Larry Page: NSA merusak demokrasi Amerika
Merdeka.com - Co-founder Google, Larry Page , muncul dalam sebuah konferensi yang digelar TED. Dalam kesempatan itu, dirinya berbicara banyak mengenai kebijakan penyadapan pemerintah Amerika Serikat.
Seperti yang dilansir oleh Raw Story (19/3), menurut Page, keberadaan NSA sebagai agensi penyadapan Amerika justru membuat negaranya jadi ancaman tersendiri bagi demokrasi. Terlebih setelah Edward Snowden membongkar borok NSA, makin terlihat bahwa pemerintah Amerika Serikat tidak tepat janji dengan menjamin kebebasan berekspresi.
"Sangat mengecewakan melihat pemerintah melakukan hal ini di belakang kita," katanya.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Apa yang ditemukan di Amerika? Temuan baru berupa ukiran pada batu (petroglif) dapat dijadikan bukti terkait kebenaran klaim tersebut.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Siapa pencipta Google? Siapa yang Menciptakan Google? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Kapan Google didirikan? Pada tanggal 4 September 1998, Page dan Brin secara resmi mendirikan Google Inc. sebagai perusahaan.
Page sendiri sebenarnya setuju dengan apa yang dilakukan oleh NSA untuk mengamankan negara dari kegiatan terorisme dan sebagainya. Namun, tetap saja kebebasan publik tidak boleh dilanggar.
"Kita harus berdebat mengenai hal itu atau demokrasi kita takkan berjalan, hal ini tak mungkin terjadi," tambahnya.
Google sendiri sebagai raksasa teknologi merupakan salah satu pihak yang sering diperhatikan oleh NSA. Karena memiliki banyak pengguna yang tersebar dalam banyak layanan, Google pun dianggap sebagai tambang data yang nilainya tinggi.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Benarkan Menteri AS sebut Kemenkominfo bodoh usai data nasional dihack? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi menyebut, bahwa tidak ada negara di seluruh dunia yang tidak terkena serangan Ransomware.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa hacker yang paling ditakuti di dunia. Ada juga yang paling dicari karena aksinya yang sangat merugikan.
Baca SelengkapnyaAHY berharap semua pihak di Kementerian setelah ini benar-benar membuat benteng keamanan yang kokoh. Sehingga tidak lagi ada kasus peretasan
Baca SelengkapnyaHingga kini, isi dari gedung tersebut belum diketahui secara pasti.
Baca SelengkapnyaIndonesia geger, karena server Pusat Data Nasional (PDN) diretas ransomware dan pemerintah menyatakan hanya pasrah.
Baca SelengkapnyaMenkominfo, Budi Arie mengungkapkan, sejumlah dampak dari serangan peretas ini kepada pusat data nasional
Baca SelengkapnyaPimpinan Rapat Komisi I, Meutya Hafid emosi karena Telkom mengumumkan data yang diretas tidak bisa diselamatkan
Baca SelengkapnyaBerikut bahaya TikTok menurut pemerintah AS jika benar-benar tidak ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaRapat tersebut untuk membahas evaluasi server PDNS yang diretas.
Baca SelengkapnyaKeduanya tiba di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada pukul 13.30 WIB.
Baca Selengkapnya