Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Google Dilaporkan Tak Cantumkan Detail Privasi di iOS

Google Dilaporkan Tak Cantumkan Detail Privasi di iOS iOS 14. ©2020 Apple

Merdeka.com - Pada Desember 2020 lalu, Apple meminta pengembang yang meletakkan aplikasi di platform mobile mereka yakni iOS untuk melakukan pembaruan terkait detail privasi. Hal ini akan menguraikan data apa saja yang dikumpulkan, ketika pengguna menginstal aplikasi.

Banyak pengembang, termasuk Facebook, telah mencantumkan hal itu. Namun, tidak demikian dengan Google.

Dikutip dari MacRumors via Tekno Liputan6.com, Google belum memperbarui detail privasi dengan fitur Label Privasi pada sebagian besar aplikasinya, termasuk aplikasi utama seperti Gmail, Google Maps, Chrome, dan YouTube sejak 7 Desember atau sebelumnya.

Di luar itu, aplikasi Google Translate, Google Authenticator, Motion Stills, Google Play Film, dan Google Classroom sudah menyertakan label privasi, meskipun belum diperbarui sesuai ketentuan teraktual.

Namun, Google Search, Google Maps, Chrome, Waze, YouTube, Google Drive, Google Foto, Google Home, Gmail, Google Dokumen, Asisten Google, Google Spreadsheet, Google Kalender, Google Slide, Google One, Google Earth, YouTube Music, Hangouts, Google Tasks, Google Meet, Google Pay, PhotoScan, Google Voice, Google Berita, Gboard , Google Podcasts, dan lainnya belum menampilkan informasi tersebut.

Janji Google

Perlu diketahui, Apple mengharuskan semua pengembang aplikasi di App Store memberikan laporan privasinya sejak 8 Desember 2020. Merespons hal itu, Google sempat mengatakan akan segera melengkapinya.

Sebagian besar mayoritas staf Google tidak bekerja pada akhir Desember lalu. Hal ini menjadi sebab aplikasi Google versi iOS belum diperbarui sejak saat itu.

Namun, kepada TechCrunch Google mengonfirmasi akan melakukan pembaruan pekan ini, walau belum ada waktu pasti kapan Google akan melakukan pembaruan.

Dua aplikasi Google, Slides dan Socratic, telah diperbarui setelah Apple mengeluarkan kebijakan mengenai detail label privasi. Kendati demikian, aplikasi tersebut belum melampirkan laporan privasi.

Label privasi sendiri dapat dilihat oleh pengguna sejak 14 Desember 2020 lalu, bertepatan dengan rilis iOS 14.3. Aturan laporan privasi yang dimaksud dalam aturan Apple adalah pengembang perlu mencantumkan informasi apa saja yang dapat diakses oleh aplikasi buatannya. Seperti lokasi, riwayat penelusuran, kontak, foto, atau lainnya.

Sumber: Liputan6.comReporter: Arief Rahman Hakim (mdk/idc)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apple Minta Tolong ke Penggunanya Hapus Google Chrome
Apple Minta Tolong ke Penggunanya Hapus Google Chrome

Ada alasan mengapa Apple menyarankan penggunanya hapus Google Chrome.

Baca Selengkapnya
Google akan Hapus Permanen Riwayat Lokasi di Google Maps
Google akan Hapus Permanen Riwayat Lokasi di Google Maps

Pengguna diberi waktu hingga 1 Desember mendatang untuk menyimpan riwayat perjalanan.

Baca Selengkapnya
Pengguna Apple Perlu Perhatikan Bahaya Fitur VoiceOver iOS 18
Pengguna Apple Perlu Perhatikan Bahaya Fitur VoiceOver iOS 18

Apple akhirnya memperbaiki kerentanan yang ada di fitur VoiceOver pada iOS 18.

Baca Selengkapnya
Google Bakal Colek Netizen jika Data Pribadinya Masih Nongol di Hasil Pencarian
Google Bakal Colek Netizen jika Data Pribadinya Masih Nongol di Hasil Pencarian

Google melalui pembaruan fitur “Result About You” dapat melacak informasi pribadi yang masih tercecer di pencarian.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya iPhone 16, Google Pixel Masuk Indonesia Bakal Diblokir
Tak Hanya iPhone 16, Google Pixel Masuk Indonesia Bakal Diblokir

Apabila Google ingin secara resmi menjual produk Google Pixel di Indonesia, dirinya mempersilakan perusahaan tersebut untuk mengajukan sertifikasi TKDN.

Baca Selengkapnya
China Mengaku Belum Keluarkan Aturan Resmi Melarang Warganya Pakai iPhone
China Mengaku Belum Keluarkan Aturan Resmi Melarang Warganya Pakai iPhone

Sebelumnya China telah melarang para pejabatnya menggunakan iPhone. Alasannya keamanan siber.

Baca Selengkapnya
TikTok Kena Denda di Eropa Rp 5,6 Triliun Gara-gara Ini
TikTok Kena Denda di Eropa Rp 5,6 Triliun Gara-gara Ini

TikTok tak terima dengan besarnya biaya yang harus dibayarkan karena kesalahan ini.

Baca Selengkapnya
Kominfo Buka Suara Tanggapi Heboh Data NPWP Jokowi, Kaesang & Gibran Bocor
Kominfo Buka Suara Tanggapi Heboh Data NPWP Jokowi, Kaesang & Gibran Bocor

Ia mengingatkan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp5 miliar

Baca Selengkapnya
Perbedaan AI Android dan iOS, Siapa Lebih Canggih?
Perbedaan AI Android dan iOS, Siapa Lebih Canggih?

Yang jelas, ada perbedaan yang mendasar di antara keduanya, mulai implementasi dan fitur-fiturnya.

Baca Selengkapnya
Diam-diam HP Bisa Nguping dan Munculkan Iklan Hasil Percakapan di Telepon? Begini faktanya
Diam-diam HP Bisa Nguping dan Munculkan Iklan Hasil Percakapan di Telepon? Begini faktanya

Ini penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.

Baca Selengkapnya
Data Ratusan Hotel di Google Bisnis Kena Hack, Begini Respons Google
Data Ratusan Hotel di Google Bisnis Kena Hack, Begini Respons Google

Akibat kena hack, sudah ada korban 10 konsumen di Jawa Tengah yang menjadi korban penipuan.

Baca Selengkapnya
Cerita TikTok Langgar UU di Eropa, Kena Denda Rp5,6 Triliun
Cerita TikTok Langgar UU di Eropa, Kena Denda Rp5,6 Triliun

Pengawas data Irlandia yang mengatur TikTok di seluruh UE mengatakan aplikasi video milik China itu telah melakukan banyak pelanggaran.

Baca Selengkapnya