Ini Pasien Pertama di Dunia yang Lakukan Transplantasi Mata Utuh, Begini Hasilnya
Aaron James tak menyangka akan melakukan transplantasi mata gara-gara kecelakaan yang dialaminya.
Aaron James tak menyangka akan melakukan transplantasi mata gara-gara kecelakaan yang dialaminya.
Ini Pasien Pertama di Dunia yang Lakukan Transplantasi Mata Utuh, Begini Hasilnya
Seorang dokter asal New York University Langone Health, berhasil melakukan transplantasi mata utuh pada Aaron James, yang merupakan pasien kecelakaan berusia 46 tahun.
Operasi tersebut terjadi lantaran James kala itu mengalami kecelakaan serius di tempat kerjanya, yang mengakibatkan sisi kiri tubuh dan mata menjadi rusak.
Ketika dibawa ke rumah sakit dan akan dioperasi, tim bedah NYU Langone Health pada awalnya menyarankan pasien untuk transplantasi wajah parsial saja.
Namun, ketika prosedur berjalan, tim bedah memutuskan untuk juga melakukan transplantasi mata.
-
Siapa yang melakukan transplantasi ginjal pertama? Salah satu pencapaian besar dalam bidang ini adalah transplantasi ginjal pertama yang dilakukan oleh seorang ahli bedah plastik, Dr. Joseph Murray, yang kemudian menerima Hadiah Nobel untuk karyanya.
-
Apa saja perubahan yang terjadi setelah transplantasi organ? Dalam beberapa kasus, penerima organ melaporkan perubahan yang sejalan dengan kepribadian donor mereka. Misalnya, seorang penerima organ dapat mengalami perubahan dalam preferensi makanan, musik, seni, atau bahkan perubahan dalam minat karier yang mencolok.
-
Apa yang terjadi dalam transplantasi otak? Artinya, kepala seseorang bisa dipenggal dan dicangkokkan ke leher dan bahu orang lain.
-
Siapa yang mendapatkan perubahan kepribadian setelah transplantasi? Sejumlah bukti menunjukkan bahwa perubahan kepribadian mungkin terjadi setelah seseorang menerima transplantasi organ.
-
Bagaimana cara operasi katarak dilakukan? 'Operasi ini hanya membutuhkan luka kecil sekitar 2-3 milimeter. Lensa yang keruh diambil menggunakan mesin, kemudian dipasang lensa yang dilipat kecil sehingga pemulihan lebih cepat.
-
Siapa yang menangani operasi katarak? Dr. dr. Setyo Budi Riyanto Sp.M(K), Direktur Utama Rumah Sakit Mata JEC Kedoya, menegaskan bahwa gangguan mata seperti katarak yang menyebabkan kebutaan harus segera ditangani melalui operasi.
Mengutip Greek Reporter, Rabu, (15/11), ahli bedah utama, Eduardo Rodriguez, menjelaskan bahwa transplantasi mata telah berjalan lancar.
Bahkan, selama 6 bulan ini pasien tidak menunjukkan tanda-tanda masalah pada kesehatannya.
Operasi Rumit
Seperti yang diketahui bahwa satu-satunya bagian mata yang dapat ditransplantasikan adalah bagian kornea mata. Oleh karena itu, transplantasi bola mata utuh menjadi barang baru dalam dunia medis.
Namun, dengan prosedur terbaru dan demi perkembangan dalam ilmu medis, transplantasi ini juga dilakukan dengan bertujuan untuk menempelkan bola mata orang lain pada tubuh seseorang, untuk memastikan keberlangsungan hidup yang lebih baik.
Untuk prosedur dalam proses pengoperasian sendiri, mata yang ditransplantasikan kepada James, akan disuntikan sel induk donor yang dialirkan ke saraf optik secara bersamaan.
Hal tersebut dilakukan agar bola mata tersebut dapat terhubung dengan otak dan saraf optik di dalamnya.
Selain prosesnya yang rumit, dalam melakukan transplantasi bola mata utuh yang dilakukan oleh Eduardo Rodriguez juga melibatkan 140 ahli bedah, dan memakan waktu selama 21 jam untuk menyelesaikan operasi ini.
Masih Terus Dikaji
Meskipun pasca operasinya tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya, tetapi transplantasi yang dilakukan bisa dibilang belum mendapatkan hasil yang sempurna. Bahkan, James belum mendapatkan kembali penglihatan secara utuh.
Setelah 6 bulan operasi, mata yang ditransplantasikan memang terlihat berkembang. Tim medis yang mengamati pembuluh darah bahkan mengakui bahwa adanya aliran darah yang sehat antara mata dan retina.
Melihat hal tersebut, Eduardo Rodriguez, ahli bedah utama, dan tim nya akan terus memantau kemajuan dari hasil transplantasi ini.
Sekalipun operasi ini belum berhasil, kejadian ini akan menjadi sebuah terobosan dan berharap agar dikemudian hari terdapat prosedur dengan teknologi terbaru, terdapat alat yang dirancang untuk memulihkan penglihatan seperti implan elektronik, yang mampu meniru komunikasi antara sel saraf optik dengan mata.