Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Sijagaron, Simbol Kematian dalam Upacara Adat Batak

Mengenal Sijagaron, Simbol Kematian dalam Upacara Adat Batak Mengenal Sijagaron, Simbol Kematian dalam Upacara Adat Batak. liputan6.com ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Batak merupakan suku yang terdapat di Sumatera Utara. Masyarakat Batak memang dikenal memiliki adat istiadat yang sangat kuat dan kental. Bahkan, hingga saat ini banyak adat dan tradisi yang masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Batak di daerah ini.

Suku Batak memiliki upacara adat yang beragam, salah satunya adalah upacara kematian. Upacara kematian ini diadakan saat pemakaman seseorang yang meninggal dunia. Dalam upacara ini, ada satu benda yang wajiib untuk disiapkan, yaitu Sijagaron.

Sijagaron merupakan sebuah benda yang dijadikan simbol penting pada acara kematian. Benda ini memiliki nilai filosofis dan makna yang mendalam bagi masyarakat Batak.

Wajib Ada saat Acara Pemakaman Adat Batak

Dilansir dari liputan6.com, Sijaragon adalah tanaman yang dirangkai dengan beberapa benda lain yang digunakan dalam upacara pemakaman. Benda ini bisa dengan mudah ditemui pada saat acara pemakaman yang dilakukan dengan adat Batak. Sijagaron biasanya diletakkan di samping bagian atas peti mati orang yang meninggal.

Hanya Diberikan Kepada Lanjut Usia

Namun, meski benda ini selalu ada saat acara pemakaman, ternyata tidak sembarangan orang meninggal bisa mendapat Sijagaron. Rangkaian tanaman ini hanya bisa diberikan jika orang tersebut meninggal di usia lanjut dan punya banyak keturunan atau dalam istilah Batak “saur matua”.

Simbol Keberhasilan Orang yang Meninggal

Sijagaron memiliki arti 'terpandang'. Dalam hal ini, benda ini merupakan simbol keberhasilan seseorang yang meninggal semasa dia hidup. Keberhasilan itu ditentukan jika semua anak orang yang meninggal itu sudah menikah dan hidup sukses atau disebut jagar.

Isi dari Sijagaron

Menjadi simbol penting bagi masyarakat Batak, membuat Sijagaron ini tidak boleh dibuat dengan sembarangan. Isi dari Sijagaron ini tidak boleh asal dan ada ketentuannya. Sijagaron terdiri dari beragam tanaman, yaitu hariara (ara), silinjuang (sejenis tumbuhan berbatang lurus), daun baringin (beringin), ompu-ompu (bunga bakung), sanggar (ilalang beruas), sihilap (sejenis tumbuhan daun seperti kipas), pilo-pilo (daun enau muda), gambiri (kemiri), eme (padi), dan pira ni manuk (telur ayam).Kemudian semua benda tersebut dirangkai dan ditancapkan ke dalam tumpukan padi dalam ampang atau bakul yang terbuat dari anyaman bambu.

Makna Sijagaron

Masing-masing tanaman yang digunakan dalam Sijagaron ini juga memiliki makna mendalam tentang kehidupan. Daun baringin diartikan sebagai keberhasilan dalam hidup harus memiliki kesatuan keluarga dan masyarakat yang berguna untuk orang banyak.Padi bermakna orang yang meninggal sudah memiliki taraf hidup yang baik, ditandai dengan cukup pangan dan sandang. Ditambah bibit-bibit yang demikian telah diwariskannya kepada anak-cucunya.Kemiri yang mengandung minyak bermakna untuk mencapai taraf hidup yang baik harus memberi arti bagi masyarakat sehingga bisa meresap serta diterima semua pihak. Sementara, sanggar dimaknai sebagai simbol kehidupan yang kerap turun-naik karena berbagai cobaan hidup, tetapi tidak pernah patah.

Dibawa di Atas Kepala Menantu Perempuan

Dalam acara adat pemakaman, Sijagaron ini harus dibawa di atas kepala menantu perempuan keluarga orang yang meninggal. Kemudian dibawa memutari ruangan tiga kali.Begitu acara selesai, padi yang ada di ampang juga bisa disebar di halaman pemilik rumah. Masyarakat Batak percaya, jika padinya tumbuh maka anak dan cucu orang yang meninggal ini akan mendapatkan kesuksesan. (mdk/far)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Awalnya Dikenal untuk Menghangatkan Badan, Ini Fungsi dan Makna Kain Ulos dari Tanah Batak
Awalnya Dikenal untuk Menghangatkan Badan, Ini Fungsi dan Makna Kain Ulos dari Tanah Batak

Kain tenun Ulos menjadi sebuah simbol kerajinan tradisional dari Suku Batak yang sarat makna dan fungsional.

Baca Selengkapnya
Sejarah Patung Sigale-gale di Samosir, Pelipur Lara Kerinduan Sang Raja Kepada Anaknya
Sejarah Patung Sigale-gale di Samosir, Pelipur Lara Kerinduan Sang Raja Kepada Anaknya

Sang Raja Rahat yang melihat patung Sigale-gale bergerak dengan sendirinya merasa patung itu mirip seperti sang anak.

Baca Selengkapnya
Kenalan dengan Suku Dayak Tomun dari Lamandau Kalteng, Punya Tarian Ritual Kematian
Kenalan dengan Suku Dayak Tomun dari Lamandau Kalteng, Punya Tarian Ritual Kematian

Tarian ini konon dipercaya akan merekatkan koneksi antara keluarga yang ditinggalkan dengan roh yang dipanggil oleh Tuhan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Upacara Obong-Obong, Tradisi Orang Kalang di Kendal Warisan Para Leluhur
Mengenal Upacara Obong-Obong, Tradisi Orang Kalang di Kendal Warisan Para Leluhur

Mereka masih mempertahankan tradisi ini karena banyak pesan moral yang terkandung di dalamnya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Geriten, Rumah Penyimpanan Tulang-belulang Nenek Moyang Batak Karo yang Penuh Makna
Mengenal Geriten, Rumah Penyimpanan Tulang-belulang Nenek Moyang Batak Karo yang Penuh Makna

Secara umum geriten hampir mirip seperti bangunan tradisional milik Suku Batak Karo yaitu siwaluh jabu, hanya saja ukuran dari rumah ini lebih kecil.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Sigeh Penguten, Kesenian dalam Menyambut Tamu Agung di Lampung
Mengenal Tari Sigeh Penguten, Kesenian dalam Menyambut Tamu Agung di Lampung

Sebuah kesenian tradisional dari Lampung ini pada umumnya kerap ditampilkan ketika pembukaan suatu acara baik formal maupun non formal.

Baca Selengkapnya
Tak Boleh Digunakan Sembarangan, Begini Sakralnya Golok Betawi yang Penuh Filosofi
Tak Boleh Digunakan Sembarangan, Begini Sakralnya Golok Betawi yang Penuh Filosofi

Bagi masyarakat Betawi, golok bukan sekadar senjata tajam, tapi juga punya makna mendalam.

Baca Selengkapnya
Mengenal Lebih Dekat Tradisi Sekaten, Warisan Budaya Penuh Makna dalam Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW
Mengenal Lebih Dekat Tradisi Sekaten, Warisan Budaya Penuh Makna dalam Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW

Sekaten adalah tradisi Jawa dalam menyambut Maulid Nabi. Yuk, kenali sejarah, makna, dan ritual unik di balik perayaan penuh spiritualitas ini!

Baca Selengkapnya
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita

Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Mengenal Gonrang Sipitu-pitu, Alat Musik Tradisional Simalungun yang Penting dalam Upacara Kematian
Mengenal Gonrang Sipitu-pitu, Alat Musik Tradisional Simalungun yang Penting dalam Upacara Kematian

Gonrang Sipitu-pitu salah satu alat musik Tradisional dari Simalungun yang terdiri 7 buah gendang.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Sarkofagus Tomok, Peninggalan Megalitik di Makam Raja Sidabutar Samosir
Menelusuri Sarkofagus Tomok, Peninggalan Megalitik di Makam Raja Sidabutar Samosir

Orang Batak Toba percaya bahwa terdapat tradisi Megalitik yang masih berkaitan dengan roh leluhur.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Andung, Ungkapan Perasaan Duka saat Upacara Kematian Ala Suku Batak Toba
Mengenal Tradisi Andung, Ungkapan Perasaan Duka saat Upacara Kematian Ala Suku Batak Toba

Ketika seseorang telah pergi untuk selamanya, bagi kelompok Suku Batak Toba orang tersebut layak untuk mendapatkan penghormatan.

Baca Selengkapnya