Fitur Baru ChatGPT Kini Bisa Diperintahkan lewat Gambar dan Suara, tapi Ini Bahayanya
Berikut kekhawatiran berkembangnya ChatGPT dengan fitur terbarunya.
Berikut kekhawatiran berkembangnya ChatGPT dengan fitur terbarunya.
Fitur Baru ChatGPT Kini Bisa Diperintahkan lewat Gambar dan Suara, tapi Ini Bahayanya
Perusahaan OpenAI pada aplikasi ChatGPT meluncurkan layanan dengan versi baru.
Kini bot AI tidak lagi hanya dapat menjawab perintah dengan mengetik kalimat dalam kolom teks, namun bisa juga menjawab perintah menggunakan suara dan unggahan gambar.
Model Whisper atau fitur yang dapat dikerjakan melalui perintah suara baru akan hadir dalam waktu 2 minggu kedepan untuk akun premium.
Hal ini juga berlaku bagi fitur membaca perintah dengan unggahan gambar.
Fitur ini memang sekilas seperti aplikasi pendahulunya yaitu Alexa dan Google Assistant. Hanya saja yang membedakan adalah teknologi dari ChatGPT akan lebih ditingkatkan, sehingga pengguna akan mendapatkan jawaban yang lebih akurat. Model Whisper pada ChatGPT juga dapat dilakukan dengan cara speech-to-text dan text-to-speech.
Mengutip The Verge, Selasa, (26/9), uniknya dalam model whisper ini ChatGPT menggandeng Spotify sehingga kemampuannya jauh lebih besar lagi.
Seperti halnya dapat menerjemahkan podcast ke berbagai bahasa asing namun tetap mempertahankan suara asli sang podcaster.
Dengan adanya pembaharuan ini, ChatGPT dinilai akan menarik industri OpenAI menjadi lebih besar dan berkembang.
Akan tetapi, model whisper ini memiliki sejumlah resiko yang besar. Sebab, fitur ini rentan disalahgunakan, seperti pemalsuan pesan suara pada tokoh tertentu yang berujung pada aksi penipuan dan tindakan jahat lainnya. Menanggapi hal ini, pihak perusahaan mengatakan bahwa model tersebut tidak akan digunakan secara luas atau dalam artian tidak semua pengguna dapat mengakses, dan hanya lembaga atau mitra tertentu yang dapat menggunakannya.
Sementara itu, untuk fitur membaca foto melalui ChatGPT terlihat mirip dengan aplikasi keluaran Google yaitu Google Lens yaitu menggunakan penelusuran multimodal.
Cara penggunan dari fitur ini juga tidak begitu berbeda dari kompetitornya, hanya saja ChatGPT akan mencoba meneliti pertanyaan yang diajukan agar hasilnya lebih akurat. Selain itu, terdapat juga fitur menggambar untuk memperjelas dan membantu aplikasi dalam mengerti pertanyaan yang diberikan.
Namun, lagi-lagi fitur ini dianggap memiliki potensi besar penyalahgunaan salah satunya adalah ketika seseorang mengirimkan gambar orang lain dengan tujuan untuk mencari tahu identitasnya.Kemudian pihak OpenAI menanggapi hal ini dengan mengatakan bahwa ChatGPT akan membatasi pengguna agar tidak mengganggu privasi orang lain.
Secara keseluruhan dari model dan fitur baru pada ChatGPT ini sebenarnya tidak akan membahayakan atau disalahgunakan, terlebih perkembangan ini juga tetap dibatasi agar tidak disalahgunakan oleh berbagai pihak.