Elon Musk Berencana Pangkas 75 Persen Karyawan Twitter
Merdeka.com - Elon Musk diperkirakan resmi membeli Twitter pada Jumat ini. Dengan keputusan itu, ia nampaknya bersiap untuk memberhentikan sebagian besar karyawan di perusahaan tersebut. Langkah ini diklaim sebagai upaya untuk menyehatkan perusahaan.
Dilansir dari Engadget, Jumat (21/10), Musk telah memberitahu calon investor bahwa ia berencana memecat 75 persen dari 7.500 staf Twitter setelah menyelesaikan kesepakatan akuisisi. Tak hanya itu, berdasarkan dokumen internal yang diperoleh The Post, terungkap bahwa Twitter saat ini juga berencana untuk mengurangi gaji karyawan sekitar USD 800 juta.
Edwin Chen, seorang ilmuwan data yang pernah bekerja untuk Twitter, mengatakan bahwa pemotongan karyawan oleh Musk akan tidak terbayangkan.
-
Apa yang diubah Elon Musk tentang blokir akun di Twitter? Dalam pernyataannya, ia menjelaskan bahwa akun yang diblokir oleh pengguna lain tetap dapat melihat postingan atau unggahan dari akun yang memblokirnya.
-
Kenapa Elon Musk mengubah sistem blokir di Twitter? Elon Musk berpendapat bahwa melarang seseorang untuk melihat unggahan publik dari orang lain adalah tindakan yang tidak rasional.
-
Apa yang Elon Musk lakukan dengan kekayaannya? Bahkan kabarnya Elon Musk menyatakan bahwa ia akan menggunakan kekayaannya untuk proyek-proyek besar dan filantropi. Kekayaan Bos Tesla dan SpaceX ini ialah USD 205,6 miliar atau Rp 3.336 Triliun.
-
Apa potensi konflik kepentingan Elon Musk? Namun, hal ini juga membuka potensi konflik kepentingan yang belum pernah terjadi sebelumnya jika Musk mendapat peran sebagai penasihat efisiensi pemerintah.
-
Siapa yang membagikan pekerjaan rumah Elon Musk? Dima Zeniux, pengguna X yang membagikan foto-foto tersebut menuliskan, 'Beberapa pekerjaan rumah fisika Elon Musk dari hari-harinya di Universitas Pennsylvania'.
-
Bagaimana Elon Musk mendapatkan keuntungan? Sejak saat itu, saham Tesla telah meningkat hingga sekitar 10 kali lipat, meningkatkan nilai saham Musk hingga lebih dari USD 100 miliar.
"Ini akan menjadi efek yang mengalir di mana mereka akan mengalami penurunan layanan dan orang-orang yang tersisa tidak memiliki pengetahuan kelembagaan untuk mengembalikannya, dan benar-benar mengalami demoralisasi," ujar Chen.
Ketika ditanya tentang potensi PHK dalam pertemuan Twitter Town Hall pada bulan Juni, Musk mengaku mendukung pemotongan staf dengan alasan bahwa dia tidak melihat mengapa pekerja berkinerja rendah harus tetap bekerja.
Musk juga menganjurkan untuk melonggarkan pembatasan moderasi konten dan mengizinkan akun yang sebelumnya dilarang untuk diaktifkan kembali.
Menurut TechCrunch, Musk tampaknya tidak memahami masalah moderasi konten yang dihadapi perusahaan, area ini dianggap akan diuntungkan jika melibatkan lebih banyak manusia. Kemungkinan, kepercayaan dan keamanan dalam media sosial Twitter akan terancam jika Musk benar-benar merealisasikan rencananya.
Reporter Magang: Dinda Khansa Berlian (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai Platform X kini turun di angka 71 persen dari harga awal.
Baca SelengkapnyaDisebutkan bahwa banyaknya pengiklan loyal Twitter yang kabur karena khawatir tentang moderasi konten.
Baca SelengkapnyaElon musk terpaksa PHK 10 persen karyawan Tesla di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPHK dilakukan lantaran penjualan mobil listrik menurun, serta perang harga yang semakin sengit untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini hanya sementara karena ada yang tidak beres dalam penggunaan data Twitter.
Baca SelengkapnyaInformasi ini berdasarkan laporan dari Bloomberg dan Tech in Asia.
Baca SelengkapnyaDi tengah pendapatan minus, pencabutan larangan iklan politik jadi opsi Elon Musk.
Baca Selengkapnyapihak manajemen Microsoft mengatakan akan memotong 276 orang di negara bagian asalnya di Washington. Dari jumlah tersebut, 66 adalah virtual.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, nilai kekayaan Elon Musk mengalami penurunan akibat koreksi pada saham Tesla Inc. Saham Tesla turun 3,27 persen.
Baca SelengkapnyaSebuah data menyoroti peningkatan moderasi konten di bawah kepemimpinan Elon Musk, meskipun platform tersebut mengklaim mendukung kebebasan berbicara.
Baca SelengkapnyaBahkan, IBM, Apple, dan Disney, yang menghentikan kampanye iklan mereka pada platform X minggu lalu.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui jelas apa alasan rencananya Bos Twitter melakukan rebranding. Tapi kuat dugaan ini jadi penyebabnya.
Baca Selengkapnya