Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Risiko Kanker Paru-Paru Perokok Pasif 2 Kali Lipat Dibanding yang tak Terpapar Rokok

Risiko Kanker Paru-Paru Perokok Pasif 2 Kali Lipat Dibanding yang tak Terpapar Rokok Ilustrasi perokok pasif. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/ollyy

Merdeka.com - Menjadi perokok pasif menghadirkan bahaya kesehatan yang tak kalah banyaknya dibanding perokok aktif. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rumah Sakit Persahabatan yang dilakukan di Jakarta Timur tahun 2014 menemukan, kadar karbon dioksida atau CO2 dari beberapa ibu rumah tangga yang tidak merokok, angkanya mencapai dua kali lipat dibandingkan mereka yang benar-benar tidak terpapar.

Dokter Agus Dwi Susanto, spesialis paru dan ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia juga memaparkan bahwa kadar nikotin dalam urine pada perokok pasif berkali-kali lipat lebih tinggi ketimbang mereka yang tidak terpapar.

Dalam studi yang dilakukan di 2014, ibu rumah tangga yang merupakan perokok pasif memiliki kadar nikotin dalam urine 44,458 ng/ml dibandingkan dengan yang tidak terpapar yaitu hanya 11,429 ng/ml. Sementara, pada anak-anak mencapai 45,29 ng/ml dibandingkan anak yang tidak terpapar sebesar 9,98 ng/ml.

Orang lain juga bertanya?

"Artinya, seorang perokok aktif di rumah memberikan bahaya. Nikotinnya terhirup juga oleh orang-orang di sekitarnya. Baik istrinya, empat kali lipat kandungannya dan pada anak-anak mencapai lima kali lipat," kata Agus menjelaskan.

Dalam jangka panjang, mereka yang hanya terpapar rokok juga rentan penyakit. Agus mengatakan, ada beberapa efek negatif yang lebih terlihat pada perokok pasif.

"Nikotin dampaknya lebih banyak ke kardiovaskuler, dampaknya pada jantung dan pembuluh darah, juga risiko stroke. Itu yang biasanya terkena pada perokok pasif," ujar Agus.

Beberapa efek berbahaya lain sebagai seorang perokok pasif salah satunya juga penurunan fungsi paru. Dampaknya bahkan sama dengan mereka yang memiliki kebiasaan merokok aktif.

Agus mengatakan, penurunan fungsi paru pada perokok aktif terjadi lebih cepat ketimbang mereka yang tidak merokok. Padahal, hal itu sudah terjadi secara alamiah seiring berjalannya usia.

Sejumlah risiko lain kanker paru juga dapat dialami oleh perokok pasif. Pada perokok pasif, angkanya bisa mencapai dua hingga tiga kali lebih besar dibanding mereka yang tak merokok.

Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Usia Pasien Kanker Paru di Indonesia Lebih Muda 10 Tahun dari Negara Lain, 2 Faktor Ini Penyebabnya
Usia Pasien Kanker Paru di Indonesia Lebih Muda 10 Tahun dari Negara Lain, 2 Faktor Ini Penyebabnya

Bila di luar negeri rata-rata di usia 60-an terkena kanker paru, di Indonesia banyak pasien kanker tersebut terdiagnosis di 50-an tahun

Baca Selengkapnya
Kanker Paru-Paru Jadi Penyebab Kematian Terbanyak di Dunia, Apa Solusinya?
Kanker Paru-Paru Jadi Penyebab Kematian Terbanyak di Dunia, Apa Solusinya?

Di Indonesia kasus kanker paru-paru banyak ditemukan pada usia produktif sekitar 40 tahun.

Baca Selengkapnya
Kebiasaan Pemicu Kanker Paru-paru, Cegah Sejak Dini
Kebiasaan Pemicu Kanker Paru-paru, Cegah Sejak Dini

Kanker paru-paru adalah kanker yang terbentuk di dalam paru-paru. Kanker ini dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya oleh kebiasaan kita sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Ketahui 2 Jenis Kanker Paru Berdasar Tipe Sel yang Terlibat
Ketahui 2 Jenis Kanker Paru Berdasar Tipe Sel yang Terlibat

Penyakit kanker paru memiliki dua jenis utama yang bisa dibedakan dari selnya.

Baca Selengkapnya
Menkes: Biaya Pengobatan Penyakit Akibat Rokok 3 Kali Lebih Tinggi dari Keuntungan Cukai
Menkes: Biaya Pengobatan Penyakit Akibat Rokok 3 Kali Lebih Tinggi dari Keuntungan Cukai

"Beban kesehatan yang dikeluarkan karena penyakit paru kronis itu jauh lebih besar dari pendapatan Bea Cukai," kata Budi.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Paru-paru Perokok dan Bukan Perokok, Ketahui Ciri-cirinya
Perbedaan Paru-paru Perokok dan Bukan Perokok, Ketahui Ciri-cirinya

Kandungan zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok membuat paru-paru menjadi rusak dan berubah, sehingga kondisinya berbeda dengan paru-paru sehat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kemenkes Sebut Pasien ISPA 200.000 per Agustus, Tegaskan Tak Sepenuhnya Salah Polusi
VIDEO: Kemenkes Sebut Pasien ISPA 200.000 per Agustus, Tegaskan Tak Sepenuhnya Salah Polusi

Penyakit Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA tengah menjadi ancaman di Indonesia, khususnya warga sekitar Jakarta.

Baca Selengkapnya
Jumlah Perokok Aktif di Indonesia Capai 70 Juta Orang, Butuh Upaya dari Pemerintah untuk Mengurangi
Jumlah Perokok Aktif di Indonesia Capai 70 Juta Orang, Butuh Upaya dari Pemerintah untuk Mengurangi

Indonesia dapat mengurangi dampak negatif dari masalah merokok sambil tetap memberikan pilihan kepada perokok dewasa.

Baca Selengkapnya
BNN Jakarta: 63 Persen Laki-Laki Kalau Sudah Merokok, Lari ke Ganja
BNN Jakarta: 63 Persen Laki-Laki Kalau Sudah Merokok, Lari ke Ganja

BNN Jakarta menyebut sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya ISPA, Ini Penyakit yang Disebabkan Polusi Udara
Bukan Hanya ISPA, Ini Penyakit yang Disebabkan Polusi Udara

Setidaknya lebih dari tiga penyakit dapat disebabkan oleh polusi. Untuk mencegahnya dapat menggunakan masker.

Baca Selengkapnya
17 Zat Berbahaya dan Mematikan pada Rokok, Wajib Baca
17 Zat Berbahaya dan Mematikan pada Rokok, Wajib Baca

Di dalam setiap batang rokok tersembunyi koktail kimia yang berbahaya, yang beberapa di antaranya memiliki potensi mematikan.

Baca Selengkapnya
Kasus ISPA Meningkat, Ini Saran Guru Besar Kedokteran UI
Kasus ISPA Meningkat, Ini Saran Guru Besar Kedokteran UI

Kasus ISPA tersebut tercatat mencapai sekitar 14 ribu per hari.

Baca Selengkapnya