Aksi Premanisme Marak Terjadi, Polsek Medan Baru Luncurkan Call Center Aduan
Merdeka.com - Aksi premanisme masih marak terjadi di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut). Sudah banyak masyarakat yang menjadi korban tindak kriminal para preman yang ada di daerah tersebut. Bahkan, tak jarang aksi premanisme atau pungli di daerah ini viral di media sosial.
Hal ini lama-kelamaan membuat masyarakat sangat resah. Pihak kepolisian pun sudah sering menciduk pelaku premanisme yang merugikan masyarakat. Meski begitu, masih saja ditemukan pelaku premanisme lain yang nekat mengganggu masyarakat.
Guna memberikan rasa aman kepada masyarakat, Polsek Medan Baru akhirnya meluncurkan layanan nomor call center yang bisa digunakan masyarakat untuk melaporkan tindakan premanisme atau pungli. Pasalnya, selama ini seringnya pihak kepolisian mendapatkan informasi melalui video yang viral dari media sosial.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Siapa yang dipanggil Polda Metro Jaya? Polisi kembali memanggil Juru Bicara Tim Pemanangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono untuk memberikan klarifikasi, terkait kasus dugaan Polisi tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Kenapa Polisi Pekanbaru mengajak admin medsos untuk bersinergi? Pentingnya kolaborasi ini dalam menyebarkan informasi positif terkait Pemilu.'Kami meminta agar setiap informasi diverifikasi dengan cermat sebelum diposting, guna menjaga keamanan dan ketenangan masyarakat menjelang Pemilu,' kata Bery.
-
Bagaimana cara akses hotline Rim Polri? Dengan begitu, masyarakat bisa mendapatkan hal yang belum diketahui dengan mengakses nomor 1500 598 dan 021 8060 2198 yang akan tersambung ke call center Hotline Rim Polri.
-
Apa yang bisa diakses lewat hotline Rim Polri? Masyarakat juga bisa mengakses via WhatsApp dan Telegram di nomor 0813 9920 9898.Dengan adanya layanan ini diharapkan masyarakat tidak lagi menjadi korban penipuan yang menyebut sebagai panitia penerimaan anggota Polri.
Polisi mulai menyebarkan nomor call center tersebut, salah satunya dengan memasang beberapa spanduk atau baliho di sejumlah titik di Kota Medan.
Kapolsek Medan Baru AKP Teuku Fathir Mustafa mengatakan, masyarakat bisa melaporkan jika ada tindakan premanisme atau pungli ke nomor call center tersebut dan akan ditindaklanjuti oleh petugas.
"Segera laporkan kepada kami, setiap aduan masyarakat akan kami tindaklanjuti dan mengamankan para pelaku yang merusak suasana nyaman di wilayah hukum Polsek Medan Baru," katanya pada Jumat (3/12).
Namun, inovasi dari kepolisian Polsek Medan Baru ini justru mendapatkan sejumlah respons negatif dari warganet.
Melansir dari unggahan akun Instagram @polsekmedan.baru pada Jumat (3/12), berikut informasi selengkapnya.
Pasang Spanduk di Sejumlah Titik
Instagram/@polsekmedan.baru ©2021 Merdeka.com
Saat ini, petugas telah memasang spanduk dan baliho di sejumlah titik di Kota Medan, khususnya di tempat-tempat umum yang ramai, di antaranya di Pasar Petisah, Pasar Peringgan dan Pasar Usu, Taman Gajah Mada, Pasar Meranti dan di depan salah satu pusat perbelanjaan.
"Untuk di Pasar Petisah, Pasar Peringgan dan Pasar Usu (Pajus), petugas telah memasang spanduk berisi nomor aduan. Sedangkan di Taman Gajah Mada, Pasar Meranti dan depan Carrefour, petugas memasang Baliho yang juga berisi nomor aduan," kata AKP Teuku.
Dalam spanduk atau baliho yang dipasang, tertera dua nomor call center yakni 081370119834 dan 081279764778. Namun, AKP Teuku mengimbau kepada masyarakat untuk mempergunakan nomor aduan tersebut dengan benar dan tidak memberikan informasi palsu atau bohong.
Respons Warganet
Upaya pihak kepolisian untuk memberikan rasa aman sekaligus memberantas aksi premanisme dengan meluncurkan nomor call center ini ternyata tidak langsung mendapatkan respons positif dari warganet. Sejumlah warganet justru merasa skeptis dengan nomor aduan tersebut.Pasalnya, warganet menilai percuma adanya call center karena selalu berujung tidak adanya tindaklanjut dari pihak kepolisian. Belum lagi, warganet menilai sering kali call center nomornya tidak aktif. "Aktiv gak nopenya min," tulis akun @ismal_wiriaman."Kadang lambat di tanggapi, karena laporan pribadi, kalo viral se Kota Medan dan se Indonesia bisa tau," tulis akun @munirbinmanan."Sesekali jgn nunggu terima laporan masyarakat saja komandan, baru jalankan tugas. Coba rasakan dl ketemu/merasakan berkomunikasi sm preman lalu di tangkap langsung," tulis akun@mtius_jafsinuraya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehadiran layanan contact atau call center 110 Polri ini ditujukan untuk memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolri meminta kepada masyarakat untuk segera melapor apabila menjadi korban intimidasi atau aksi premanisme oleh seseorang atau kelompok.
Baca SelengkapnyaJenderal polisi berani ubah pos lantas jadi kantor provos usai kerap jadi ladang pungli anggota. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaDari tangan para preman, polisi turut mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp580 ribu
Baca SelengkapnyaDinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan membuka layanan aduan untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaKorban yang mengadu kerap dimintai sejumlah uang ketika mengadu ke hotline tersebut.
Baca SelengkapnyaMabes Polri membuka layanan hotline guna mengajak masyarakat ikut mengawasi anggota Polri yang bermain judi online.
Baca SelengkapnyaPihaknya tidak bisa bergerak sendiri tanpa adanya peran serta masyarakat.
Baca SelengkapnyaPelibatan Provos tersebut setelah viral anggota kepolisian terlibat pungli Rp500 ribu di Samsat Bekasi, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaCara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang lebih dari tiga kali dan dilakukan orang berbeda pada pukul 03.00 hin
Baca SelengkapnyaAksi pungutan liar di Bekasi ramai disorot karena dinilai sudah tak wajar.
Baca SelengkapnyaTahun 1980an, preman merajalela. Aparat Orde Baru punya satu penyelesaian: Penembak Misterius
Baca Selengkapnya