Kemkominfo Luncurkan Layanan Chatbot Anti Hoaks
Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) merilis layanan chatbot anti hoaks. Chatbot anti hoaks ini merupakan software program komputer yang disematkan pada aplikasi perpesanan. Tujuannya untuk menjawab pertanyaan publik mengenai informasi yang masih diragukan kebenarannya.
"Kita harapkan masyarakat punya channel untuk verifikasi informasi," ujar Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA), Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan di Jakarta, Jumat (12/4).
Sejauh ini baru Telegram yang sudah bekerja sama untuk penerapan chatbot ini. Di Telegram sendiri, sudah ada ID untuk dapat pengguna melakukan verifikasi informasi tersebut. Lantas bagaimana cara kerjanya?
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang tangani isu hoaks di Kominfo? Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan.
-
Kapan Kominfo mulai pantau isu hoaks? Total sejak bulan Agustus 2018, sudah 12.547 konten isu hoaks yang telah ditangani Kementerian Kominfo. Berdasarkan kategori, sejak Agustus 2018 hingga Desember 2023, isu hoaks paling banyak berkaitan dengan sektor kesehatan.
-
Dimana hoaks tentang Kominfo beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang diusulkan Kemenkominfo terkait AI? 'Kita mengusulkan agar bagaimana digital divide bisa dihilangkan dengan mengedepankan inklusivitas dari semua negara yang mengembangkan AI,' tutur Wamenkominfo Nezar Patria dalam Ministerial Session Regional Approach to Advance Ethical Governance of Artificial Intelligence, di Brdo Congress Centre, Slovenia, Senin (5/2).
"Kita bisa copy paste pesan itu kemudian kirim ke chatbot. Nanti diidentifikasi sama chatbot itu. Nanti chatbot memberikan feedback berdasarkan data base yang mereka miliki," jelasnya.
Layanan chatbot ini Kemkominfo bekerja sama dengan Prosa.id. Prosa merupakan perusahaan teknologi berbasis artificial intelligence (AI). Data yang diolahnya itu berdasarkan data base dari Kemkominfo dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).
Layanan Chatbot Anti Hoaks adalah bagian dari upaya-upaya yang terus dilakukan Kemkominfo dalam memerangi hoaks. Sebelumnya, Kemkominfo melakukan kerja sama dengan WhatsApp melakukan pembatasan jumlah penerusan pesan dari sebelumnya 20 kali menjadi hanya 5 kali.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah hukum akan diterapkan Kominfo apabila ditemukan kasus hoaks yang memiliki intensitas berat dan berpotensi memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaDemi selaras dengan UU ITE, Menkominfo mengaku sedang menyusun panduan etika AI.
Baca SelengkapnyaTim cek fakta independen antara lain Mafindo, Perludem hingga AFP Indonesia.
Baca SelengkapnyaKebutuhan pengaturan pemanfaatan kecerdasan buatan ini tengah dikaji oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie menggelar konfrensi pers bertema: Awas Hoaks Pemilu yang digelar Kominfo, Jakarta, Jumat (27/10).
Baca SelengkapnyaAcara Cita dan Cipta 2024, yang diadakan Liputan6.com x Fimela, turut menghadirkan diskusi "Menjaga Keutuhan Informasi Di Era Digital".
Baca SelengkapnyaEkskalasi pengaplikasian artificial intelligence diharapkan dapat membantu UKM untuk semakin efisien bisnisnya.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan patroli siber untuk menyisir akun-akun yang menyebarkan ujaran kebencian maupun informasi hoaks.
Baca SelengkapnyaSeptiaji mengatakan acara ini mengumpulkan lembaga penyelenggara pemilu, pemerintah, pakar, rekan media, hingga masyarakat sipil guna mencari solusi
Baca Selengkapnya