Temuan soal Gravitasi Ini Menunjukan Bukti Baru Teori Einstein dan Newton Perlu Diperbaharui
Teori Albert Einstein dan Isaac Newton menurut ilmuwan ini perlu dikaji kembali karena adanya anomali.
Teori Albert Einstein dan Isaac Newton menurut ilmuwan ini perlu dikaji kembali karena adanya anomali.
Temuan soal Gravitasi Ini Menunjukan Bukti Baru Teori Einstein dan Newton Perlu Diperbaharui
Sebuah studi mencengangkan dunia berdasarkan pengamatan dari teleskop ruang angkasa Gaia yang dimiliki European Space Agency (ESA). Teleskop itu memiliki miliaran piksel sehingga mampu meneropong detail alam semesta. Salah satu hasil risetnya itu mengungkap adanya anomali gravitasi yang menantang pemahaman mendasar semua orang tentang alam semesta. Anomali terjadi ketika bintang-bintang yang mengorbit longgar, yang dikenal sebagai binari lebar, tampaknya bergerak dengan cara yang menentang model standar gravitasi yang ditetapkan oleh Albert Einstein dan Isaac Newton.
-
Bagaimana Einstein menjelaskan gravitasi? Pada tahun 1915, Albert Einstein menemukan jawabannya ketika ia menerbitkan teori relativitas umum.
-
Siapa yang menyatakan bahwa teori Einstein terbukti? “Masalahnya adalah mengubah massa menjadi energi adalah hal yang sangat sulit dilakukan. Sangat sulit sehingga Einstein percaya itu tidak akan pernah menjadi sumber daya yang layak. Namun faktanya teori Einstein mengubah massa menjadi energi persis seperti cara kerja stasiun tenaga nuklir,“ jelas dia.
-
Mengapa teori Einstein lebih unggul daripada teori Newton? Teori Einstein berhasil menjelaskan fenomena alam lebih baik daripada teori Newton.
-
Apa temuan Einstein yang mendapat Nobel Prize? Terkait penjelasan di atas, lalu siapa saja tokoh-tokoh yang terlibat dalam penolakan Teori Relativitas Einstein? Berikut daftarnya.
-
Teori apa yang Einstein temukan? Ia adalah orang di balik penemuan teori relativitas.
-
Siapa yang menjelaskan tentang gravitasi? Ilmuwan Albert Einstein pernah menjelaskan hal ini dalam teorinya.
Astronom Kyu-Hyun Chae dari Universitas Sejong, Korea Selatan membuat penemuan tersebut saat mempelajari sistem bintang biner, yang mengacu pada dua bintang yang mengorbit satu sama lain. Pada percepatan lebih rendah dari 0,1 nanometer per detik kuadrat, orbit kedua bintang menyimpang dari hukum gravitasi universal Newton dan relativitas umum Einstein.
Penemuan tersebut mempertanyakan keberadaan 'materi gelap' yang sering digunakan untuk menjelaskan anomali semacam itu.
“Menguji gravitasi dengan binari lebar menarik karena materi gelap tidak dapat berperan dalam dinamika internalnya,” kata Chae dikutip dari TheNextWeb, Selasa (15/8).
Profesor Chae berteori bahwa model yang dikenal sebagai Modified Newtonian Dynamics (MOND) dapat menjelaskan mengapa kerangka teoretis sebelumnya tidak dapat menjelaskan pergerakan bintang.
MOND pertama kali dikonseptualisasikan oleh fisikawan Israel Mordehai Milgrom. Ia mengusulkan modifikasi hukum gravitasi pada percepatan rendah untuk menjelaskan ketidakteraturan yang teramati dalam rotasi galaksi tanpa memerlukan materi gelap. “Temuan Chae adalah hasil dari analisis yang sangat terlibat dari data mutakhir, yang, sejauh yang saya bisa menilai, dia telah melakukannya dengan sangat cermat dan hati-hati," kata Milgrom, dari Institut Weizmann di Israel."Jika anomali ini dikonfirmasi sebagai gangguan dinamika Newton, dan terutama jika memang sesuai dengan prediksi MOND yang paling langsung, itu akan memiliki implikasi yang sangat besar untuk astrofisika, kosmologi, dan fisika fundamental pada umumnya,"
Fisikawan Israel Mordehai Milgrom.
Profesor Chae menegaskan bahwa potensi kesalahan sistemik diperiksa secara ketat dan hasilnya tampak asli. Dia mengantisipasi bahwa hasilnya akan menjalani pemeriksaan dan penyempurnaan lebih lanjut karena lebih banyak data tersedia.
Namun demikian, temuan ini bisa berdampak besar pada konsepsi kita tentang alam semesta.
“Karena standar kosmologi didasarkan pada relativitas umum, kosmologi membutuhkan revisi besar sekarang. Saya pikir kita sekarang memasuki periode waktu yang sangat menarik,” kata Chae.