Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Facebook: 20 Juta Konten Informasi Salah soal Covid-19 di Hapus

Facebook: 20 Juta Konten Informasi Salah soal Covid-19 di Hapus Ilustrasi Facebook. ©2019 vox.com

Merdeka.com - Facebook mengumumkan bahwa mereka sudah menghapus lebih dari 20 juta konten, baik di Facebook maupun Instagram, karena dianggap sebagai misinformasi Covid-19.

Hal itu disampaikan Facebook dalam Community Standards Enforcement Report untuk kuartal kedua tahun 2021 mereka.

"Kami terus menghapus misinformasi Covid-19 berbahaya dan melarang iklan yang mencoba mengeksploitasi pandemi untuk keuntungan finansial. Sejak awal pandemi hingga Juni," kata mereka.

Selain 20 juta konten misinformasi yang dihapus secara global, mereka juga menyebut ada lebih dari 3 ribu akun, halaman, dan grup yang dihapus karena melanggar aturan mereka terkait Covid-19.

Mengutip laporan yang dimuat di laman newsroom Facebook itu, Jumat (20/8), akun-akun yang dihapus itu juga dinilai menampilkan informasi yang salah soal vaksinasi.

Beri Peringatan

Perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu lebih lanjut melaporkan, telah memberikan peringatan kepada lebih dari 190 juta konten terkait Covid-19.

Konten-konten itu telah dinilai salah, sebagian salah, diubah, atau hilang konteks, oleh pemeriksa fakta pihak ketiga. Untuk ini, Facebook bekerjasama dengan 80 organisasi cek fakta dalam lebih dari 60 bahasa di seluruh dunia.

Lebih lanjut, Facebook juga mengatakan mereka telah berupaya untuk mengajak orang-orang untuk bisa melakukan vaksinasi.

"Di negara di mana vaksin tersedia bagi banyak orang, kami meningkatkan upaya untuk menunjukkan saat teman dan tetangga berbagi dukungan mereka untuk vaksin lewat bingkai profil dan stiker," tulis mereka.

Tingkat Penerimaan Vaksin

Mereka melaporkan, sejak awal pandemi, lebih dari 18 juta orang di dunia telah menggunakan bingkai profil Facebook yang mendukung vaksinasi.

Selain itu, 25 persen pengguna Facebook di dunia, sudah melihat orang lain menggunakan bingkai vaksin Covid-19 UNICEF.

29 persen pengguna Instagram di dunia, sudah melihat seseorang memasang stiker vaksin Covid-19, yang sudah digunakan oleh lebih dari 7,6 juta orang.

Berdasarkan data dari COVID-19 Trends and Impact Survey yang mereka himpun bersama Carnegie-Mellon dan University of Maryland, Facebook juga menunjukkan adanya tren peningkatan penerimaan vaksin Covid-19 di dunia.

Di Prancis misalnya, penerimaan vaksin meningkat hingga 35 persen. Sementara di Nigeria meningkat 20 persen. Di Indonesia, tingkat penerimaan vaksin juga meningkat hingga 25 persen.

Sumber: Liputan6.com

Reporter: Giovani Dio Prasasti

  (mdk/faz)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu

Sisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.

Baca Selengkapnya
Begini Cara TikTok Hapus Video Menyesatkan saat Pilpres 2024
Begini Cara TikTok Hapus Video Menyesatkan saat Pilpres 2024

TikTok punya cara menghapus video-video yang melanggar panduan komunitas.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu

Daftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres

Penyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.

Baca Selengkapnya
Polisi Ungkap YouTube, Facebook hingga TikTok Jadi Tempat Terbanyak Sebar Hoaks Pemilu 2024
Polisi Ungkap YouTube, Facebook hingga TikTok Jadi Tempat Terbanyak Sebar Hoaks Pemilu 2024

YouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.

Baca Selengkapnya
Punya Puluhan Ribu Pengikut, Tiga Akun Medsos Promosikan Judi Online Ini Ditutup Komdigi
Punya Puluhan Ribu Pengikut, Tiga Akun Medsos Promosikan Judi Online Ini Ditutup Komdigi

Komdigi juga merekomendasikan sejumlah grup yang mempromosikan judi online di berbagai platform pesan instan dan media sosial segera ditutup.

Baca Selengkapnya
Mafindo Temukan 2.000 Konten Hoaks di Medsos, Paling Banyak Isu Pemilu 2024
Mafindo Temukan 2.000 Konten Hoaks di Medsos, Paling Banyak Isu Pemilu 2024

Di sisi lain, dia mengakui bahwa temuan hoaks Mafindo jumlahnya lebih sedikit dari banyaknya hoaks yang tersebar.

Baca Selengkapnya
Kominfo: Sektor Kesehatan Paling Banyak Diterpa Isu Hoaks
Kominfo: Sektor Kesehatan Paling Banyak Diterpa Isu Hoaks

Isu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.

Baca Selengkapnya
14.238 Konten Judi Online Diblokir Komdigi Per Hari
14.238 Konten Judi Online Diblokir Komdigi Per Hari

Jumlah ini terhitung sejak 20 Oktober 2024 hingga 5 November 2024 pukul 06.00 WIB.

Baca Selengkapnya
Kominfo Akui selama Proses Blokir Konten Negatif, Ada Peluang Situs Lain Terimbas
Kominfo Akui selama Proses Blokir Konten Negatif, Ada Peluang Situs Lain Terimbas

Terkait hal ini, Kominfo meminta maaf dan akan memperbaiki sistem penanganan konten negatif.

Baca Selengkapnya
X dan Elon Musk Dituding Biang Penyebaran Hoaks Pemilu AS
X dan Elon Musk Dituding Biang Penyebaran Hoaks Pemilu AS

Elon Musk dengan tegas menyatakan dukungannya terhadap Trump dalam pemilihan presiden AS tahun 2024.

Baca Selengkapnya
27.334 Konten Judi Online Kembali Disikat Kemkomdigi
27.334 Konten Judi Online Kembali Disikat Kemkomdigi

Secara akumulatif sejak 20 Oktober hingga 22 November 2024, Kemkomdigi sudah melakukan penindakkan sebanyak 352.719 konten judi online.

Baca Selengkapnya