Microsoft Dilaporkan Boncos Rp 23 Triliun Gara-gara Investasi di Open AI
Investasi Microsoft di OpenAI mengalami kerugian besar, namun perusahaan tetap optimis terhadap hasil kolaborasi ini.
Investasi besar Microsoft di OpenAI dilaporkan membebani pendapatan perusahaan. Kabar ini merujuk pada laporan keuangan terbaru mereka yang menunjukkan proyeksi kerugian USD1,5 miliar atau Rp 23 triliun pada kuartal ini.
Chief Financial Officer Microsoft, Amy Hood, mengungkapkan bahwa kerugian ini terutama disebabkan oleh ekspektasi penurunan pendapatan dari OpenAI.
-
Apa yang diinvestasikan Microsoft? Sebelumnya, CEO Microsoft Satya Nadella mengumumkan bahwa pihaknya akan menggelontorkan duit sebesar Rp 27 triliun. Selama empat tahun ke depan untuk memperkuat infrastruktur cloud dan AI di Indonesia.
-
Dimana Microsoft berinvestasi? Salah satu bagian dari inisiatif tersebut adalah rencana untuk mendirikan wilayah datacenter pertama perusahaan di Indonesia.
-
Siapa yang mendirikan OpenAI? Musk dan Altman mendirikan OpenAI pada 2015, dengan Musk berjanji menyumbangkan $1 miliar.
-
Dimana AI diharapkan berkontribusi USD 1 triliun? Dari jumlah tersebut, sekitar USD 1 triliun diharapkan berasal dari negara-negara di wilayah Asia Tenggara.
-
Kenapa Elon Musk menggugat OpenAI? Musk menggugat OpenAI, menuduh perusahaan Altman memberikan gaji tinggi untuk mempersulit pesaing bertahan.
-
Bagaimana Nvidia berinvestasi di AI? Nvidia melakukan investasi besar di bidang kecerdasan buatan (AI) Howard Yu, seorang Profesor Manajemen dan Inovasi di IMD serta Kepala Center for Future Readiness IMD, menjelaskan bahwa meskipun Nvidia mengalami kegagalan dengan chip pertamanya dan beralih dari bisnis konsol gim ke GPU, investasi yang dilakukan Nvidia di sektor AI akhirnya membuahkan hasil.
Mengutip CNBC, Selasa (5/11), Microsoft telah menggelontorkan hampir USD14 miliar atau Rp 220 triliun ke OpenAI. OpenAI dikenal melalui popularitas ChatGPT serta pertumbuhan industri baru Gen AI.
Di sisi lain, tren AI harus diakui menghasilkan miliaran dolar pendapatan tambahan bagi Microsoft, tetapi OpenAI sendiri mengalami kerugian besar.
Menurut laporan, OpenAI diperkirakan akan merugi USD5 miliar atau Rp 78 triliun pada tahun ini, dengan pendapatan sebesar USD4 miliar atau Rp 62 triliun.
Hood menjelaskan bahwa Microsoft menggunakan metode ekuitas dalam mengakui kerugian OpenAI, yang berarti Microsoft mencatat bagian dari laba atau rugi OpenAI dalam periode tertentu.
Microsoft mengklarifikasi bahwa detail tambahan ini tidak berarti adanya perubahan dalam kemitraan atau investasi dengan OpenAI.
Dalam laporan kuartal pertama fiskal, Microsoft melampaui ekspektasi pendapatan, namun proyeksi pertumbuhan yang lebih lambat membuat saham perusahaan turun dalam perdagangan pasca-penutupan.
OpenAI tetap menjadi bagian penting dalam strategi pertumbuhan Microsoft, meski perusahaan mulai mempertimbangkan opsi lain setelah mengintegrasikan model-model OpenAI ke beberapa produk mereka.
GitHub, anak usaha Microsoft, baru-baru ini mengumumkan bahwa pengembang dapat menggunakan model dari Google atau Anthropic, alih-alih model GPT-4 milik OpenAI, untuk fitur Copilot Chat.
Selain investasi USD13 miliar atau Rp 204 triliun hingga September, Microsoft menambahkan USD750 juta atau Rp 11 triliun lagi pada bulan Oktober dalam putaran pendanaan yang menilai OpenAI sebesar USD157 miliar atau Rp 2471 triliun. CEO Microsoft, Satya Nadella, mengatakan bahwa kolaborasi ini saling menguntungkan bagi kedua pihak.