Pengamat soal Bahaya Deepfake: Masyarakat Harus Makin Cerdas
Merdeka.com - Berkembangnya teknologi saat ini, membuat kecanggihan pembuatan hoaks pun mengikuti. Belakangan ini ramai mengenai deepfake. Deepfake ini adalah video rekayasa atau materi digital yang dibuat oleh kecerdasan buatan yang canggih hingga menghasilkan gambar dan suara yang terlihat dan terdengar asli.
Deepfake ini bisa membuat konten tiruan dengan mempelajari foto dan video dari sosok yang menjadi target dari berbagai sudut pandang dan meniru gerak-gerik tubuh dan gerakan bibirnya.
Menurut pengamat media sosial, Enda Nasution, cepat atau lambat teknologi deepfake ini akan menjadi massif. Digunakan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab untuk menyebar kebohongan melalui video rekayasa. Tak terkecuali akan menyebar cepat ke negeri ini.
-
Bagaimana Deepfake AI bisa digunakan untuk menipu? 'Penipuan digital semakin canggih, terutama dengan maraknya penyalahgunaan teknologi AI,' kata Sati Rasuanto, Co-founder dan Presiden VIDA dalam keterangannya, Selasa (29/10).
-
Bagaimana deepfake bisa memengaruhi pemilu? Saat AS bersiap untuk pemilihan presiden pada bulan November 2024, ada kemungkinan bahwa AI dan deepfake dapat mengubah hasil pemungutan suara yang penting ini.
-
Bagaimana penipu properti memanfaatkan Deepfake AI? Namun, yang muncul dalam video bukanlah pemilik asli. Wanita yang tampak di layar sebenarnya adalah deepfake AI yang dirancang untuk menyamar sebagai seorang wanita yang dilaporkan hilang beberapa tahun lalu.
-
Kenapa banyak yang khawatir dengan AI Generatif 'deepfake'? AI Generatif seperti 'deepfake' telah menjadi senjata baru untuk membuat disinformasi dan hoax yang sangat dikhawatirkan banyak kalangan, termasuk oleh media massa dan pemerintah di banyak negara.
-
Siapa yang menciptakan Deepfake AI? ''Kami menyadari bahwa hal terpenting adalah meningkatkan kesadaran dan memberdayakan konsumen secara berkelanjutan. Seiring dengan berkembangnya metode penipuan, solusi kami pun harus terus maju. Kami mengajak konsumen dan pelaku bisnis di Indonesia untuk bekerja sama dalam menghadapi ancaman kejahatan online berbasis AI. Dengan memprioritaskan keamanan, kita dapat membangun sistem keuangan yang lebih inklusif dan tangguh bagi Indonesia,' ujar Sati.
-
Siapa yang memanfaatkan konten AI? Dengan logika dan alasan kita mati setiap jam; namun dengan imajinasi kita hidup.
"Memungkinkan teknologi ini digunakan di Indonesia? Ya memungkinkan, sekarang dalam bentuk sederhananya saja saya pernah melihat mobile app atau web app sudah melakukan hal yang sama," katanya kepada Merdeka.com, Rabu (16/10).
Enda pun mengakui bahwa deepfake ini cukup membahayakan dibandingkan dengan metode teks. Namun, ia tetap mempercayai bahwa lambat laun masyarakat di Indonesia akan mengetahui mana video benar ataupun tipuan.
"Sekali dua kali, tapi kalau masyarakat sudah sadar bahwa video pun bisa dipalsu maka langsung tidak mempan," terangnya.
Maka dari itu, Enda mengingatkan bahwa dengan banjirnya informasi seperti saat ini, masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap kabar yang kurang meyakinkan.
"Sama seperti informasi lainnya, jangan mudah percaya, apalagi informasi yang terlalu sensasional, cek dan ricek lagi, lihat sumbernya, kalau perlu verifikasi ke orang yang terlibat langsung," ungkapnya. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut penjelasan lengkap mengenai teknologi DeepFake AI yang sedang viral.
Baca SelengkapnyaLangkah-langkah antisipasi sudah disiapkan pemerintah guna menangkal video palsu.
Baca SelengkapnyaDemi selaras dengan UU ITE, Menkominfo mengaku sedang menyusun panduan etika AI.
Baca SelengkapnyaBerikut prediksi teknologi berbasis AI yang akan berubah menyeramkan di 2024.
Baca SelengkapnyaSaluran Telegram dengan lebih dari 220.000 peserta dilaporkan digunakan untuk membagikan gambar-gambar pornografi yang dihasilkan oleh AI.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaBenarkah Iwan Fals nyanyi soal korupsi Rp271 triliun? Simak faktanya
Baca SelengkapnyaLangkah hukum akan diterapkan Kominfo apabila ditemukan kasus hoaks yang memiliki intensitas berat dan berpotensi memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaPenipu menggunakan wajah seseorang yang dikenal oleh korban .
Baca SelengkapnyaMenyiapkan diri, bangsa, dan negara memanfaatkan AI dan menanggulangi dampak buruknya bukan lagi suatu pilihan, namun menjadi keharusan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaPerlunya materi pengenalan AI dimasukkan dalam kurikulum formal di bangku sekolah.
Baca Selengkapnya