Waspadai tulang rapuh saat turunkan berat badan
Merdeka.com - Ketika timbangan tubuh sudah melewati ambang normal, diet menjadi pilihan tepat. Namun, waspada beberapa efek negatif penurunan berat badan.
Jika tidak hati-hati, penurunan berat badan bisa menurunkan kepadatan tulang, baik bentuk dan kekuatan tulang. Temuan yang diteliti tersebut menggunakan data tentang perubahan berat badan selama lebih dari 40 tahun dari ribuan partisipan.
Penelitian ini dari Framingham Study (studi kardiovaskular jangka panjang yang tengah berlangsung pada penduduk Framingham, Massachusetts, Amerika Serikat). Penelitian dimulai pada tahun 1948 dengan 5.209 subjek dewasa.
-
Kenapa diet yang ekstrim berbahaya? Namun, penting untuk dipahami bahwa menghindari kelompok makanan tertentu secara ekstrem dapat membahayakan kesehatan.
-
Apa saja risiko kesehatan yang bisa berkurang dengan diet? Obesitas meningkatkan risiko Anda terhadap berbagai masalah kesehatan serius, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, penyakit jantung, stroke, dan osteoartritis. Namun, penurunan berat badan yang signifikan dapat membantu mengurangi risiko-risiko ini atau bahkan menghilangkannya sepenuhnya.
-
Siapa yang berisiko tulang keropos? Osteoporosis adalah kondisi yang ditandai dengan tulang yang menjadi rapuh dan lebih mungkin untuk patah. Ini sering terjadi pada wanita setelah menopause karena penurunan tajam dalam hormon estrogen, yang melindungi kekuatan tulang. Pria juga dapat mengalami osteoporosis, biasanya pada usia yang lebih tua dan dengan penurunan bertahap dalam testosteron.
-
Bagaimana agar diet aman? Mengatur pola tidur yang cukup, menghindari stres, serta rutin berolahraga adalah langkah penting dalam menjalani diet sehat yang aman.
-
Kenapa orang melakukan diet? Tujuan utama dari diet biasanya adalah untuk mendapatkan berat badan yang ideal.
-
Apa saja dampak diet ekstrem pada kesehatan? Diet ekstrem dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berfungsi dengan baik, hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi kesehatan tertentu atau membuat tubuh rentan terhadap cedera.
“Kami menemukan, pria dan wanita dengan penurunan berat badan jangka pendek (lebih dari 4-6 tahun) dan penurunan berat badan jangka panjang (lebih dari 40 tahun) punya kerusakan lebih pada bentuk tulang ketimbang orang yang tidak turun berat badan,” papar peneliti Douglas P Kiel.
Besarnya perubahan bentuk tulang secara klinis meningkat hampir tiga kali lipat, yang membuat seseorang berisiko patah tulang. Risiko patah tulang ini bila mereka kehilangan 5 persen atau lebih berat badan selama 40 tahun terakhir.
“Orang dewasa yang lebih tua, yang turun berat badan harus sadar akan potensi efek negatif pada tulang. Untuk menangkal efek ini bisa latihan menahan beban dan makan diet seimbang,”kata Elizabeth (Lisa) Samelson, dikutip dari Hindustan Times, Senin (4/6/2018).
Studi soal berat badan dan tulang ini telah dipublikasikan dalam Journal of Bone & Mineral Research.
Efek samping lainnya
Ada pula beberapa efek samping penurunan berat badan lainnya yang perlu diketahui.
1. Turun berat badan dengan cepat berkat diet ketat atau mengonsumsi pil penurun berat badan dapat menyebabkan masalah jantung dan batu empedu. Ini mengakibatkan Anda didera pusing karena ketidakseimbangan nutrisi.
2. Kekurangan nutrisi dapat memengaruhi sekresi zat kimia otak, seperti endorfin, yang dapat menyebabkan depresi. Hal ini membuat Anda merasa mudah tersinggung.
3. Diet dapat menyebabkan kekurangan kalsium dan vitamin D, yang dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan rentan terhadap patah tulang.
4. Diet rendah karbohidrat dapat menyebabkan kelemahan pada tubuh, bau mulut, sembelit, dehidrasi, kram otot, dan keinginan konsumsi lebih banyak gula.
5. Dari studi tahun 2018, diet protein tinggi untuk menurunkan berat badan dapat meningkatkan risiko gagal jantung pada pria paruh baya.
6. Diet hanya makan buah akan membuat kekurangan nutrisi yang masuk ke tubuh. Ini dapat menyebabkan hilangnya kalsium.
Sumber: Liputan6.com (mdk/ita)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seseorang bisa disebut mengalami penurunan berat badan yang drastis ketika dia kehilangan 1 kilogram dalam seminggu.
Baca SelengkapnyaOsteoporis merupakan kondisi ketika kepadatan tulang berkurang sehingga menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah patah.
Baca SelengkapnyaDiet cacing pita, diet makanan bayi, diet golongan darah, diet lemon, dan diet grapefruit adalah beberapa contoh diet ekstrim yang sebaiknya dihindari.
Baca SelengkapnyaAgar berhasil menurunkan berat badan, penting bagi Anda untuk mengetahui hal-hal yang sebaiknya dihindari saat menjalani diet.
Baca SelengkapnyaTulang adalah bagian penting yang menjadi pondasi tubuh. Mengenali penyebab tulang keropos akan membantu kita mencegah kondisi ini terjadi.
Baca SelengkapnyaDiet yang dilakukan seseorang bisa berdampak buruk pada kesehatan dan menimbulkan efek yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaMakanan yang bisa melemahkan tulang adalah makanan yang mengandung zat-zat yang dapat mengurangi kalsium, vitamin D, atau mineral lainnya.
Baca SelengkapnyaSetelah kita menjadi semakin tua, bisa saja tubuh kita menjadi semakin pendek seiring bertambahnya usia.
Baca SelengkapnyaMetode ini menekankan konsumsi nasi sebagai sumber utama karbohidrat, dengan penekanan pada pengaturan porsi dan pemilihan jenis nasi yang sesuai.
Baca SelengkapnyaDefisit kalori banyak dipraktikkan untuk menurunkan berat badan, namun ada manfaat lain yang dimilikinya.
Baca SelengkapnyaKonsumsi makanan berbahan tepung terigu, terutama dalam jumlah terlalu banyak atau terlalu sering bisa menyebabkan sejumlah dampak bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki kebutuhan nutrisi yang unik, dan diet yang berhasil untuk satu orang belum tentu efektif atau aman untuk orang lain.
Baca Selengkapnya