Hati-hati, Ada 50 Kejadian Pesawat Lewat Timur Tengah Sistem Navigasinya Dibobol Hacker
Serangan siber menyusup sistem navigasi GPS pesawat yang dapat menyebabkan ancaman keamanan penerbangan.
Serangan siber menyusup sistem navigasi GPS pesawat yang dapat menyebabkan ancaman keamanan penerbangan.
Hati-hati, Ada 50 Kejadian Pesawat Lewat Timur Tengah Sistem Navigasinya Dibobol Hacker
Telah terjadi aktivitas serang siber serius terhadap pesawat-pesawat komersial yang melintasi wilayah Timur Tengah baru-baru ini.
Serangan siber ini menyerang sistem navigasi GPS dan dapat menyebabkan ancaman serius terhadap keamanan penerbangan.
Menurut laporan New York Post & MyBroadBand, Rabu (22/11), kekhawatiran mengenai serangan ini telah disampaikan oleh kelompok pilot dan teknisi penerbangan OPSGROUP pada September 2023 lalu.
Dalam pembaruan terbarunya pada November lalu, kelompok tersebut menyatakan bahwa telah ada 50 laporan aktivitas serangan siber terhadap GPS yang masuk selama periode lima minggu.
Diduga, serangan-serangan tersebut dapat menyebabkan apa yang disebut sebagai “kegagalan navigasi kritis” dalam pesawat. Pilot tertipu dan mengira bahwa mereka berada di lokasi yang berbeda dari posisi yang sebenarnya.
"Jika sinyal GPS dipalsukan, sebagian besar pesawat tidak mampu mendeteksi tipu muslihat tersebut,"
OPSGROUP.
Lebih parahnya lagi, para pemimpin industri pesawat tidak pernah berpikir bahwa peretasan semacam ini mungkin terjadi, sehingga mereka bingung cara memperbaiki kegagalan keamanan ini.Sejak akhir Agustus, penyebab peretasan ini telah diselidiki di seantero Timur Tengah, terutama Israel, Mesir, dan Irak.
Serangan seperti ini sebenarnya tidak langka terjadi di Timur Tengah, tetapi serangan kali ini dianggap berbeda karena memengaruhi GPS yang dapat mengakibatkan kegagalan kritis pada sistem.
Ini mencakup Inertial Reference System (IRS) yang kritis, dan sebelumnya dianggap kebal terhadap serangan siber. Para pemimpin industri menjadi bingung akan cara mengatasinya. Pasalnya, serangan seperti ini sebelumnya dianggap tidak mungkin terjadi.
“Gagasan bahwa kita bisa kehilangan seluruh kemampuan navigasi di dalam pesawat, dan harus meminta pengatur lalu lintas udara untuk mengetahui posisi kita dan meminta arah, pada pandangan pertama tidak masuk akal terutama untuk pesawat canggih dengan avionic terbaru. Tapi kenyataannya, banyak laporan mengonfirmasi bahwa hal ini telah terjadi,”
OPSGROUP.
Pernah Terjadi
Pada tahun 2015, seorang peneliti keamanan telah meretas penerbangan United Airlines dan mengubah jalurnya sebagai peringatan atas kelemahan keamanan.
Salah satu serangan paling meresahkan adalah ketika sebuah Boeing 777 mengalami pertemuan spoofing GPS selama 30 menit di FIR Kairo (16 Oktober).Posisi GPS yang salah menunjukkan pesawat diam di atas LLBG selama 30 menit. Gulfstream G650 juga telah mengalami kegagalan navigasi penuh saat berangkat dari Tel Aviv, Israel (25 Oktober).
Menurut laporan para kru, ATC memberi tahu untuk keluar jalur dan menyediakan vector. Beberapa menit kemudian EPU menjadi 99,0, posisi FMS, IRS, dan GPS tidak dapat diandalkan.
Sayangnya karena ketidaksiapan dalam menghadapi serangan ini, industri memberikan respons yang lambat terhadap insiden-insiden tersebut.
Dikhawatirkan bahwa insiden ini malah dapat menyebabkan kematian dari warga sipil yang tidak bersalah di udara.