuno dan potensi kehidupan di planet ini.
Implikasi Penemuan
Penemuan ini tidak hanya memperkaya pemahaman kita tentang Mars, tetapi juga memberikan implikasi besar terhadap kemungkinan adanya kehidupan di planet tersebut di masa lalu.
Dengan adanya air, meskipun dalam bentuk yang berbeda dari yang kita kenal di Bumi, kemungkinan adanya organisme hidup di Mars tidak bisa diabaikan.
Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai kondisi yang pernah ada di planet merah ini.
Selain itu, NASA juga melaporkan bahwa rover Perseverance baru-baru ini menemukan tekstur batuan unik yang belum pernah terlihat sebelumnya di Mars.
Foto-foto terbaru menunjukkan fenomena langit Mars yang dipenuhi awan berwarna-warni, menambah keunikan dan daya tarik planet ini.
Kombinasi penelitian laboratorium, data dari rover, serta observasi terbaru membantu menjawab teka-teki warna merah Mars yang selama ini membingungkan.
Mitos dan Fakta Tentang Mars
Mars telah lama menjadi subjek berbagai mitos dan kesalahpahaman. Salah satu mitos yang populer adalah bahwa Mars selalu terlihat merah di langit malam.
Faktanya, warna Mars yang terlihat dari Bumi bisa bervariasi dari oranye kemerahan hingga kuning, tergantung pada kondisi atmosfer dan posisi planet.
Mitos lainnya adalah adanya wajah alien di permukaan Mars, yang ternyata merupakan permainan cahaya dan bayangan.
Dengan penemuan terbaru ini, pemahaman kita tentang Mars semakin mendalam. Penelitian yang terus berlanjut diharapkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan lain yang masih tersisa mengenai planet merah ini.
Mars bukan hanya sekadar planet yang menarik untuk dijelajahi, tetapi juga menyimpan banyak misteri yang menunggu untuk dipecahkan.