5 Bukti kera pantas disebut saudara manusia
Merdeka.com - Menurut ilmuwan, hewan yang mempunyai kekerabatan paling dekat manusia adalah simpanse. Namun, banyak yang tidak sadar bila sejatinya hampir semua jenis kera mempunyai sifat dan kemampuan alami seperti yang dimiliki oleh manusia.
Lewat beberapa penelitian, ilmuwan mendapatkan setidaknya 5 bukti terbaru yang memperkuat teori evolusi Charles Darwin. Darwin memang tidak mengatakan bila manusia adalah keturunan langsung kera, namun sisa-sisa proses evolusi menunjukkan bila kera mungkin pantas disebut saudara manusia.
Kera bisa 'ngaca'
-
Apa kesamaan semua mamalia? Jika Anda melihat cakar kucing, anjing, atau bahkan kanguru, Anda akan melihat bahwa ketiganya memiliki kesamaan dengan tangan kita.
-
Apa hubungan evolusi manusia dengan simpanse? Cara lebih baik untuk memahami evolusi--terutama evolusi manusia--adalah kita merupakan sepupu simpanse dan kera besar lainnya, bukan keturunannya. Dalam Pohon Silsilah Kehidupan, ranting kita terpisah dari simpanse selama jutaan tahun.
-
Siapa saja contoh hewan karnivora? Contoh insektivora adalah: Landak semut: Hewan ini memiliki moncong panjang dan lidah lengket yang dapat digunakan untuk menangkap semut dan rayap dari sarangnya. Kadal dan katak: Kedua hewan ini memiliki lidah lengket yang mereka gunakan untuk menangkap lalat dan serangga kecil lainnya.
-
Bagaimana manusia dan simpanse berevolusi? Nenek moyang yang sudah punah ini perlahan berevolusi seiring waktu dan akhirnya memunculkan dua spesies yang kita sebut Homo sapien dan simpanse.
-
Apa saja bahaya pelihara hewan liar? Hewan liar dengan naluri liar sering tidak memiliki temperamen yang baik sebagai hewan peliharaan. Menangkap satu spesies hewan liar dari habitatnya juga mempengaruhi seluruh ekosistem asli, berisiko menyebabkan ketidakseimbangan antara predator, mangsa, dan hubungan simbiotik.
-
Kenapa harus hindari hewan liar? Jika Anda mengamati ada hewan liar di sekitar yang menampakkan gejala rabies, hidari kontak langsung dengannya, Tak hanya anjing dan kucing, hewan seperti kelelawar, rubah, rakun, dan serigala juga berpotensi sebagai pembawa virus.
Berdasarkan penelitian Chinese Academy of Sciences, kera jenis Rhesus bisa diajari untuk mengenali diri mereka di kaca rias.
Meskipun kera kekurangan saraf khusus untuk mengenali diri mereka, insting mereka bisa membantu menuntun indera, terutama mata, untuk mengenali wajah dan bagian tubuh lain diri mereka.
Oleh ilmuwan, hal itu dianggap sebagai awal dari evolusi primata sebelum menjadi manusia. Selain itu, menurut penelitian Max Planck Institute, kera dan manusia memiliki sistem yang sama dalam mengenali wajah sesama spesies mereka.
Kera bisa mengingat seperti manusia
Ingatan adalah salah satu hal terpenting bagi manusia, demikian halnya dengan kera. Bukan hanya simpanse saja, kera lain juga bisa mengingat hal-hal yang terjadi di kehidupan mereka sehari-hari sama seperti kita.
Hal itu dibuktikan oleh peneltian Benjamin M. Basile di tahun 2011 lalu. Benjamin menemukan bukti bila kemampuan mengingat adalah sifat bawaan dari nenek moyang manusia dan kera.
Kera juga bisa tak rasional
Manusia dikenal sebagai makhluk yang sering berpikir tidak rasional. Ya, hal itu memang wajar, sebab otak manusia sudah berevolusi menjadi sangat kompleks.
Jeral D. Kralik dan timnya berhasil membuktikan bila kera pun bisa tidak rasional. Dari penelitian itu, terbukti bila kera berpikir mirip manusia. Ketika disuguhkan makanan dua jenis makanan, satu terlihat menarik dan satunya bergizi namun tidak menarik, kera lebih memilih makanan yang menarik tadi. Pola pemikiran ini kerap dilakukan oleh manusia bukan?
Bahasa kera semakin mirip bahasa manusia
Kera, seperti simpanse, ternyata mengembangkan bahasa yang lebih rumit dari pada yang dipikirkan oleh manusia selama ini. Kera mempunyai 'logat' bahasa yang berbeda di antara satu hutan ke hutan lain.
Penelitian Philippe Schlenker, profesor dari Universitas New York, kera 'Campbell' mempunyai kata baku dan kata imbuhan di bahasa mereka. Cara mereka mengucapkan 'kata' berupa bunyi-bunyian itu juga mempunyai nada bervariasi untuk membuat makna yang berbeda.
DNA kera dan manusia nyaris sama
Sejak era Darwin, manusia sadar bila bentuk fisik manusia dan kera, terutama simpanse mirip. Setelah Darwin mengungkapkan teori evolusinya, ilmuwan langsung berlomba-lomba meneliti kedekatan keduanya lewat DNA, pembeda manusia dengan spesies lain.
Penelitian terbaru menunjukkan bila DNA manusia dan simpanse hampir sama. Tingkat kesamaannya mencapai 98,5â99,4 persen!
Lalu, apakah dengan ini kita bisa menyebut kera sebagai saudara?
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada banyak hewan yang secara mengejutkan menunjukkan perilaku mirip dengan manusia.
Baca SelengkapnyaHewan-hewan unik berikut ini ternyata punya struktur gigi yang persis dengan manusia. Apa saja?
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan terus mengungkap misteri tentang nenek moyang terakhir yang menghubungkan manusia dengan kera.
Baca SelengkapnyaKunci untuk memahami volusi tidaklah berjalan linier.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan takjub dan percaya memang ras kera besar ini bukanlah primata yang sederhana.
Baca SelengkapnyaManusia hidup berdampingan dengan berbagai jenis hewan. Berikut adalah daftar 10 hewan liar paling bersahabat di dunia.
Baca SelengkapnyaMengapa Manusia dan Mamalia Lain Punya Lima Jari? Ini Kata Ilmuwan
Baca SelengkapnyaPenemuan artefak di situs arkeologi Kanjera Selatan di Kenya, menjadi bukti nyata bahwa manusia purba bukan hanya berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaJenis primata paling berbahaya di dunia yang harus dihindari.
Baca SelengkapnyaSalah seorang pencari rumput mengaku pernah melihat sosok kera putih yang besarnya seukuran kambing dewasa.
Baca SelengkapnyaAda Berapa Banyak Spesies Manusia yang Pernah Hidup di Bumi? Ilmuwan Punya Jawabannya
Baca SelengkapnyaArkeolog di Kenya menemukan fosil tulang rahang dari spesies hominin yang hidup 4,3 juta tahun lalu.
Baca Selengkapnya