Wafatnya Buya Hamka 24 Juli 1981, Ketua MUI Pertama yang Inspiratif
Tepat hari ini 24 Juli pada 1981 silam, Buya Hamka meninggal dunia.
Buya Hamka adalah salah seorang ulama besar di Indonesia. Tepat hari ini, 24 Juli pada 1981 lalu, tokoh besar ini meninggal dunia.
Wafatnya Buya Hamka 24 Juli 1981, Ketua MUI Pertama yang Inspiratif
Tepat hari ini, 24 Juli pada 1981 lalu, Buya Hamka meninggal dunia. Ulama karismatik itu meninggal pada bulan Ramadan. Tak ayal, kepergiannya menjadi duka mendalam bagi masyarakat Indonesia. Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih dikenal dengan nama Buya Hamka adalah salah seorang ulama besar di Indonesia. Tak hanya dikenal sebagai ulama, beliau juga merupakan seorang sastrawan yang begitu dihormati. Sepanjang hidupnya, Hamka telah memberi sumbangsih besar bagi bangsa Indonesia. Berikut profil singkat Buya Hamka yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber:
-
Kapan Buya Hamka meninggal dunia? Selain foto bersama tokoh Indonesia lainnya, ada pula beberapa foto Buya Hamka saat masih kanak-kanak hingga foto usai dirinya meninggal dunia pada tahun 1981.
-
Siapa yang meresmikan Museum Buya Hamka? Rumah Buya Hamka ini resmi dibangun kembali pada tahun 2000 dan diresmikan oleh Gubernur Sumatra Barat saat itu, Zainal Bakar setahun sesudahnya.
-
Kapan Buya Hamka membahas tentang keikhlasan? Ikhlas dan sejati akan bertemu di dalam senyuman anak kecil, senyum yang sebenarnya senyum, senyum yang tidak disertai apa-apa.
-
Dimana Museum Buya Hamka berada? Berkat jasa-jasanya selama hidup, kini rumahnya yang berlokasi di tepi Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam dijadikan sebagai museum.
-
Kapan Habib Muhammad meninggal? Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Kapan KH Hasyim Asy'ari wafat? KH Hasyim Asy'ari wafat pada tanggal 25 Juli 1947 M atau 7 Ramadan 1366 H.
Karya-karya Buya Hamka
Sebagai sastrawan, Hamka telah melahirkan karya-karya fenomenal seperti Di Bawah Lindungan Ka’bah (1936), Tenggelamnya Kapal van der Wijck (1937), dan masih banyak lagi. Melalui karya-karya tersebut, beliau dianggap sebagai salah seorang tokoh yang berpengaruh di dunia sastra Indonesia.
Pria kelahiran 17 Februari 1908 itu lahir di Sungai Batang, Maninjau, Sumatera Barat. Seperti dikutip dari uinsu.ac.id, Buya Hamka lahir dari kalangan yang taat agama. Ayahnya, Haji Abdul Karim Amrullah adalah seorang tokoh Islam yang pernah mendalami ilmu agama di Mekkah. Selain belajar ilmu agama, Hamka juga banyak belajar berbagai bidang ilmu seperti filsafat, sastra, sejarah, hingga sosiologi yang dipelajari secara otodidak. Pada usia 10 tahun, ayahnya mendirikan sekolah dan perguruan tinggi bernama Sumatera Thawalib di Padang Panjang. Di tempat tersebut, Hamka lebih banyak belajar dan mendalami ilmu bahasa Arab.
Sumbangsih Buya Hamka bagi bangsa Indonesia tentu sudah tidak bisa diragukan lagi. Banyak sekali karya-karya beliau, baik karya ilmiah maupun sastra, yang hingga saat ini terus dipelajari oleh para penerusnya. Bahkan, buku-bukunya beberapa kali harus dicetak ulang karena minat pembacanya yang sangat tinggi. Tak hanya dimintai oleh masyarakat Indonesia, tidak sedikit karya-karya Hamka yang terkenal di berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Brunai Darusalam, dan Thailand.Buya Hamka Menjabat Sebagai Ketua MUI Pertama
Pada tahun 1975, Buya Hamka diminta untuk menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pertama. Di masa kepemimpinannya, komisi fatwa MUI menetapkan fatwa bahwa haram menghadiri perayaan natal bersama bagi umat Islam pada 7 Maret 1981. Fatwa ini memicu reaksi Menteri Agama saat itu, H. Alamsjah Ratu Prawiranegara. Karena merasa mendapat tekanan, akhirnya Buya Hamka memutuskan untuk mendur dari jabatannya sebagai MU pada Mei 1981.
Wafatnya Buya HamkaWafatnya Buya Hamka
Buya Hamka meninggal dunia pada tanggal 24 Juli 1981. Kepergian Buya Hamka tentu meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Saat itu, ribuan pelayan datang mengantre ikut menyalatkan jenazah Buya Hamka. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa ketua MUI pertama ini begitu dicintai oleh masyarakat. Buya Hamka meninggal dunia pada usia 73 tahun. Sepanjang hidupnya, Buya Hamka dikenal sebagai tokoh Masyumi dan ulama Muhammadiyah. Jika berkaitan dengan akidah, Hamka menjadi salah seorang ulama yang tegas dan tak kenal kompromi.Selain itu, Hamka juga dikenal sebagai tokoh yang toleran terhadap perbedaan. Namun begitu, beliau tetap teas dalam hal-hal prinsip. Tak heran jika Buya Hamka sampai saat ini terus menginspirasi di kalangan anak muda Islam yang terus berjuang di jalan Allah SWT.