Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Noken Papua, Rajutan Alam yang Kaya Makna

Noken Papua, Rajutan Alam yang Kaya Makna Noken. ©2021 Merdeka.com/Kaitovid

Merdeka.com - Lebih dari sebuah tas, noken aksesoris khas Tanah Papua ini sudah sangat menyatu dengan kehidupan sehari-hari warga Papua. Tas rajut ini juga memiliki makna yang mendalam. Salah satu filosofinya menyebutkan Noken adalah simbol kehidupan yang baik dan kemakmuran.

Pasalnya, Noken dibuat dari bahan-bahan yang ada di hutan dan dibuat untuk membawa hasil bumi dari hutan. Selain benang, bahan penyusun Noken Papua juga termasuk akar tanaman anggrek, beberapa jenis dedaunan, kulit kayu, bahkan ilalang. Tangan-tangan Mama-mama Papua dengan penuh cinta menghasilkan Noken yang menawan.

Enggak heran, jika Noken papua telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai salah satu warisan budaya tak benda pada 2012 lalu. Tas cantik ini pun menjadi salah satu kerajinan tangan khas Papua yang selalu diburu para wisatawan.

Orang lain juga bertanya?
noken©2021 Merdeka.com/Kaitovid

Noken adalah sebutan untuk deretan pemakaian nama tas serbaguna di lebih dari 250 suku di Papua. Dahulu noken tidak dapat dibawa oleh sembarang orang tetapi hanya orang ternama, yang memiliki kuasa, dan pihak berada.

Seiring berjalannya waktu, noken dapat digunakan oleh masyarakat luas dan berbagai kalangan. Biasanya, warga setempat menggunakan Noken Papua untuk mengangkut hasil panen di kebun. Namun, tak jarang Noken pun dipakai untuk menggendong anak-anak.

Salah satu, keunikan Noken ialah penggunaannya. Kaum wanita Papua biasanya menggunakan noken di atas kepala. Noken juga dibagi-bagi. Ada yang khusus membawa makanan, ada pula yang dimaksudkan untuk membawa barang-barang berharga

noken©2021 Merdeka.com/Kaitovid

Noken di Papua terdiri dari berbagai jenis dan warna tetapi yang sama adalah bahan bakunya yang diambil dari alam setempat seperti daun sagu muda, kulit kayu, atau batang bunga anggrek.

Pembuatan noken juga memakan waktu yang cukup panjang. Pertama, kulit kayu yang merupakan bahan baku umum noken dikupas lebih dulu. Lalu, dipisahkan antara kulit dengan serat.

Setelah terpisah, serat kayu ditumbuk, kemudian diremas-remas dan dijemur demi mengeluarkan sisa air. Usai kering, serat kayu dibelah jadi bagian-bagian lebih kecil agar mudah dipintal. Terakhir, pemintalan dilakukan secara manual sebelum serat kayu dirajut ke berbagai macam pola noken.

noken©2021 Merdeka.com/Kaitovid

Untuk membuat noken berukuran kecil biasanya membutuhkan waktu satu hingga dua dua hari. Tapi, ada beberapa noken yang harus melalui proses perendaman serat kayu sampai satu minggu. Di samping serat kayu, noken sekarang juga dibuat dari benang, rumput, bahkan anggrek yang dipetik langsung di hutan.

Untuk pola rajutan, setiap suku punya cerita masing-masing di baliknya. Perbedaan ini juga mencakup warna dan bahan baku untuk membuat noken. Misalnya di wilayah adat Meepago, nokennya dibuat dari kulit batang bunga anggrek. Noken wilayah selatan Papua, berbeda dengan noken di wilayah pesisir maupun noken di wilayah pegunungan.

noken©2021 Merdeka.com/Kaitovid

Harga noken bervariasi, mulai dari Rp 100 ribu hingga jutaan rupiah. Noken yang terbuat dari benang sulam, harganya lebih murah dibandingkan dengan noken yang terbuat dari bahan alami.

Banyak cara yang digunakan untuk menjual noken, biasanya mama penjual noken menggantung sejumlah karya noken pada seutas tali. Mama penjual noken menjual noken di pinggir jalan protokol atau di depan pusat perbelanjaan. Kini, bahkan Noken juga mudah dijumpai di marketplace. (mdk/Tys)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Makna Motif Batik ‘Pring’ Khas Magetan, Arti dalam Kehidupan Hingga Munculnya Mitos
Makna Motif Batik ‘Pring’ Khas Magetan, Arti dalam Kehidupan Hingga Munculnya Mitos

Meskipun motif batik khas Magetan beragam tetapi Batik Pring tetap dikenal oleh masyarakat luas.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tas Koja, Oleh-oleh Khas Baduy yang Terbuat dari Kulit Pohon
Uniknya Tas Koja, Oleh-oleh Khas Baduy yang Terbuat dari Kulit Pohon

Yuk kenalan dengan salah satu suvenir khas adat Baduy ini.

Baca Selengkapnya
Kain Tradisional dari Penjuru Nusantara
Kain Tradisional dari Penjuru Nusantara

Indonesia tumbuh dengan ragam budaya. Setiap budaya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu ciri khas dari ragam budaya ini adalah kain tradisional.

Baca Selengkapnya
Mengenal Ulap Sarut, Tradisi Berpakaian Masyarakat Dayak Benuaq yang Kaya Nilai Filosofis
Mengenal Ulap Sarut, Tradisi Berpakaian Masyarakat Dayak Benuaq yang Kaya Nilai Filosofis

Dalam seni ini, benang yang digunakan untuk membuat pakaian berasal dari serat daun nanas.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tenun Toba Sibandang, Warisan Budaya Tersembunyi Sumatra Utara
Mengenal Tenun Toba Sibandang, Warisan Budaya Tersembunyi Sumatra Utara

Masyarakat Batak menganggap kain tenun ulos sebagai lambang dari ikatan kasih sayang hingga kedudukan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tenun Siak, Kerajinan Tradisional Asli Kepulauan Riau
Mengenal Tenun Siak, Kerajinan Tradisional Asli Kepulauan Riau

Bagi masyarakat Melayu Riau, corak pada tenun Siak tidak hanya menjadi hiasan semata, tetapi juga mengandung makna yang mendalam serta berisi nilai-nilai luhur.

Baca Selengkapnya
Mengenal Songket Silungkang, Kain Tradisional yang Jadi Simbol Identitas Masyarakat Minangkabau
Mengenal Songket Silungkang, Kain Tradisional yang Jadi Simbol Identitas Masyarakat Minangkabau

Kerajinan kain tradisional yang satu ini tak hanya sarat dengan makna, melainkan juga menjadi identitas dari masyarakat Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kalabubu, Aksesoris Gelang Leher dari Nias Selatan
Mengenal Kalabubu, Aksesoris Gelang Leher dari Nias Selatan

Mengenal Kalabubu dari Nias Selatan, aksesoris penuh kekuatan magis berbentuk gelang yang digunakan di leher.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kain Tapis, Kerajinan Tradisional Lampung Penuh Doa Baik
Mengenal Kain Tapis, Kerajinan Tradisional Lampung Penuh Doa Baik

Mengenal Kain Tapis, kerajinan tradisional khas Lampung yang penuh sejarah dan doa

Baca Selengkapnya
Mengenal Ulap Doyo, Kearifan Lokal Kain Tenun Khas Kalimantan Timur yang Populer Sejak Kerajaan Kutai
Mengenal Ulap Doyo, Kearifan Lokal Kain Tenun Khas Kalimantan Timur yang Populer Sejak Kerajaan Kutai

Kearifan lokal yang satu ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-17 atau bertepatan dengan masa Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Seraung Topi Kebanggaan Suku Dayak, Memakainya Bikin Hati Ceria
Mengenal Seraung Topi Kebanggaan Suku Dayak, Memakainya Bikin Hati Ceria

Topi warna-warni ini bikin penggunanya makin percaya diri.

Baca Selengkapnya
Menembus Kampung Terdalam Papua Dikelilingi Pemandangan Indah, Tanpa Listrik & Aspal, Warganya Damai
Menembus Kampung Terdalam Papua Dikelilingi Pemandangan Indah, Tanpa Listrik & Aspal, Warganya Damai

Di pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.

Baca Selengkapnya