Misteri Ukiran Bergambar Tas Tangan dalam Berbagai Peradaban Kuno, Pertanda Apa?
Salah satu fenomena misterius yang muncul dalam seni ukiran kuno adalah gambaran tas tangan yang mirip dengan tas modern.
Salah satu fenomena misterius yang muncul dalam seni ukiran kuno adalah gambaran tas tangan yang mirip dengan tas modern.
Misteri Ukiran Bergambar Tas Tangan dalam Berbagai Peradaban Kuno, Pertanda Apa?
Gambar tas tangan ini ditemukan dalam berbagai budaya di seluruh dunia dan sepanjang sejarah, dan pertama kali muncul pada akhir Zaman Es.
Simbol ini muncul dalam seni Sumeria di Irak, di reruntuhan kuil di Turki, dalam seni dekoratif Maori di Selandia Baru, dan dalam kerajinan Orang Olmec di Amerika Tengah.
Pertanyaan menarik muncul: mengapa gambar tas tangan ini muncul begitu sering dalam budaya yang berbeda dan apa makna sejati di baliknya?
-
Bagaimana bentuk artefak kuno ini? Batu kuno yang ditemukan di Kastil Uwatsuki memiliki bentuk heksagonal berukuran diameter 4,8 cm dengan tebal 1 cm. Sedangkan 17 batu yang ditemukan di Owada jin’ya berukuran 8 cm hingga 14 cm dengan tebal 1,5 cm hingga 3 cm.
-
Apa bentuk pahatan batu kuno tersebut? Pahatan pada batu ini menggambarkan wajah manusia dalam berbagai bentuk seperti lonjong dan persegi empat.
-
Bagaimana pahatan batu kuno itu ditemukan? Batu-batu ini muncul dari dasar sungai yang mengering. Kekeringan parah di beberapa kawasan Amazon, Brasil menyebabkan ketinggian air sungai menyusut sangat signifikan. Dari dalam sungai, muncul banyak formasi batuan yan tersembunyi, di antaranya ada yang bergambar sosok manusia yang diperkirakan berusia 2.000 tahun.
-
Di mana penemuan pahatan batu kuno tersebut? Terletak sekitar 55 km di tenggara ibu kota Sarawak, Kuching, situs ini dikelola oleh suku Bidayuh (suku pribumi lokal) bekerja sama dengan Departemen Museum Sarawak.
-
Di mana pahatan batu kuno itu ditemukan? Pahatan ini berlokasi di situs yang dikenal dengan nama Praia das Lajes.
-
Dimana artefak kuno ini ditemukan? Artefak kuno ini ditemukan di selatan Aswan, terletak di daerah yang dilanda banjir karena pembangunan Bendungan Tinggi Aswan antara tahun 1960 dan 1970.
Gambar tas tangan ini ditemukan dalam berbagai budaya di seluruh dunia dan sepanjang sejarah, dan pertama kali muncul pada akhir Zaman Es.
Simbol ini muncul dalam seni Sumeria di Irak, di reruntuhan kuil di Turki, dalam seni dekoratif Maori di Selandia Baru, dan dalam kerajinan Orang Olmec di Amerika Tengah.
Pertanyaan menarik muncul: mengapa gambar tas tangan ini muncul begitu sering dalam budaya yang berbeda dan apa makna sejati di baliknya?
Jika kita melihat lebih dekat, gambaran tas tangan ini memiliki kemiripan mencolok dengan tas tangan modern. Mereka biasanya memiliki pegangan yang bulat di bagian atas dan dasar berbentuk persegi panjang. Beberapa gambar juga menunjukkan detail tekstur atau pola.
Satu teori yang diajukan adalah gambaran ini merupakan representasi sederhana dari kosmos. Bagian setengah lingkaran pada gambar ini tampaknya melambangkan langit, sementara dasar persegi melambangkan bumi.
Ini mungkin menggambarkan penyatuan kembali antara unsur-unsur material dan non-material dalam eksistensi, seperti langit dan bumi.
Salah satu contoh tertua dari gambaran tas tangan ini ditemukan di Göbekli Tepe, sebuah kompleks kuil kuno di Turki yang berasal dari sekitar 11.000 SM.
Meskipun tujuan pasti kompleks ini masih misterius, para ahli berpendapat gambaran tas tangan ini mungkin digunakan untuk melambangkan situs ini sebagai kuil.
Selain itu, gambaran tas tangan ini juga ditemukan dalam seni Asyur kuno di Irak dan dalam seni Orang Olmec di Mesoamerika. Dalam kedua budaya ini, gambaran tas tangan ini muncul dengan tokoh laki-laki yang memegangnya seperti keranjang atau tas.
Ini menimbulkan pertanyaan apakah tas tangan ini memiliki makna serupa atau peran yang berbeda dalam budaya-budaya tersebut.
Di Selandia Baru, kita juga menemukan gambaran yang tampaknya mewakili tas tangan dalam konteks budaya Maori.
Sumber: Ancient Origins
Menurut mitologi Maori, seorang pahlawan melakukan perjalanan ke tempat tinggal para dewa dan membawa pulang pengetahuan ilahi dalam tiga keranjang.
Ini menggambarkan rasa hormat dan rasa syukur terhadap kebijaksanaan yang diyakini diberikan oleh kekuatan yang lebih tinggi.
Selain itu, seni Mesir kuno juga menggambarkan tas tangan dalam hieroglif. Tas tangan ini berfungsi sebagai tempat tinggal dewa-dewi, dengan tali-tali tas dilambangkan oleh tiang-tiang tenda portable dan bagian bawahnya melambangkan kain atau kulit hewan.
Apakah tas tangan ini hanya simbol kosmologis atau memiliki makna dan peran yang lebih dalam dalam agama, kepercayaan, atau kehidupan sehari-hari masyarakat kuno? Ini adalah pertanyaan yang masih menjadi misteri dan memicu minat peneliti untuk lebih mendalami fenomena ini.