Akibat Facebook, sekolah harus bayar Rp 800 juta ke siswanya
Merdeka.com - Sebuah sekolah di Minnesota, Amerika Serikat, terpaksa membayar USD 70 ribu atau sekitar Rp 800 juta pada siswanya sendiri. Pasalnya, sekolah tersebut memaksa sang siswa untuk menyerahkan password Facebooknya.
Seperti dilansir NY Daily News (27/3), cerita ini awalnya bermula saat Minnewaska Area Schools meminta Riley Stratton, siswanya sendiri yang berusia 15 tahun, untuk menghapus salah satu postnya yang dianggap menghina pihak sekolah.
Akhirnya, dirinya dipaksa oleh beberapa staf sekolah dan polisi setempat untuk membuka Facebooknya. Dibawah tekanan, dirinya pun dipaksa menyerahkan password Facebook miliknya.
-
Apa dampaknya jika anak dipaksa sekolah sebelum siap? Saat memaksakan anak untuk belajar dan menitipkan sekolah sebelum cukup umurnya, akan memiliki dampak pada psikologis anak.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Siapa yang harus mendapatkan kesempatan di sekolah? 'Ciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif bagi semua siswa.'
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Bagaimana cara mendaftar siswa baru? Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 telah dimulai di berbagai daerah. Pendaftaran ini dibuka di berbagai jenjang pendidikan mulai dari SD hingga SMA. Salah satu metode pendaftaran dilakukan secara online.
"Mereka tidak pernah bilang pada saya kalau ingin membawa Riley ke dalam sebuah ruangan dan memaksanya menyerahkan password Facebook. Saya berharap sekolah mampu meninggalkan cara seperti ini dan membiarkan orang tua yang menghukum anak mereka sendiri atas apa yang terjadi," kata Sandra Stratton, ibu Rilley.
Rilley sendiri kemudian meminta bantuan kuasa hukum Wally Hilke yang bersedia menangani kasusnya secara pro bono. Hingga akhirnya putusan sidang dikeluarkan, pihak sekolah kemudian diketahui bersalah dan harus bayar ganti rugi pada siswanya sendiri. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral kabar SMAN 2 Cibitung Kabupaten Bekasi diduga melakukan pungutan liar (Pungli) terhadap siswanya.
Baca SelengkapnyaPemilik akun Instagram @brorondm mengadukan dugaan kasus tersebut ke Polres Metro Bekasi, Jumat (6/12).
Baca SelengkapnyaAnak SMA spill harga outfit yang dipakai ke sekolah, totalnya sampai jutaan rupiah.
Baca SelengkapnyaKepsek menyampaikan permohonan maaf kepada warga dan Pemerintah Kota Prabumulih atas video yang membuat gaduh tersebut.
Baca SelengkapnyaMeski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaHal itu diungkap Ketua DPD PDI Perjuangan Ono Surono.
Baca SelengkapnyaSebagian mahasiswa sudah mempergunakan uang hasil pinjaman untuk membeli pulsa dan kebutuhan lainnya.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral yang dinarasikan kisah pemuda yang tertipu tes menjadi polisi.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang tua dan siswa baru SMKN 1 Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi dengan cara mengunci pintu gerbang sekolah, Senin (22/7).
Baca SelengkapnyaTerkait dengan sanksi, pihaknya belum bisa menentukan. Namun ada dua kemungkinan, yakni sedang dan berat.
Baca SelengkapnyaPakai pita bertuliskan #saveAkbar, ini momen rekan seprofersi Pak Akbar beri dukungan.
Baca SelengkapnyaBinus International School berada di Serpong, Tangerang. Biaya pendidikan di sana tergolong mahal jika membandingkan sekolah swasta lain di Indonesia.
Baca Selengkapnya