Pakistan Tercatat Punya Andil Menempatkan Manusia di Bulan, Begini Kisahnya
Pakistan menjadi negara ketiga di Asia yang meluncurkan roket ke luar angkasa.
Pakistan menjadi negara ketiga di Asia yang meluncurkan roket ke luar angkasa.
Pakistan Tercatat Punya Andil Menempatkan Manusia di Bulan, Begini Kisahnya
Tercatat Sejarah
Pada Juni 1962, Pakistan menjadi negara ketiga di Asia dan negara kesepuluh secara keseluruhan yang meluncurkan roket ke luar angkasa. Ceritanya dimulai saat Presiden Pakistan Ayub Khan melakukan lawatan ke Amerika Serikat (AS). Saat itu bertemu presiden AS John F. Kennedy. Saat kunjungan itu, John F. Kennedy mengatakan kepada Ayub Khan bahwa NASA berharap dapat menempatkan manusia di bulan pada akhir dekade ini. Tetapi bantuan akan dibutuhkan dari negara-negara tertentu termasuk Pakistan.
-
Bagaimana cara negara mencapai Bulan? Namun pendaratan di bulan kemungkinan akan menjadi lebih umum dalam beberapa tahun mendatang. Secara global, lebih dari 100 misi ke bulan, baik oleh perusahaan swasta maupun pemerintah, diperkirakan akan dilaksanakan pada tahun 2030, menurut Badan Antariksa Eropa.
-
Kapan NASA mengirim manusia ke Bulan? Antara 1969 dan 1972, dalam misi Apollo NASA pernah mengirim selusin astronot ke permukaan bulan.
-
Bagaimana NASA membangun pangkalan Bulan? ASI menandatangani perjanjian dengan NASA untuk melakukan desain awal modul tersebut pada Juni 2022. Pada Oktober tahun lalu, proyek ini berhasil melewati Tinjauan Inisiasi Elemen NASA.
-
Siapa yang sudah berhasil ke Bulan? Jepang baru-baru ini menjadi negara kelima yang berhasil menyelesaikan pendaratan di permukaan bulan. Dengan demikian, Jepang bergabung dengan beberapa negara terpilih – AS, Rusia, Tiongkok, dan India yang berhasil mencapai prestasi ini.
-
Apa misi NASA di Bulan? Sebagaimana diketahui, misi yang diberi nama Artemis ini akan mengirimkan empat manusia untuk mengorbit bulan. Rencananya misi itu akan dilakukan pada November 2024, disusul dengan pendaratan manusia pertama di bulan lebih dari setengah abad setahun kemudian.
-
Kenapa NASA kirim robot penjelajah ke Bulan? NASA berharap pada akhirnya dapat membangun keberadaan jangka panjang dan memanen es di sana untuk air minum dan bahan bakar roket di bawah Artemis, program andalannya dari Bulan ke Mars.
Dilaporkan dari AAJNews, Selasa (25/7), Dr Abdus Salam yang saat itu menjabat sebagai ketua Komisi Energi Atom dipanggil untuk pertemuan di NASA.
Dia juga mengajak Tariq Mustafa yang saat itu bekerja untuk Komisi Energi Atom AS. Hal itu diketahui dari dokumen sejarah Suparco dan Mustafa.
NASA memberi tahu keduanya tentang ambisi untuk menempatkan manusia di bulan. Caranya adalah dengan roket harus ditempatkan di orbit Bumi sebelum didorong ke bulan. Ini berarti bahwa mereka membutuhkan data tentang setiap titik atmosfer planet.
Area di atas Samudra Hindia adalah 'lubang hitam' dalam hal data. Diperlukan pengetahuan tentang kondisi 30.000 kaki di atas area ini sebelum NASA melakukan eksplorasi. Pakistan, yang berada di ujung selatannya yang bertemu dengan Samudera Hindia beruntung. AS menawarkan dukungan dengan imbalan data mentah yang dikumpulkan.Tariq Mustafa yang berusia 27 tahun ditugaskan untuk operasi tersebut. Presiden Ayub sendiri yang mencari pangkalan militer di Sonmiani, Balochistan yang bisa menjadi landasan peluncuran.
Mustafa membentuk tim yang terdiri dari lima. Lima orang ini yakni, Saleem Mahmood, seorang spesialis elektronik; M Rehmatullah, seorang direktur di departemen Meteorologi. Kemudian ada Letnan Penerbangan A Z Farooqi, seorang pensiunan perwira Angkatan Udara dan spesialis komunikasi; Sikandar Zaman, seorang insinyur mesin; dan Mustafa sendiri.Dalam sebuah wawancara, Mustafa kemudian mengungkapkan bahwa kesalahan sirkuit hampir menunda peluncuran pada hari yang menentukan itu.
Beruntung, kelima pria brilian itu berlari ke peluncur dan dengan cepat menemukan jawabannya.
Singkat cerita, roket pertama Pakistan Rehbar-I akhirnya diluncurkan tepat setelah matahari terbenam pada tanggal 7 Juni 1962. Misi tersebut berhasil dan membantu mencatat data yang diperlukan oleh negara itu dan NASA. Barulah enam tahun kemudian, NASA sukses mengirim kru pertama menyelesaikan perjalanan luar angkasa dari Bumi ke Bulan. Namun tidak mendarat.
Terlepas itu, India juga mengikuti proyek yang sama untuk NASA dan memulainya di wilayah Thumba. Tapi India butuh satu tahun kemudian untuk meluncurkan roket mereka. Kendati demikian, kini beda cerita. India justru melangkah lebih depan dari Pakistan soal penerbangan roket luar angkasa. Beberapa pekan lalu, India sukses meluncurkan roket Chandrayaan 3 untuk misi ke Bulan. Misi ini merupakan ketiga kalinya dilakukan India. Tujuannya untuk menjadi yang pertama mendarat di dekat kutub selatan Bulan yang jarang dijelajahi.