5 Smartphone 'gagal' keluaran 2016 yang mungkin tak diproduksi lagi
Merdeka.com - Memproduksi smartphone bagi produsen sebenarnya adalah soal 'gambling'. Dengan apa-apa saja yang jadi spek dan fitur smartphone tersebut, harus cocok dengan ekspektasi masyarakat agar smartphone tersebut dianggap baik.
Namun jika tidak, seberapa banyak pun sisi baik dari smartphone tersebut, tentu masyarakat tak segan untuk melabelinya produk gagal. Hal ini layaknya strategi bagi para vendor smartphone dunia, yakni dengan memasarkan smartphone tertentu sesuai dengan kebutuhan spesifik dari konsumen.
Namun produk gagal tetaplah gagal. Tiap vendor pasti mengalami hal ini, dan mereka move-on. Tak terkecuali di 2016, di mana beberapa produk yang dianggap gagal muncul ke permukaan. Apa saja? Berikut ulasannya.
-
Siapa yang menganggap iPhone bukan ponsel terbaik? Hal tersebut membuat masyarakat Tiongkok melihat bahwa iPhone bukanlah ponsel terbaik yang bisa dibeli saat ini.
-
Bagaimana cara memilih smartphone yang tepat? Memilih smartphone yang tepat memerlukan pemahaman tentang kebutuhan dan budget Anda.
-
Kenapa iPhone pertama tidak diterima pasar? Produk iPhone pertama yang dirilis pada 2007 silam tidak disambut baik oleh pasar.
-
Bagaimana Samsung Galaxy A15 bisa laris? Model ponsel Samsung yang berhasil masuk dalam daftar 10 smartphone terlaris bukanlah versi flagship, melainkan Galaxy A15 5G yang berada di posisi keempat. Sementara itu, varian 5G dari Galaxy A15 menempati posisi kelima, menunjukkan bahwa kedua model ini diterima dengan baik di pasar negara berkembang.
-
Kenapa iPhone 16 Pro bukan satu-satunya pilihan smartphone unggulan? Meski mengesankan, perangkat ini bukan satu-satunya pilihan smartphone unggulan di 2024. Banyak alternatif dengan fitur serupa atau bahkan lebih baik, sering kali dengan harga yang lebih ramah kantong.
-
Mengapa orang khawatir soal smartphone? Selama bertahun-tahun, masyarakat khawatir bahwa gelombang radio yang dipancarkan oleh smartphone—jenis radiasi non-ionisasi—dapat memicu kanker otak.
Sony Xperia XA
Dari lini X keluaran Sony, Xperia XA adalah smartphone mid-range yang menawarkan desain yang sangat elegan dan stylish. Smartphone 5 inci ini memiliki layar edge-to-edge dengan beel yang sangat tipis. Hal ini membuat Xperia XA memiliki kesan premium dengan harga yang terjangkau.
Namun desain yang mewah ini ternyata sirna dengan performa dari smartphone ini yang tak sebanding. Jika dibandingkan dengan salah satu mid-ranger terbaik yakni Moto G4 Plus, Xperia XA benar-benar kalah performa dan sedikit lebih mahal. Entah mengapa Sony memprioritaskan desain mewah ketimbang performa.
Kelemahan besar dari smartphone ini adalah layar dan baterainya, di mana layarnya hanya beresolusi 1,280x720 pixel dan baterainya hanya tahan tak sampai 9 jam. Meski demikian chipset XA menggunakan 2GHz octa-core MediaTek Helio P10, chipset terbaik kedua keluaran MediaTek setelah Helio X10.
BlackBerry DTEK50
Mengklaim diri sebagai "Smartphone Android teraman di dunia," DTEK50 keluaran BlackBerry adalah smartphone yang biasa-biasa saja. Meski Android memang terkenal tak aman dan kalah dari iOS, sebenarnya berbagai aplikasi keamanan dalam DTEK50 ternyata juga dimiliki smartphone lain.
Meski demikian ada aplikasi DTEK buatan BlackBerry. DTEK dapat memantau aplikasi lain di smartphone dan memberitahu pengguna bila ada usaha pembobolan akses ke smartphone pada pengguna. BlackBerry sendiri kini memang sedang fokus di pembuatan software keamanan untuk smartphone.
Setelah selesai dengan berbagai keunggulan dari sisi keamanan, DTEK50 sejatinya hanyalah rebranding dari Alcatel Idol 4, dengan spesifikasi yang identik.
LG G5
Kuartal pertama tahun lalu, LG meluncurkan smartphone flagshipnya: LG G5. Namun semua orang seakan-akan setuju kalau LG G5 adalah smartphone yang membingungkan. Dengan chipset Snapdragon 820, performa LG G5 kurang terasa kualitas flagshipnya. Optik kameranya sangat baik, namun bodinya terasa 'murahan.'
Selain itu, berbagai permasalahan seperti ketahanan baterai yang jelek, desain, serta harga yang cukup mahal, LG G5 tentu tak akan jadi pilihan. Dan benar, penjualan dari LG G5 cukup jelek hingga LG merilis flagship keduanya di tahun ini: LG V20 yang jauh lebih sempurna dan membawa label flagship terjangkau dengan performa unggul.
Lebih lagi, LG G5 adalah smartphone 'modular' yang bisa kita pasang 'camera grip'. Namun sepertinya konsep ini belum 'dibeli' oleh masyarakat. Terbukti LG V20 justru membuat baterainya tidak removable.
iPhone SE
Dirilis awal tahun ini sebagai varian mungil dari iPhone 6S, iPhone SE diciptakan Apple untuk meraup pasar iPhone yang tak suka dengan makin bertambahnya ukuran layar dari smartphone flagship smartphone Apple tersebut.
Namun sepertinya Apple melakukan blunder akan hal tersebut. Banyak pengamat yang menyatakan bahwa pasar smartphone berukuran mungil, terutama dari produk Apple, ternyata sudah menyusut.
Terbukti dengan waktu pengiriman yang cepat untuk preorder iPhone SE, yang mengindikasikan bahwa permintaan pasar ternyata rendah. Selain itu, berbagai laporan pelanggan memperlihatkan bahwa iPhone SE sendiri adalah smartphone yang paling susah dicari, baik offline maupun online. Apple pun bungkam tentang angka penjualan iPhone SE.
Hal ini terjadi karena banyak sebab, namun yang paling utama adalah tentu masyarakat lebih menunggu iPhone 7 yang akhirnya rilis pada September lalu.
Samsung Galaxy Note 7
Di Amerika Serikat dan Eropa, Samsung jadi produsen smartphone yang berkompetisi dengan Apple yang masih jadi yang terpopuler di sana. Di tahun ini, sebenarnya Samsung bisa jadi yang terbaik lewat Samsung Galaxy Note 7 yang terbaik dari berbagai aspek.
Desain layar curved yang indah, resolusi layar terbaik, baterai kapasitas besar, kamera terbaik, tahan air, headphone jack, dan iris scanner, semua ada dalam satu perangkat. Sulit dipungkiri kalau Samsung Galaxy Note 7 adalah smartphone terbaik 2016.
Sayangnya kasus ledakan mulai muncul. Samsung menariknya secara global untuk mengganti baterainya dengan yang lebih aman. Naasnya, setelah ganti baterai pun, masih ada laporan ledakan dari pengguna. Akhirnya Samsung menarik semua perangkat Galaxy Note 7 dan Samsung rugi hampir 93 Triliun Rupiah.
Karena ini, dirumorkan Samsung akan merilis Samsung Galaxy S8 lebih cepat, demi kestabilan keuangan perusahaan asal Korea Selatan tersebut.
ÂÂ
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut alasan mengapa Samsung pangkas produksi Galaxy Z Fold dan Flip.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar HP jadul yang bisa dipakai WhatsApp.
Baca SelengkapnyaSamsung tak ingin ketinggalan momen yang berakibat penurunan jumlah pembeli Galaxy S24.
Baca SelengkapnyaKementerian Perindustrian telah melarang penjualan smartphone Google Pixel, menyusul langkah serupa terhadap iPhone 16 Series.
Baca SelengkapnyaHP ini justru tak membuat penggunanya kecanduan. HP ini memang didesain di tengah gempuran ponsel yang bikin kecanduan.
Baca SelengkapnyaSurvei CIRP mengungkapkan alasan utama orang beralih ke iPhone 16 di 2024.
Baca SelengkapnyaApple menghentikan produksi iPhone 13, 15 Pro, dan Pro Max setelah peluncuran iPhone 16 untuk mendorong penjualan model baru.
Baca SelengkapnyaBerikut ini deretan HP Android bekas yang dicari-cari.
Baca SelengkapnyaBerikut tanda HP perlu ganti yang baru. Jangan sampai Anda tidak sadar.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah HP-HP yang dipastikan tidak bisa lagi memakai WhatsApp.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar smartphone dari Xiaomi, Redmi, dan Poco yang tidak akan menerima pembaruan sistem operasi pada tahun 2025.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya