Terobsesi punya tubuh berotot? Itu gejala Bigorexia!
Merdeka.com - Bukan cuma wanita yang terobsesi mendapatkan lekuk tubuh sempurna, pria juga demikian. Baru-baru ini, ada kasus memprihatinkan yang menimpa seorang pemuda bernama Oli Loyne.
Dia baru berusia 20 tahun saat meninggal karena serangan jantung. Dia sempat pulih dari serangan jantung dan stroke keduanya pada usia 19 tahun, tetapi kemudian serangan ketiga berhasil membunuhnya.
Oli diketahui mengonsumsi steroid dan melakukan latihan beban secara berlebihan untuk menjadi berotot. Dokter pun mendiagnosisnya dengan kelainan yang disebut Bigorexia. Gangguan ini ditandai dengan keinginan berlebihan untuk mendapatkan tubuh berotot.
-
Apa dampak kesehatan mental yang buruk terhadap tubuh? Gangguan kesehatan mental yang tidak diobati atau dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko penyakit fisik yang membahayakan diri seseorang seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan gangguan tidur atau insomnia.
-
Apa masalah kesehatan mental yang umum pada pria? Depresi adalah salah satu masalah kesehatan mental utama yang memengaruhi pria, tetapi seringkali depresi pada pria diabaikan atau tidak terdiagnosis karena gejalanya mungkin berbeda dengan yang umumnya terjadi pada wanita. Masalah kesehatan mental lainnya yang signifikan bagi pria termasuk skizofrenia dan kecanduan alkohol serta penyalahgunaan zat.
-
Apa itu Body Dysmorphic Disorder? Body Dysmorphic Disorder (BDD) atau Gangguan Dismorfik Tubuh adalah gangguan kesehatan mental di mana seseorang tidak dapat berhenti memikirkan kekurangan atau cacat dalam penampilannya.
-
Apa akibat mental dari olahraga yang berlebihan? Selain dampak fisik, olahraga berlebihan juga dapat mempengaruhi kesehatan mental. Rasa lelah yang berlebihan dan ketidakmampuan untuk pulih sepenuhnya bisa menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi.
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
-
Kenapa insecure tentang bentuk tubuh bisa merugikan? Tak disangka, ternyata penilaian seperti ini dapat menimbulkan dampak negatif buat para individu tertentu. Khususnya untuk mereka yang merasa insecure atau kurang percaya diri dengan bentuk tubuh yang dimiliki.
Bigorexia dianggap sebagai kebalikan dari anoreksia. Ketika penderita anoreksia berpikir mereka terlalu gemuk - padahal tubuh mereka sudah terlalu kurus, penderita bigorexia justru berpikir bahwa tubuh mereka terlalu kecil dan lemah, meski pada kenyataannya mereka sudah berotot.
Sebagaimana dilansir Mail Online (20/9), bigorexia merupakan gangguan kecemasan yang dapat menyebabkan depresi dan bunuh diri. Para ahli mengatakan bahwa bigorexia bisa mempengaruhi pria dan wanita. Kadang-kadang kondisi ini bisa membuat seseorang merasa sangat tertekan dan putus asa.
Pengalaman hidup juga dapat menjadi faktor risiko dari bigorexia. Mereka yang menderita bigorexia kemungkinan pernah dilecehkan atau di-bully ketika masih remaja.
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak anak laki-laki terobesesi dengan otot dan masulinitas. Mengapa hal ini terjadi?
Baca SelengkapnyaPenderita BDD sering merasa cemas dan terobsesi dengan kekurangan yang dirasakan pada tubuhnya.
Baca SelengkapnyaAda yang berbeda dari penampilan terbaru Baim Wong. Tubuh Baim kini menjadi lebih kekar dan berotot.
Baca SelengkapnyaEating disorder atau gangguan makan merupakan salah satu masalah kesehatan yang rentan dialami siapa saja.
Baca SelengkapnyaObesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan.
Baca SelengkapnyaInilah curahan hati Deddy Corbuzier soal kondisi tubuhnya yang tak seperti pandangan orang-orang.
Baca SelengkapnyaObesitas dapat mulai membahayakan nyawa seseorang ketika mencapai tingkat yang ekstrem dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSeperti semua jenis olahraga, latihan ini juga memiliki beberapa efek negatif yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaBilly Syahputra jarang terlihat di layar kaca. Transformasi penampilannya menjadi sorotan netizen.
Baca SelengkapnyaObesitas dapat memicu banyak penyakit penyerta yang berbahaya dan patut diketahui.
Baca SelengkapnyaSejumlah budaya terkait olahraga dan kebugaran yang ada di Indonesia dianggap bisa berdampak buruk pada kondisi secara keseluruhan.
Baca Selengkapnya