Banjir Bandang Terjang Wilayah Sambahe Deli Serdang, Ini 4 Faktanya
Merdeka.com - Bencana alam banjir bandang menerjang wilayah objek wisata Sungai Sembahe di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara pada Minggu (30/4) kemarin.
Kejadian tersebut mengakibatkan ratusan rumah rusak berat di beberapa wilayah seperti di Desa Tambunen, Desa Sembahe, Desa Batu Mbelin, dan Desa Kuala.
"Kami sudah menurunkan tim untuk melakukan pengecekan. Insyaallah tidak ada wisatawan terjebak. Karena relawan dan anggota sudah memberikan peringatan kepada masyarakat untuk keluar dari Sembahe," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Deli Serdang, Amos F Karo Karo mengutip dari merdeka.com(30/4).
-
Kenapa banjir bandang terjadi di Sumbar? Mahyeldi menjelaskan banjir bandang itu disebabkan curah hujan yang terbilang esktrem. Sementara hujan hampir tidak terjadi musim panas. Alhasil hujan ekstrem yang turun memicu banjir bandang dan longsor.
-
Di mana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Dimana banjir Semarang terjadi? Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Diterangkan Amos, banjir bandang tersebut disebabkan adanya kiriman air yang berasal dari Kabupaten Karo. Karena di kawasan dataran tinggi Sumut sedang dilanda hujan dengan intensitas tinggi sejak pagi hari atau sebelum kejadian.
"Di depan pabrik Aqua (Desa Doulu), air cukup tinggi," ujarnya mengutip liputan6.com (30/4).
Satu Unit Mobil Terseret Arus
Kondisi saat banjir bandang menyapu kawasan Sembahe (Doc: Liputan6.com) ©2023 Merdeka.com
Berdasarkan informasi yang didapat dari merdeka.com, pada saat kejadian sebuah mobil dilaporkan rusak berat usai dihantam arus banjir bandang di Sembahe. Mobil tersebut sedang dalam keadaan terparkir sebelum terseret derasnya arus banjir bandang.
"Jaraknya 2 kilometer dari titik awal. Sehingga saat banjir terjadi mobil wisatawan itu tersapu arus banjir. Saat ditemukan kondisinya sudah ringsek parah," terang Amos.
Amos mengungkapkan, mobil yang terseret arus banjir bandang tersebut ditemukan di Dusun Lembah Naga, Desa Sembahe, Sibolangit.
"Permukaan air Sungai Sembahe mulai naik sekitar jam 12.30 WIB. Saat itu hujan melanda daerah pegunungan di Kabupaten Karo yang merupakan hulu Sungai Sembahe. Lalu, banjir bandang mulai terjadi di objek wisata Sembahe pada pukul 14.00 WIB," katanya.
Pengecekan ke Lokasi Lain
Banjir bandang menyapu rumah-rumah warga di Sembahe (Doc: Liputan6.com) ©2023 Merdeka.com
Diterangkan Amos, pihaknya telah melakukan antisipasi dan pengecekan terhadap objek wisata lainnya yang berada di kawasan Sibolangit, seperti Air Terjun Dua Warna.
"Sehingga anggota BPBD Deli Serdang diturunkan untuk melakukan pengecekan. Ini libur panjang. Tetap kita pantau di Air Terjun Dua Warna itu," jelas Amos.
Saat ini kondisi air di Sungai Sembahe sudah surut. Ketinggian permukaan air juga telah kembali normal.
Wagub Sumut Sambangi Lokasi
Uga Andriansyah
Pasca banjir bandang melanda Sungai Sembahe, Wakil Gubernur Sumatra Utara, Musa Rajekshah atau biasa disapa Ijeck telah menyambangi lokasi terdampak banjir yang terjadi pada Minggu (30/4) kemarin.
Kunjungan Ijeck dimulai dari lokasi Desa Wisata Sembahe, kemudian meninjau pipa air bersih milik Bumdes dan terakhir mengunjungi rumah Apriman Jaiy dan Op Nainggolan yang rusak akibat banjir di Jalan TVRI, Desa Bandar Baru.
"Kita datang kemari untuk melihat dampak dari banjir bandang yang semalam terjadi. Ada dua rumah yang rusak berat dan beberapa rumah lain juga dipenuhi lumpur. Adapun jalur pipa air bersih milik Bumdes yang rusak," terang Ijeck, mengutip dari liputan6.com (1/5).
Pembersihan Pasca Banjir
©2019 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah
Ijeck turut memberikan apresiasi kerja sama antara pemerintah daerah dan warga dalam penanganan dampak banjir bandang di Sembahe. Sehingga dalam waktu singkat dapat mengidentifikasi warga terdampak dan memberi bantuan usai banjir menerjang.
"Personel BPBD dan Pemkab Deli Serdang juga sudah bergerak bersama-sama membersihkan kayu-kayu dan material lainnya di jalur air seperti parit dan saluran air yang ada," ujar Ijeck.
Ia juga mengucapkan terima kasih karena telah memberikan peringatan dini kepada para wisatawan sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
"Berita banjir ini viral karena ada sebuah mobil yang hanyut. Tapi dari laporan yang kami terima, tidak ada korban jiwa," tutupnya. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang Sukabumi akibat meluapnya Sungai Cikaso yang dipicu hujan deras.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang yang melanda Sukabumi menyebabkan sungai meluap, mengakibatkan mobil-mobil terbawa arus, dan kerugian material diperkirakan capai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaSaat banjir datang, korban memancing ikan bersama kakaknya yang masih berusia 8 tahun di pinggir sungai.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaBanjir melanda sejumlah wilayah di pesisir Sumatera Barat. Seorang warga Pariaman dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca SelengkapnyaHujan deras sejak siang hingga malam hari menyebabkan tanggul Kali Cilemahabang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi jebol sepanjang sekitar 20 meter, Kamis (4/1).
Baca SelengkapnyaBanjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca Selengkapnya