Pria di Sergai Perkosa Anaknya yang Berumur 6 Tahun, LPAI Desak Polisi Tangkap Pelaku
Merdeka.com - Nasib pilu dialami oleh seorang anak berusia 6 tahun di salah satu desa di Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatra Utara (Sumut). Di usianya yang masih sangat belia, Ia justru menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri.
Kasus pencabulan tersebut diungkapkan oleh ibu kandung korban, berinisial MAS (27) pada Sabtu (4/12). MAS sengaja mengungkap kasus yang dialami anaknya tersebut ke wartawan.
"Pencabulan itu benar terjadi. Pelaku yang melakukan perbuatan bejat terhadap anak saya adalah H (34)," ujarnya.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
-
Kapan pemerkosaan itu terjadi? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Bagaimana korban terjebak ke dalam budak seks? Korban yang baru lulus SMK tidak berpikir panjang untuk menemui pelaku lantaran dijanjikan pekerjaan untuk mengelola kafe di Kota Solo. Ternyata ini hanya modus pelaku. Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
-
Siapa yang terkesan dengan bocah 7 tahun? Zhao Baisheng, seorang profesor dan pembimbing doktoral di Institut Sastra Dunia Fakultas Bahasa Asing Universitas Peking terkesima dengan konsentrasi bocah itu saat membaca dan apa yang dibacanya, Zhao pun memulai percakapan.
Ia mengaku sudah berpisah dari pelaku H. Di mana aksi pencabulan tersebut terjadi pada Mei 2021 lalu. Saat itu, MAS mengaku sedang tidak berada di rumahnya karena IA merantau bekerja di Medan.
"Saat perbuatan bejat dilakukan pelaku, saya tidak ada di rumah karena pergi merantau ke Medan untuk bekerja," aku MAS.
MAS mengatakan, saat Ia pulang dari merantau, anaknya mengeluh sakit pada bagian alat kemaluannya. Ia pun menanyakan kepada sang anak apa yang terjadi. Namun korban terlihat takut untuk bercerita. Karena curiga, MAS mendesak korban untuk bercerita. Akhirnya korban pun mengaku bahwa Ia telah diperkosa oleh pelaku.
"Anak ketika ditanya awalnya takut untuk menceritakan. Namun, setelah dibujuk akhirnya mengaku bahwa telah diperkosa oleh ayahnya," ungkap MAS.
Mendengar pengakuan sang anak, MAS pun tidak terima dan langsung melaporkan perbuatan pelaku ke Polres Sergai pada 29 Mei 2021. Namun, hingga kini pelaku belum tertangkap meski sudah tujuh bulan berlalu. Ia pun berharap agar pelaku bisa segera ditangkap dan anaknya mendapatkan keadilan.
Kasus pemerkosaan tersebut baru-baru ini viral di media sosial, usai ibu korban akhirnya memilih mengungkap kronologi pemerkosaan yang menimpa anaknya di media sosial. Terkait kasus ini, Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) pun angkat bicara.
LPAI mendesak kepolisian, khususnya Polres Sergai, untuk segera menangkap pelaku yang sudah tujuh bulan masih buron. Hal ini disampaikan oleh Ketua LPAI Seto Mulyadi pada Selasa (7/12).
"Jika kasus pencabulan ini sudah tujuh bulan, tapi pelaku belum juga tertangkap. Polres Sergai harus segera bertindak. Jangan terkesan di mata masyarakat tidak ada langkah penanganan yang serius atas kasus asusila itu," tegas pria akrab disapa Kak Seto itu.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku
Kak Seto mengatakan, Polres Sergai seharusnya sudah melibatkan jajaran kepolisian di wilayah lain untuk membantu mencari keberadaan pelaku.
"Dengan melibatkan jajaran kepolisian di wilayah lain, tidak menutup kemungkinan teridentifikasi keberadaan pelaku. Sehingga bisa langsung dilakukan penangkapan," ujarnya.
Selain itu, Kak Seto juga meminta agar Polres Sergai terbuka apa yang menjadi kendala hingga kini pelaku belum tertangkap. Hal ini penting terutama untuk keluarga korban yang perlu tahu sejauh mana proses penanganan kasus ini.
"Masyarakat dan keluarga korban juga ingin tahu sejauh mana proses penanganannya. Sesuai dengan petunjuk bapak Kapolri jajaran diharapkan mengedepankan prediktif, responsibilitas, transparasi, dan berkeadilan (Presisi). Artinya, visi dan misi orang nomor satu di Kepolisian Republik Indonesia itu betul-betul dilaksanakan oleh Polres Sergai," ujarnya.
Sementara itu, Kasatrekrim Polres Sergai AKP Made Yoga Mahendra sebelumnya mengatakan, pihaknya memang benar telah menerima laporan kasus pencabulan tersebut. Pelaku sudah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO) dan sampai saat ini polisi masih melakukan pencarian.
Ia pun meminta bantuan kepada wartawan dan masyarakat untuk melapor ke pihak kepolisian jika mengetahui keberadaan pelaku.
"Apabila ada informasi lokasi tersangka kabarin ke saya, ya," ujar AKP Yoga.
Ibu Korban Cari Keadilan
Akun Facebook Murni Andayani Silalahi Sipudan ©2021 Merdeka.com
Kisah pilu yang dialami korban ini kini mendapatkan perhatian warganet. Karena tak juga mendapatkan kepastian dari kepolisan setelah berbulan-bulan, ibu korban akhirnya memilih berjuang mencari keadilan untuk anaknya lewat media sosial. Sebelumnya, ibu korban mengungkapkan kasus pemerkosaan yang menimpa anaknya tersebut di unggahan Facebook miliknya yang bernama Murni Andayani Silalahi Sipudan dan mengirimnya ke Facebook Info Riau pada 5 Desember 2021. Dalam unggahan itu, Ia menuliskan kronologi lengkap kejadian pemerkosaan yang menimpa anaknya dan meminta bantuan kepada warganet untuk ikut membantunya mencari pelaku yang hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. Ia bahkan menyertakan sejumlah foto yang menunjukkan wajah pelaku dalam unggahan itu. "Saya mohon bantuannya kepada bapak atau rekan-rekan yang melihat dan tau keberadaan orang tersebut.. Terimakasih," tulisnya di akhir unggahan itu. Unggahan ibu korban ini kini viral di media sosial, usai diunggah kembali oleh akun Twitter bernama @gaktauapapaa pada Selasa (7/12). Unggahan tersebut bahkan kini sudah disukai hampir 40 ribu pengguna Twitter. Warganet pun ikut iba dengan kejadian yang menimpa korban. Tak sedikit warganet yang ikut menandai akun Humas Polri untuk membantu agar kasus tersebut segera diusut. Ada juga warganet yang menandai akun Polres Sergai dan menanyakan kejelasan kasus itu. "Min @polresergai itu ibu korban udah lapor ke kalian dari bulan Juni 2021. Udah sampe mana perkembangan kalian cari Herman ini? Jangan bilang gak kalian proses karena yg lapor orang bisasa-biasa aja," tulis akun @mazzini_gsp. Hingga kini, belum ada lagi tanggapan atau keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian terkait kasus ini. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Oran tua korban sudah diperiksa. Tetapi setiap kali ditanya perkembangannya hanya diminta menunggu.
Baca SelengkapnyaDia menyebut dari hasil pemeriksaan sementara, aksi bejat itu dilakukan pelaku sejak korban berusia 10 hingga 16 tahun.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan ayah kandung dari anak tersebut.
Baca SelengkapnyaAyah korban menyatakan akan menggunakan hukum rimba karena pelaku tidak kunjung ditangkap meski laporan dibuat sejak setahun lalu.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaAksi bejat pelaku terungkap setelah korban memberanikan diri merekam perkosaan atas dirinya sebagai bukti mengadu ke ibunya.
Baca SelengkapnyaSaat massa mendatangi rumah korban, pelaku sedang asyik tidur di kamar
Baca SelengkapnyaBocah perempuan 7 tahun di Langkat, diduga dicabuli oleh dua orang pria
Baca SelengkapnyaTrigger Warning! Peristiwa berikut mengandung konten sensitif yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaPerbuatan pelaku terbongkar setelah video pengakuan putrinya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Rudapaksa Staf Kelurahan di Tangsel Heran Laporan Tak Ada Kelanjutan, KPAI Desak Polisi Bekerja Serius
Baca SelengkapnyaDiduga masih ada korban lain yang dirudapaksa oleh pelaku yang sama
Baca Selengkapnya