Smart Home Makin Diminati, Tapi Penuh Tantangan
Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI) Teguh Prasetya memaparkan secara menyeluruh terkait perkembangan smart home di tanah air. Menurut dia, perkembangan smart home tidak terlepas dari kondisi perumahan baik ketika pandemi maupun pasca pandemi.
Ia melihat bahwa saat ini rumah tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga tempat kerja dan tempat berusaha. Muncul pula tuntutan bahwa rumah harus lebih nyaman dan aman.
"Saat pandemi, orang-orang jadi banyak berkegiatan di rumah dan mulai explore alat-alat yang bisa menunjang kenyamanan dan keamanan mereka, seperti dipasangi cctv dan sensor," kata Teguh dalam diskusi virtual yang digelar Forum Wartawan Teknologi (FORWAT), belum lama ini.
-
Bagaimana teknologi rumah pintar membantu kesehatan? Teknologi rumah pintar dapat secara pasif memantau kualitas ruang hidup rumah Anda dan melaporkan potensi bahaya kesehatan yang mungkin ada, memantau paparan cahaya, kualitas udara, dan mendukung perangkat pemantauan kesehatan lainnya yang mungkin Anda gunakan sepanjang hari.
-
Bagaimana kondisi rumah sekarang? Sayangnya, rumah mewah tersebut kini mulai termakan usia. Nampak teras mulai ditumbuhi tanaman liar hingga cat tembok di beberapa bagian yang nampak terkelupas. 'Di bagian dindingnya, ini sudah lepas-lepas gitu semen dan catnya,' ujarnya.
-
Bagaimana kondisi rumah? Meskipun demikian, menariknya beberapa perabotan masih tersusun rapi.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Bagaimana kondisi Rumah Indosiar saat ini? Kondisi tersebut membuat bangunan ini semakin mirip rumah angker yang ditinggal pemiliknya sedari lama.
-
Siapa pemilik rumah sekarang? Penjaga rumah mengungkap bahwa rumah tersebut telah berpindah tangan ke Muzdalifah.
Teguh menyebutkan bahwa pada Februari 2022 ada 7,28 juta rumah yang menggunakan satu hingga 5 produk teknologi smart home, berpotensi meningkat sebanyak 1 juta per tahun. Segmentasinya mencakup kitchen appliances, health care, safety and security, entertainment, networking, control and illumination, indoor environment, dan toilet.
Pun saat ini, pencarian properti sepanjang 2021 naik sebesar 37 persen dan sudah mulai terintegrasi dengan penyediaan solusi IoT untuk smart home. Ia menyebut bahwa pemasaran rumah dengan label ‘IoT Inside’ atau ‘Smart home Inside’ telah menjadi tren di kalangan developer.
"Rasanya rumah baru kalau tidak dilabeli smart home tidak akan laku," ujar Teguh.
Namun, di tengah minat masyarakat pada smart home, Indonesia masih memiliki persoalan dalam segi pemerataan jaringan dimana penetrasi akses fixed broadband masih sekitar 10 juta dari total 90 juta rumah.
"Kalo kita lihat, dibanding negara tetangga penetrasi kita masih rendah. Indikator kecepatan Singapura tiap rumah bisa 200 Mbps, sedangkan Indonesia hanya 25 Mbps. Kita setara dengan kamboja dan myanmar," kata Teguh.
Menurutnya, ini adalah tantangan untuk tidak hanya meningkatkan kuantitas, tetapi juga kualitas broadband yang ada di tanah air. Di samping itu, perlu ada variasi harga agar semakin banyak yang mampu menjangkau smart home.
Sementara itu, Verina Winata, product manager Immersive Tech mengatakan bahwa potensi perkembangan pasar smart home di Indonesia masih sangat besar. Ia pun setuju bahwa belum meratanya fixed broadband menjadi tantangan, termasuk bagi industri.
"Perangkat smart home memerlukan koneksi jaringan, sedangkan penggunaan fixed broadband belum merata, tetapi kami yakin perkembangan fixed broadband ini akan terus meningkat," ujar Verina.
Berdasarkan survei Statista 2022, di tahun 2026 pendapatan smart home di Indonesia akan mencapai USD730,40 juta, dengan komponen terbesar yaitu smart appliances, security, control and connectivity, dan home entertainment.
"Di masa depan semuanya akan berkembang, setiap ada teknologi, proses, pola pikir, keterampilan, dan kesempatan baru kita harus segera mengadopsi dan beradaptasi dengan keberadaannya," ujar Teguh.
Reporter: Dinda Khansa Berlian (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai pasar internet of things (IoT) terlihat tumbuh dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaSebagai destinasi edukasi, ada banyak instalasi menakjubkan yang bisa jadi gambaran masa depan bagaimana IKN akan dibangun.
Baca SelengkapnyaEngineering Smart Home, Fauzi yang mendampingi di lokasi menjelaskan smart home system dapat dikendalikan melalui aplikasi panel di ponsel pintar.
Baca SelengkapnyaDalam pemaparannya, Sutanto mengatakan, jumlah masyarakat yang menonton televisi saat ini mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, tantangan pers sekarang semakin banyak di era kemajuan digital termasuk adanya Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaSmartfren for Business dan PT Alita Praya Mitra mengumumkan kolaborasi strategis memperluas portfolio solusi teknologi Internet of Things.
Baca SelengkapnyaDi akhir 2023, penambahan inventori baru pada proyek perumahan naik hingga dua kali lipat, sementara permintaan akan rumah baru juga naik hingga 27 persen.
Baca SelengkapnyaAlhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaAgung Podomoro membangun Kota Podomoro Tenjo untuk menjawab tingginya permintaan konsumen terhadap hunian.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini mengupas berbagai permasalahan kota, mulai dari transportasi publik hingga pelestarian lingkungan.
Baca SelengkapnyaBerikut bentuk kolaborasi antara Kominfo dengan ASIOTI.
Baca SelengkapnyaRumah pintar juga memiliki kekurangan misalnya risiko keamanan.
Baca Selengkapnya