Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kehidupan Unik Warga Kampung Pasir Sumenep, Tidur hingga Makan Beralaskan Pasir

Kehidupan Unik Warga Kampung Pasir Sumenep, Tidur hingga Makan Beralaskan Pasir Kampung Pasir Sumenep©2021 Merdeka.com/Haerul Umam

Merdeka.com - Tiap hari warga Sumenep menghabiskan waktu untuk beraktivitas layaknya orang pada umumnya. Bercengkerama hingga melepas penat di rumah tercinta mereka. Namun ada yang janggal, bukan keramik halus melainkan tumpukan pasir lembut menjadi alas mereka untuk beraktivitas. Tradisi unik ini telah menjadi perhatian masyarakat luas dan menjadi ikon bagi warga yang tinggal di Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Desa ini terletak tidak jauh dari bibir pantai di pesisir Utara Pulau Madura. Mulai dari bercengkerama, makan, bermain, hingga tidur mereka lakukan di atas pasir. Rumah mereka sederhana sudah lengkap dengan tembok dan atap yang layak. Warga Desa Legung Timur sengaja tidak menghaluskan lantai, karena mempertahankan tradisi yang sudah ada turun-temurun. Menurut penelitian, ternyata tradisi unik mereka punya manfaat sendiri bagi kesehatan.

Sebenarnya mereka mampu membeli kasur empuk dari busa maupun kapas. Meski telah ada kasur busa, namun mereka tetap saja berkasur dengan tumpukan pasir halus.

005 ibrahim hasan

Kampung Pasir Sumenep©2021 Merdeka.com/Haerul Umam

Lelap, begitulah warga Desa Legung Timur menghabiskan waktu istirahat mereka. Terlihat seperti tidur pada kasur busa biasa. Namun sensasi berbaring di tumpukan pasir ini sangatlah berbeda. Mencobanya bakal mengotori tubuh dengan pasir yang menempel.

Desa ini mewajibkan warganya untuk menyediakan area tumpukan pasir di rumahnya, terlebih sebagai tempat tidur. Tradisi mendorong warga desa untuk melestarikan rumah berpasir agar tetap ada. Sekalipun di rumah mereka ada kasur busa, mereka nyaris tidak pernah menidurinya.

Agar lebih nyaman, mereka tetap menggunakan bantal dari kapas. Tujuannya ialah agar rambut mereka tetap bersih dari butiran pasir. Namun beberapa warga juga enggan memakai bantal kapas. Mereka membuat gundukan pasir sebagai pengganti bantal kapas.

005 ibrahim hasan

Kampung Pasir Sumenep©2021 Merdeka.com/Haerul Umam

Tradisi rumah berpasir masih eksis hingga kini. Tiap rumah di Desa Legung sebagian besar mempunyai area pasir. Tua muda mereka sudah terbiasa dengan adanya tradisi ini. Bahkan kebanyakan bayi di desa ini dilahirkan di atas pasir. Mereka lahir, tumbuh berkembang, bermain, hingga dewasa di atas pasir. Para orang tua tidak khawatir jika anak-anak mereka terkotori oleh pasir. Mereka menganggap pasir ini punya manfaat bagi kesehatan tubuh mereka.

Pasir diklaim sebagai eksofoliator alami, tekstur butiran super halusnya dipercaya mampu membantu mengelupas kulit secara otomatis. Para ahli menyebutkan, tidur di atas pasir dengan kesehatan lebih dikaitkan kepada kondisi tubuh yang jauh lebih rileks. Nuansa pantai terasa saat berbaring di atas pasir ini. Bahkan pasir mampu membuat suhu di dalam ruangan menjadi lebih sejuk di tengah cuaca panas, begitupula sebaliknya.

005 ibrahim hasan

Kampung Pasir Sumenep©2021 Merdeka.com/Haerul Umam

Kini beberapa rumah tidak menggunakan pasir sebagai keseluruhan alas rumah mereka. Beberapa bagian rumah kini dipadukan dengan lantai keramik. Ruang tamu menjadi bagian umum untuk dikeramik. Teras dan kamar tidur mereka lebih sering ditemui dengan pasir. Bahkan dapat dijumpai, meskipun rumah sudah dikeramik, namun dilapisi dengan timbunan pasir.

005 ibrahim hasan

Kampung Pasir Sumenep©2021 Merdeka.com/Haerul Umam

Tradisi tidur berkasur pasir sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Pasir di rumah mereka bukalah pasir sembarangan. Pasir ini berasal dari sekitar Pantai Lombang dengan tekstur lembut, bersih, dan mengkilap. Bahkan bila tubuh dalam keadaan basah, pasir ini tidak akan lengket dan menempel pada tubuh.

Sebelum digunakan, warga memastikan betul bahwa pasir tidak menyimpan batu atau benda tajam dan benda berbahaya lainnya. Butiran pasir ini memiliki tekstur yang sangat halus, bersih mengkilap, dan memiliki warna putih gading. Sebelum digunakan, pasir akan saring untuk memastikan tidak ada batu atau benda berbahaya lain di dalamnya. Jika basah, pasir akan dijemur telebih dahulu untuk kemudian digunakan sebagai alas beraktivitas sehari-hari. (mdk/Ibr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Orang Madura di Desa ini Lebih Memilih Tidur di Pasir Daripada Kasur, Ternyata ini Manfaatnya
Orang Madura di Desa ini Lebih Memilih Tidur di Pasir Daripada Kasur, Ternyata ini Manfaatnya

Tradisi unik warga desa di Kabupaten Sumenep, Madura yang memilih untuk tidur di atas pasir dibanding kasur.

Baca Selengkapnya
Melihat Suasana Kampung Adat Lebak Bitung Sukabumi yang Asri, Punya Tradisi Tumbuk Padi Setelah 6 Tahun Panen
Melihat Suasana Kampung Adat Lebak Bitung Sukabumi yang Asri, Punya Tradisi Tumbuk Padi Setelah 6 Tahun Panen

Kampung adat ini masih menjalankan tradisi leluhur

Baca Selengkapnya
Masuk Ekspresi Budaya Tradisional, Ini Fakta Tradisi Mandi Besimbur Khas Bangka Belitung
Masuk Ekspresi Budaya Tradisional, Ini Fakta Tradisi Mandi Besimbur Khas Bangka Belitung

Mandi Besimbur merupakan ritual adat mandi yang dilakukan oleh kedua mempelai yang baru saja melangsungkan pernikahan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Semangat Wanita Mangrove Tetap Bertahan di Rumahnya yang Dikelilingi Laut
FOTO: Semangat Wanita Mangrove Tetap Bertahan di Rumahnya yang Dikelilingi Laut

Dengan perahu rakit yang ia buat dari drum, Ibu Pasijah mengarungi perairan hutan mangrove untuk menanam bibit pohon tersebut.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sumando, Tradisi Meminang Ala Masyarakat Pesisir Tapanuli Tengah
Mengenal Sumando, Tradisi Meminang Ala Masyarakat Pesisir Tapanuli Tengah

Sumando dimaknai oleh masyarakat Tapanuli Tengah sebagai sebuah kesatuan, yakni pertambahan atau percampuran antara satu keluarga dengan keluarga lainnya.

Baca Selengkapnya
Orang Sakti, Suku Dayak Losarang Ini Mengaku Tak Pernah Pakai Baju dan Mandi 'Kalau Pakai Baju Suka Sakit'
Orang Sakti, Suku Dayak Losarang Ini Mengaku Tak Pernah Pakai Baju dan Mandi 'Kalau Pakai Baju Suka Sakit'

Seorang pria suku Dayak mengaku tidak mandi selama 3 tahun dan tidak pakai baju selama 10 tahun.

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Cuci Tikar Sambil Main Air, Begini Keseruan Warga Bantul Sambut Bulan Ramadan
Cuci Tikar Sambil Main Air, Begini Keseruan Warga Bantul Sambut Bulan Ramadan

Setelah acara cuci tikar selesai, mereka seru-seruan main air bareng di saluran irigasi

Baca Selengkapnya
Dulu Leluhur Orang Sunda Dikenal sebagai Bangsa Akuatik, Peradaban Dimulai dari Sungai Citarum
Dulu Leluhur Orang Sunda Dikenal sebagai Bangsa Akuatik, Peradaban Dimulai dari Sungai Citarum

Sungai Citarum jadi bukti kalau orang Sunda zaman dulu merupakan bangsa akuatik.

Baca Selengkapnya
Jauh dari Gadget, Begini Keseruan Anak-anak di Kampung Pasir Gudang Cianjur Isi Waktu Luang
Jauh dari Gadget, Begini Keseruan Anak-anak di Kampung Pasir Gudang Cianjur Isi Waktu Luang

Anak-anak di Kampung Pasir Gudang tidak bermain gadget saat mengisi waktu luang, melainkan mencari belut di sawah.

Baca Selengkapnya
Menilik Pesona Pulau Masakambing di Sumenep, Ada Tradisi Sedekah Telur Ayam yang Diyakini Sembuhkan Penyakit
Menilik Pesona Pulau Masakambing di Sumenep, Ada Tradisi Sedekah Telur Ayam yang Diyakini Sembuhkan Penyakit

Pulau ini menawarkan daya tarik wisata unik, mulai dari habitat burung langka hingga wisata budaya

Baca Selengkapnya
Berada di Tepi Jurang, Ini Cerita dari Desa Ekstrem Lereng Gunung Merbabu di Boyolali
Berada di Tepi Jurang, Ini Cerita dari Desa Ekstrem Lereng Gunung Merbabu di Boyolali

Jalanan yang sempit dan terjal sudah menjadi bagian dari keseharian mereka.

Baca Selengkapnya