Terlalu Lama di Rumah Buat Seseorang Rentan Alami Cabin Fever, Kenali Gejalanya
Merdeka.com - Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM menjadi salah satu upaya dari pemerintah untuk membatasi mobilitas masyarakat demi menekan angka COVID-19. Walau baik untuk menekan penularan, tapi kini masyarakat juga turut dihadapkan pada ancaman kesehatan psikologis akibat terlalu lama di rumah yang sering disebut dengan cabin fever.
Cabin fever atau demam kabin secara sederhana dijelaskan sebagai rasa gelisah akibat terjebak atau terisolasi dalam suatu tempat untuk waktu yang lama. Dokter spesialis kedokteran jiwa yang juga alumni Universitas Airlangga, Surabaya (UNAIR) Hafid Algristian mengungkapkan bahwa cabin fever menjadi fenomena yang berpotensi besar muncul di masa-masa pandemi ini.
“Tidak semua orang mengetahui gejala ini. Namun setelah belajar, mungkin beberapa dari kita akan menyadari terdapat gejala cabin fever dalam diri kita,” kata Hafid beberapa waktu lalu.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Dimana bisa dicegah PPOK? Berikut penyebab penyakit paru obstruktif dan cara mencegahnya yang merdeka.com lansir dari Healthline:
-
Apa itu PKM? PKM adalah Program Kreativitas Mahasiswa, Ini Penjelasan Lengkapnya PKM membantu meningkatkan mutu mahasiswa agar optimal saat terjun ke masyarakat.
Cabin fever adalah istilah populer dan bukan diagnosis gangguan kejiwaan. Cabin fever, terangnya, berbeda dengan perasaan bosan pada umumnya. Orang yang mengalami cabin fever bisa sampai mengalami kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, dan keluhan lain seperti diterangkan Kepala Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM, Diana Setiyawati mengutip laman resmi ugm.ac.id.
Untungnya, ada yang bisa dilakukan untuk mengendalikan cabin fever yakni lewat manajemen stres.
Hafid menerangkan gejala cabin fever tidak perlu diberikan medikamentosa atau obat-obatan. Gejalanya secara umum muncul ketika individu mengalami deprivasi sensorik (ketiadaan stimulasi sensorik) yang terjadi saat seorang individu secara tiba-tiba harus membatasi sosialisasinya.
Hal tersebut membuat individu mendapat sensor cahaya dan suara yang terbatas sehingga kerap kali menimbulkan halusinasi.
“Kita mungkin pernah saat sendirian tiba-tiba teringat memori masa lalu, hingga seakan memori itu berbicara pada kita. Sebenarnya itu bukan hal serius. Tapi kemudian dapat dikategorikan sindroma apabila kita menikmatinya, lalu memori menjadi personifikasi dari karakter yang kita ciptakan sendiri.” katanya.
5 Gejala Umum
Menurut Hafid, terdapat lima gejala umum yang muncul pada penderita cabin fever.
Pertama adalah gejala demotivasi. Orang yang menderita demotivasi biasanya akan merasa putus asa, kosong, dan kehilangan empati.
“Pada gejala ini ada baiknya kita tidak memberikan motivasi atau masukan positif karena itu akan sulit diterima oleh penderita.”
Kedua adalah gejala kognitif, gangguan konsentrasi atau sulit fokus yang membuat seseorang tidak produktif.
Ketiga, gejala insomnia-parasomnia yang merupakan gangguan tidur hingga sleep walking.
Keempat, gejala psikomotorik atau gangguan energi. Dapat berupa kelebihan energi yang membuat sensitif maupun kekurangan energi.
Gejala kelima adalah gejala otonomik atau gangguan buang air besar atau buang air kecil.
“Karena cabin fever adalah sekumpulan gejala, makanya seseorang harus mengalami beberapa dari gejalanya untuk dapat disebut mengalami cabin fever. Itu pun harus diikuti riwayat deprivasi sensorik dan pembatasan motorik.” tandasnya.
Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai menjalani liburan, seseorang mungkin akan sakit karena sejumlah hal yang mungkin dialaminya.
Baca SelengkapnyaKualitas udara di wilayah DKI Jakarta masih tergolong buruk dan tak sehat pada Rabu (23/8).
Baca SelengkapnyaPolusi Udara Jakarta berada pada fase terburuk dan memicu berbagai penyakit
Baca SelengkapnyaPasien yang terjangkit virus cacar monyet (Mpox) tak harus dirawat inap.
Baca SelengkapnyaBanyak orang justru sakit usai liburan. Ini Penyebab terjadinya hal tersebut serta cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaPada musim liburan seperti sekarang banyak orang yang merasakan kesepian. Berikut cara untuk mengatasi dan melawan perasaan tersebut.
Baca SelengkapnyaDampak polusi udara tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik, tetapi memberikan tekanan besar pada kesehatan mental masyarakat.
Baca SelengkapnyaKebijakan WFH ASN Pemprov DKI itu rencananya bakal dimula 21 Agustus sampai 7 September 2023.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS pada 2023, rata-rata kepadatan penduduk di Jakarta mencapai 16.146 per km persegi. Sementara, Jakarta Pusat menjadi wilayah paling padat.
Baca SelengkapnyaPasalnya, dalam beberapa waktu terakhir kualitas udara di Jakarta sempat menduduki rangking satu terburuk dari seluruh kota di dunia.
Baca SelengkapnyaJakarta masih masuk kategori kota dengan tingkat polisi udara buruk pada Senin (21/8) pagi ini.
Baca SelengkapnyaKesepian tidak hanya berdampak pada kehidupan sosial seseorang, tetapi juga pada kesehatan mentalnya.
Baca Selengkapnya