Alasan kenapa smartphone terbaru tidak dapat hadir di Indonesia

Merdeka.com - Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi smartphone yang sangat besar di dunia. Hal itu dibuktikan dengan data terbaru dari GFK yang menyebutkan total penjualan smartphone di tanah air mencapai angka 7,3 juta unit atau dua per lima dari jumlah total penjualan di Asia Tenggara.

Hal ini juga ditunjang oleh perilaku konsumtif penduduk Indonesia terhadap perangkat-perangkat canggih atau biasa disebut gadget. Logika sederhana bagi para produsen smartphone global tentunya adalah untuk menggarap pasar yang sangat besar ini.

Namun, melihat kenyataan yang ada, produsen smartphone terlihat memakan waktu lumayan lama untuk merilis produk yang mereka punya di pasar Indonesia. Beberapa bahkan ada yang tidak rilis resmi sama sekali di sini.

Salah satu contoh adalah lamanya produk Redmi Note untuk masuk ke pasar ini. Selain itu, sampai sekarang Apple belum menjual resmi produk mereka di Indonesia. Pertanyaannya adalah "Kenapa?"

Faktor utama dalam hal ini adalah sertifikasi. Untuk menjelaskan tentang hal ini, Hugo Barra selaku vice president international Xiaomi dengan para penggemar produk Xiaomi menjelaskan beberapa poin tentang proses sertifikasi smartphone pada sebuah negara.

Di dalam video yang diunggah di YouTube tersebut, Hugo menerangkan bahwa pihak Xiaomi sangat ingin memasukkan berbagai perangkat yang mereka punya ke dalam setiap negara di dunia. Namun, faktor utama yang menghalangi hal tersebut adalah proses sertifikasi.

Semua perangkat elektronik yang masuk ke sebuah negara, harus melewati proses sertifikasi oleh badan sertifikasi terkait. Di Indonesia, badan ini dinamakan Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika atau yang biasa disebut sebagai Ditjen Postel.