Deretan Fakta Matinya Harimau Benggala di Medan Zoo, KLHK Minta Evaluasi
Harimau Benggala yang berada di Medan Zoo kembali ditemukan mati karena sakit.
Baru-baru ini seekor Harimau Benggala yang berada di Medan Zoo kembali ditemukan mati karena sakit.
Deretan Fakta Matinya Harimau Benggala di Medan Zoo, KLHK Minta Evaluasi
Kabar duka kembali datang dari Kebun Binatang Medan (Medan Zoo) setelah seekor Harimau Benggala bernama Wesa telah dinyatakan mati pada Senin (22/1).Kabar kematian Wesa ini menambah catatan buruk Medan Zoo soal koleksi satwa harimau di sana.
Berikut fakta terbaru matinya Harimau Benggal di Medan Zoo.
Penyebab Kematian Wesa
Kematian Wesa disebabkan oleh adanya komplikasi gangguan ginjal, pernafasan, dan fungsi pencernaan.
Harimau Wesa mati di usia 19 tahun. Hewan buas ini lahir pada 22 Januari 2005.
Sebelumnya Ada 3 Harimau Mati
Kasus kematian Wesa ini bukanlah yang pertama, sebelumnya sudah ada tiga ekor harimau lainnya yang mati dengan tenggat waktu yang cukup singkat.
Pertama, ada Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) bernama Erha yang mati pada tanggal 3 November 2023, lalu menyusul Nurhaliza pada tanggal 31 Desember 2023.
Ketiga, Harimau Benggala (Panthera tigris tigris) bernama Avatar juga dikabarkan mati pada tanggal 3 Desember 2023.
Wesa menambah daftar panjang kematian harimau di Medan Zoo.
Harimau yang Tersisa Kondisinya Miris
Melansir dari Liputan6.com (27/1), pihak Medan Zoo terus melakukan koordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) terkait penanganan harimau yang masih tersisa.
Mirisnya, beberapa satwa harimau sudah dalam kondisi sekarat. Adapun penyakit yang diderita yaitu dubius infausta. Penyakit ini kabarnya tidak dapat disembuhkan dengan medis.
"Ada si Sorik, Manis, dan Anggi yang diagnosanya sama dengan Wesa," tutur Pjs Dirut PD Pembangunan Kota Medan, Bambang Herdato mengutip dari kanal Liputan6.com.
Koordinasi dengan Dokter Hewan
Kematian Wesa ini memicu antisipasi harimau-harimau lain yang sedang sakit. Pihak PD Pembangunan Kota Medan sudah berkoordinasi dengan pihak kedokteran hewan dari BKSDA maupun dari lembaga konservasi.
Adanya wacana relokasi tempat tinggal mereka pun santer dibicarakan. Namun, hal itu tidak memungkinkan lantaran kondisi satwa yang sedang dalam keadaan sakit.
"Kita berkoordinasi dengan BKSDA, apakah satwa ini perlu direlokasi atau akan dirawat intensif dengan memberikan suplemen," lanjut Bambang.
Terancam Cabut Izin
Mengutip dari kanal Antara (30/1), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui BKSDA untuk melakukan evaluasi mendalam terkait kelaikan Medan Zoo setelah kasus kematian empat ekor harimau.
"Peristiwa ini sudah terjadi berkali-kali dengan kematian harimau. KLHK dalam hal ini meminta BBKSDA untuk mengevaluasi penuh pelaksanaannya," ucap Direktur Eksekutif Walhi Sumut Rianda Purba.
Apabila dalam proses evaluasi telah ditemukan pengelolaan yang tidak serius karena mengakibatkan koleksi satwa mati, maka KLHK harus mencabut izin sementara.
Walhi Minta Tutup Medan Zoo
Kematian empat ekor harimau di Medan Zoo turut mencuri perhatian dari pihak Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Utara.
Banyaknya koleksi satwa yang kondisinya memprihatinkan termasuk harimau, Walhi meminta Medan Zoo ditutup.
"Harimau-harimau maupun satwa lainnya semakin kritis kondisinya. Pemkot Medan harus menutup sementara. Kemudian satwa-satwa direlokasi di lembaga konservasi yang lebih memadai," tegas Rianda Purba pada Selasa (30/1) melalui Antara.
Tanggapan Wali Kota Medan
Sementara itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution telah merahasiakan kapan waktu penutupan Medan Zoo tersebut.
"Iya, mau ditutup. Yang pasti Medan Zoo ini bukan kita bicara baru-baru, justru sudah dilihat dari beberapa tahun lalu," terang Bobby.