Ternyata bola api raksasa dari langit itu hanya berbobot 10 gram
Merdeka.com - Pada tanggal 22 April siang kemarin di California terdengar dentuman yang sangat keras. Sebelum dentuman terjadi, nampak dari arah langit sebuah bola api raksasa meluncur dengan cepat menuju bumi. Bukan suatu hoax atau hal bohong, penampakan bila api tersebut dibenarkan oleh NASA dan lebih dari 100 orang juga menyaksikannya.
Menurut Amsmeteor.org, kecepatan dari bola api raksasa tersebut melebihi kecepatan dari kecepatan melesat sebutir peluru. bola api yang berdentum keras setelah menabrak bumi tersebut mempunyai kecepatan sekitar 10 mil/detik.
Setelah para ahli menyisir daerah tumbukan bola api dan tanah tersebut, mereka menemukan dua buah kerikil berwarna hitam dari luar angkasa yang biasa disebut meteorit. Menurut salah seorang peneliti dari UCLA Institute of Geophysics and Planetary Physics bernama John T Wasson, meteorit tersebut berukuran kecil sebesar kelereng dengan bobot sekitar 10 gram saja.
-
Di mana meteorit itu jatuh? Sejarah mencatat bahwa 32 tahun yang lalu, tepatnya pada 9 Oktober 1992, sebuah meteorit jatuh di New York, Amerika Serikat.
-
Dari mana asal meteorit yang jatuh ke Bumi? Sebuah tim peneliti internasional yang dipimpin oleh French National Centre for Scientific Research (CNRS), European Southern Observatory (ESO), dan Charles University telah melakukan studi mendalam tentang kelas meteorit ini. Mereka menemukan bahwa 70 persen meteorit yang jatuh ke bumi berasal dari tiga kelompok asteroid, yaitu Karin, Koronis, dan Massalia.
-
Apa itu meteorit? Setiap hari, sekitar 44 ribu kilogram material meteor menghantam bumi. Kebanyakan dari batu luar angkasa ini terbakar di atmosfer tanpa menimbulkan bahaya, tetapi beberapa di antaranya berhasil mencapai permukaan bumi.
-
Kapan meteorit itu jatuh? Sejarah mencatat bahwa 32 tahun yang lalu, tepatnya pada 9 Oktober 1992, sebuah meteorit jatuh di New York, Amerika Serikat.
-
Bagaimana dampak meteor ke bumi? Dampak dari tumbukan tersebut setara dengan kekuatan kejut yang dihasilkan oleh 10 miliar bom Hiroshima. Guncangan ini menjadi pemicu terbentuknya kawah Chicxulub di bawah Semenanjung Yucatán, Meksiko.
-
Bagaimana meteorit itu terlihat? Batu tersebut terasa sangat berat untuk ukurannya (sekitar 28 pon atau sekitar 12 kg), berbentuk mirip bola sepak, dan terasa hangat saat disentuh. Aroma yang tercium samar-samar mirip dengan bau telur busuk.
Seperti yang dilaporkan oleh Telegraph.co.uk, walaupun kecil dan ringan namun ledakan yang diakibatkan meteorit ini adalah sepertiga ledakan dari bom atom yang dijatuhkan di Heroshima, Jepang pada perang dunia kedua.
Para peneliti mempunyai asumsi awal bahwa meteorit kecil ini berasal dari ledakan meteor besar pada saat pembentukan tata surya sekitar empat sampai lima miliar tahun lalu. Suara ledakan meteor ini terdengar di beberapa tempat seperti California, Sacramento, Las Vegas, dan beberapa daerah di Nevada.
Menurut seorang peneliti dari Arizona Robert Ward, meteor ini diketahui bernama carbonaceous chondrite atau bagian terkecil dari proses pembentukan tata surya. Namun dia juga mengatakan, "Ini hanyalah asumsi dasar saja, belum ada kepastian bahwa meteorit ini ternyata berusia lebih tua dari bumi."
Untung saja meteor tersebut jatuh bukan di Indonesia, apabila jatuh di negara ini, maka dapat dipastikan bahwa di sekitar tempat jatuhnya meteor tersebut akan banyak didirikan tenda-tenda para PKL seperti yang terjadi di sekitar daerah Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut merdeka.com merangkum informasi tentang 8 fakta planet Jupiter yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah kemungkinan meteor yang jatuh melintasi Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaIlmuwan benar-benar sulit menjelaskan temuannya ini.
Baca SelengkapnyaAwan yang terlihat seperti kapas ringan melayang di udara ternyata punya berat ribuan ton
Baca SelengkapnyaRespons Nasa soal komet besar dikhawatirkan menghantam Bumi.
Baca SelengkapnyaPenemuan terbaru ungkap objek seberat lima kali massa Jupiter yang terbentuk seperti bintang, menantang pemahaman ilmiah perbedaan proses pembentukan planet.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah fakta meteor terbesar yang jatuh sepanjang sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat yang mengira bahwa fenomena tersebut adalah kejadian astronomis langka yang memperlihatkan dua bulan di langit secara bersamaan.
Baca SelengkapnyaEksperimen ini tak mungkin dilakukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional karena memiliki aturan ketat.
Baca SelengkapnyaBatu ini ditemukan di tempat terpencil di gurun Sahara, Maroko.
Baca SelengkapnyaAsal usulnya masih belum diketahui namun para ahli percaya hanya peristiwa langit yang paling kuat ini bisa terjadi.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai meteor yang jatuh melintasi Pulau Jawa.
Baca Selengkapnya