Google Dilaporkan Tak Cantumkan Detail Privasi di iOS
Merdeka.com - Pada Desember 2020 lalu, Apple meminta pengembang yang meletakkan aplikasi di platform mobile mereka yakni iOS untuk melakukan pembaruan terkait detail privasi. Hal ini akan menguraikan data apa saja yang dikumpulkan, ketika pengguna menginstal aplikasi.
Banyak pengembang, termasuk Facebook, telah mencantumkan hal itu. Namun, tidak demikian dengan Google.
Dikutip dari MacRumors via Tekno Liputan6.com, Google belum memperbarui detail privasi dengan fitur Label Privasi pada sebagian besar aplikasinya, termasuk aplikasi utama seperti Gmail, Google Maps, Chrome, dan YouTube sejak 7 Desember atau sebelumnya.
-
Bagaimana Google akan melindungi privasi pengguna? Fitur ini memungkinkan aplikasi hanya untuk mengakses foto atau video tertentu yang dipilih oleh pengguna, bukan seluruh isi galeri di HP Android atau tablet.
-
Bagaimana Apple melindungi privasi data di Private Cloud Compute? Apple secara tegas menyatakan bahwa layanan cloud ini dirancang dengan perhatian khusus pada privasi, sehingga data pelanggan tetap terlindungi meskipun diproses di luar perangkat mereka.
-
Siapa yang tidak boleh tahu informasi pribadi? Informasi KeuanganDetail seperti nomor rekening bank, informasi kartu kredit, gaji, atau detail utang harus dijaga ketat. Memberikan informasi ini kepada orang yang tidak dikenal atau dipercaya dapat mengakibatkan pencurian identitas atau penipuan.
-
Apa yang Google batasi aksesnya? Mulai awal tahun 2025, hanya aplikasi yang memiliki fungsi inti dan memerlukan akses ke gambar serta video pengguna yang akan diizinkan untuk mengakses seluruh galeri.
-
Kenapa teknologi ini dianggap menjaga privasi? Algoritma yang digunakan hanya mampu untuk mendeteksi posisi tubuh seseorang, bukan memperlihatkan wajah, atau bahkan penampilan seseorang. Sehingga, adanya teknologi ini menawarkan cara baru untuk menjalankan sistem pengawasan namun tetap mempertahankan anonimitas atau privasi seseorang.
-
Data apa saja yang hilang jika akun Google dihapus? Beberapa konten dan datanya, seperti email, kalender, file dan foto.
Di luar itu, aplikasi Google Translate, Google Authenticator, Motion Stills, Google Play Film, dan Google Classroom sudah menyertakan label privasi, meskipun belum diperbarui sesuai ketentuan teraktual.
Namun, Google Search, Google Maps, Chrome, Waze, YouTube, Google Drive, Google Foto, Google Home, Gmail, Google Dokumen, Asisten Google, Google Spreadsheet, Google Kalender, Google Slide, Google One, Google Earth, YouTube Music, Hangouts, Google Tasks, Google Meet, Google Pay, PhotoScan, Google Voice, Google Berita, Gboard , Google Podcasts, dan lainnya belum menampilkan informasi tersebut.
Janji Google
Perlu diketahui, Apple mengharuskan semua pengembang aplikasi di App Store memberikan laporan privasinya sejak 8 Desember 2020. Merespons hal itu, Google sempat mengatakan akan segera melengkapinya.
Sebagian besar mayoritas staf Google tidak bekerja pada akhir Desember lalu. Hal ini menjadi sebab aplikasi Google versi iOS belum diperbarui sejak saat itu.
Namun, kepada TechCrunch Google mengonfirmasi akan melakukan pembaruan pekan ini, walau belum ada waktu pasti kapan Google akan melakukan pembaruan.
Dua aplikasi Google, Slides dan Socratic, telah diperbarui setelah Apple mengeluarkan kebijakan mengenai detail label privasi. Kendati demikian, aplikasi tersebut belum melampirkan laporan privasi.
Label privasi sendiri dapat dilihat oleh pengguna sejak 14 Desember 2020 lalu, bertepatan dengan rilis iOS 14.3. Aturan laporan privasi yang dimaksud dalam aturan Apple adalah pengembang perlu mencantumkan informasi apa saja yang dapat diakses oleh aplikasi buatannya. Seperti lokasi, riwayat penelusuran, kontak, foto, atau lainnya.
Sumber: Liputan6.comReporter: Arief Rahman Hakim (mdk/idc)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada alasan mengapa Apple menyarankan penggunanya hapus Google Chrome.
Baca SelengkapnyaPengguna diberi waktu hingga 1 Desember mendatang untuk menyimpan riwayat perjalanan.
Baca SelengkapnyaApple akhirnya memperbaiki kerentanan yang ada di fitur VoiceOver pada iOS 18.
Baca SelengkapnyaGoogle melalui pembaruan fitur “Result About You” dapat melacak informasi pribadi yang masih tercecer di pencarian.
Baca SelengkapnyaApabila Google ingin secara resmi menjual produk Google Pixel di Indonesia, dirinya mempersilakan perusahaan tersebut untuk mengajukan sertifikasi TKDN.
Baca SelengkapnyaSebelumnya China telah melarang para pejabatnya menggunakan iPhone. Alasannya keamanan siber.
Baca SelengkapnyaTikTok tak terima dengan besarnya biaya yang harus dibayarkan karena kesalahan ini.
Baca SelengkapnyaIa mengingatkan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp5 miliar
Baca SelengkapnyaYang jelas, ada perbedaan yang mendasar di antara keduanya, mulai implementasi dan fitur-fiturnya.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaAkibat kena hack, sudah ada korban 10 konsumen di Jawa Tengah yang menjadi korban penipuan.
Baca SelengkapnyaPengawas data Irlandia yang mengatur TikTok di seluruh UE mengatakan aplikasi video milik China itu telah melakukan banyak pelanggaran.
Baca Selengkapnya