XL dan Indosat makin mesra, akan merger?
Merdeka.com - PT XL Axiata Tbk dan PT Indosat Tbk terlihat makin mesra setahun belakangan ini. Selain menjalin kerja sama penggunaan infrastruktur bersama, Indosat pun terlihat makin tak bernafsu bersaing dengan anak usaha Axiata Bhd tersebut.
Kemesraan XL dan Indosat sempat disentil oleh Direktur PT Smartfren Telecom Merza Fachys bahwa pihaknya menjadi satu keluarga dulu dengan Smart Telecom baru kerja sama dan konsolidasi jaringan.
"Tidak seperti XL yang belum menjadi keluarga tapi sudah kerja sama jaringan, ini yang repot," ungkapnya dalam sebuah diskusi, Selasa (19/3).
-
Bagaimana proses merger XL Axiata dan Smartfren berjalan? Menurut Dian Siswarini, CEO dan Presiden Direktur XL Axiata, tahap due diligence antara kedua perusahaan kini sudah berada di penghujung. 'Sekarang hilal sudah kelihatan sedikit, jadi proses due diligence-nya sudah memasuki tahap akhir. Jadi, diharapkan kita bisa memasuki proses selanjutnya,' ungkap Dian Siswarini dalam acara Media Gathering XL Axiata di Yogyakarta pada Rabu, (23/10), dikutip dari Liputan6.
-
Mengapa XL Axiata dan Smartfren ingin merger? Dian mengungkapkan bahwa konsolidasi atau penggabungan dua operator tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan yang terlibat, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan industri secara keseluruhan.
-
Mengapa XL Axiata dan Smartfren bergabung? Kehadiran dari entitas hasil merger XL Axiata-Smartfren ini diharapkan dapat memberikan kekuatan baru dalam industri telekomunikasi, berkat penggabungan sumber daya spektrum dari kedua perusahaan tersebut.
-
Kapan XL Axiata dan Smartfren akan merger? Proses penggabungan atau merger XL Axiata dan Smartfren diharapkan dapat rampung pada semester pertama tahun 2025.
-
Kenapa XL Axiata ingin merger dengan Smartfren? Pasalnya, pihak XL Axiata menyadari bahwa persaingan di industri seluler akan berat jika mereka berdiri sendiri dan tidak melakukan merger.
-
Bagaimana XL Axiata dan Smartfren mengurus proses merger? Selanjutnya, pada tanggal 11 Desember 2024, dokumen kesepakatan mengenai merger operator seluler tersebut telah diserahkan kepada OJK serta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
President Director and CEO Indosat Alexander Rusli mengatakan pihaknya saat ini hanya menjalin kerja sama jaringan dengan XL. "Kalau terlalu banyak atau malah semua ya repot juga kita," katanya.
Hal senada juga diungkapkan Presdir XL Hasnul Suhaimi sendiri mengaku pihaknya saat ini baru menjalin kerja sama dengan Indosat dalam sharing BTS dan infrastruktur lainnya. "Ke depan mungkin saja kita bekerja sama dengan operator lainnya," tuturnya.
Kemesraan XL dan Indosat juga ditandai dengan berubahnya sikap Alexander terhadap merger XL-Axis. Pada tahun lalu, tepatnya saat Menkominfo Tifatul Sembiring mengadakan buka puasa bersama, Alex secara tegas meminta pemerintah untuk mengurangi frekuensi XL dan Axis agar adil bagi industri.
"Indosat terancam, sehingga pemerintah seharusnya bertindak adil," tuturnya waktu itu. Namun, belakangan, sikap Alex berubah dan memandang merger XL dan Axis sebagai sesuatu yang baik, dan masalah frekuensi tidak begitu dimasalahkan.
"Kita harus mendukung merger, bagaimana industry nanti kalau merger XL dan Axis saja dipersulit," katanya. Bahkan dalam sebuah Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR RI pad Rabu sore (29/1), Alex menegaskan sudah seharusnya frekuensi satu paket dengan akuisisi.
Sebenarnya, kalau ditelusuri ke atas, hal itu tidak terlalu mengherankan, karena menurut sejumlah sumber, termasuk regulator dan petinggi Telkomsel, sebagian pemilik saham dari kedua induk operator tersebut sama, yaitu Khazanah Nasional Berhad.
"Kasusnya sama seperti Temasek saat memiliki saham di Telkomsel dan Indosat melalui anak usahanya. Pemerintah seharusnya mencermati hal ini, terutama dari sisi penguasaan frekuensi," ujar mantan anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Kamilov Sagala. (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah dirumorkan merger, kini Axiata dan SinarMas saling mulai menjajaki.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
Baca SelengkapnyaProses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.
Baca SelengkapnyaBergabungnya salah satu penyedia layanan internet kabel terbesar di Indonesia tersebut sebagai bagian dari tindak lanjut bergabungnya Link Net dengan XL Axiata.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait rencana merger XL dan Smartfren.
Baca SelengkapnyaFMC digadang-gadang menjadi opsi baru menggenjot pendapatan operator seluler.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dan CIMB Niaga menjalin kerja sama strategis untuk mensinergikan layanan perbankan dan telekomunikasi.
Baca SelengkapnyaPada periode ini, pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp 23,38 triliun, atau sekitar 92 persen dari total pendapatan.
Baca SelengkapnyaSelain membagi dividen, rapat pemegang saham memutuskan melakukan perubahan jajaran manajemen.
Baca SelengkapnyaPresident Director and CEO Indosat, Vikram Sinha dilaporkan membeli saham Indosat sebanyak 2.183.000 lembar saham.
Baca SelengkapnyaIndosat resmi mengakuisisi pelanggan MNC Play dalam ekosistem digitalnya. Berikut penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaKedua BUMN pengelola bandara itu resmi menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
Baca Selengkapnya