Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kerajinan Panah Mantan Atlet PON, Melesat ke Belanda hingga Amerika

Kerajinan Panah Mantan Atlet PON, Melesat ke Belanda hingga Amerika Kerajinan Panah Eddy Roostopo ©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Merdeka.com - Panah telah menjadi senjata berperang jauh sebelum ditemukannya senapan. Para pejuang kerajaan di Indonesia juga turut menggunakan busur panah sebagai senjata utama. Kini panah menjadi salah satu cabang olahraga hingga hobi yang dapat dipraktikkan oleh siapa saja. Banyak orang mampu membuat panah tradisional. Namun yang melegenda ialah Eddy Roostopo. Sang juara Pekan Olahraga Nasional (PON) selama dua periode

Eddy Roostopo yang kerap dipanggil Popop telah berhasil meraih 1 perak dan 1 perunggu dalam PON X tahun 1981. Setelahnya, pada tahun 1985 ia berhasil menyabet 2 medali emasi pada PON XI di Jakarta. Karir olahraga pemanah membuatnya tak bisa lepas begitu saja dari dunia panah. Kini ia menjadi seorang pengrajin senjata panah ternama di kawasan Sriwedari, Solo.

Tak Cuma handal di arena pertandingan, kerajinannya juga membuahkan hasil yang tak disangka. Kini panah tradisional buatan Popop banyak dipesan oleh negara mancanegara seperti Belanda, Hungaria, Perancis, Malaysia, Jepang, dan Amerika

kerajinan panah eddy roostopo

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Eddy Roostopo mulai menekuni kerajinan busur panah pada tahun 1977. Di usia senjanya, ia masih memproduksi berbagai jenis dan ukuran panah tradisional. Benar, panah buatan Popop merupakan jenis panah tradisional yang terbuat dari kayu. Sama persis senjata Jemparingan yang digunakan kerajaan Mataram kuno. Karenanya, bukan perkara mudah untuk membuat satu set senjata panah.

kerajinan panah eddy roostopo

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Kayu dan bambu menjadi bahan utama untuk membuat busur panah dan anak panah. Sisanya menggunakan tali khusus sebagai pelontar anak panah. Namun bukanlah kayu sembarangan yang digunakan. Jenisnya ialah kayu sonokeling, sawo, tekik, dan jati. Kayu tersebut memiliki karakter yang keras namun tidak mudah patah. Berbeda dengan kayu jati yang semaksimalnya ia hindari, karena mempunyai sifat keras namun mudah patah.

Begitupula kayu bambu yang digunankan sebagai tumpuan tali pelontar. Sifatnya harus keras dan ulet. Popop hanya menggunaan bambu jenis petung yang telah berusia 8 tahun. Namun kini untuk mendapatkannya dibutuhkan perjuangan. Pasalnya, bambu dengan ruas panjang semakin sulit ditemukan.Ukuran panjang ruas bambunya harus disesuaikan dengan tinggi sang atlet. Seorang atlet dengan tinggi 168 cm harus menggunakan ruas bambu yang panjangnya 64 cm di kedua tumpuan busur panah.

kerajinan panah eddy roostopo

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Tidak cukup sehari jadi, setidaknya untuk membuat satu buah busur dan anak panah memakan waktu hingga 3 bulan lamanya. Mengolah kayu, bambu agar mempunyai komposisi yang pas menjadi tantangan utama Popop dan karyawannya.

Kayu akan melalui proses pengeringan, oven, pengukiran, penghalusan. Hingga merangkainya menjadi satu dengan tali khusus, yang harus ia datangkan dari luar negeri.

Begitupula anak panah yang harus diperhitungkan betuk dan ukurannya agar presisi. Tidak begitu berat ataupun tidak begitu ringan. Hal itu akan membuat anak panah mampu melesat tepat sasaran.

kerajinan panah eddy roostopo

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Eddy Roostopo juga menjadi jajaran pimpinan dari komunitas Jemparingan Mataram. Satu set senjata panah berisi satu busur panah dan 12 anak panah. Rata-rata dijual dengan harga Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Semuanya tergantung hasil akhir, bahan, dan spesifikasi panah.

Tak hanya orang tua, kalangan muda kini banyak yang memiliki hobi memanah. Kepopulerannya juga berkat Presiden Joko Widodo yang pernah mengikuti lomba memanah di Bogor pada tahun 2017 silam. Anak-anak juga tak ketinggalan mencoba sensasi memanah. Mereka berlatih sedini mungkin untuk menjadi atlet panah atau menjadikannya sebagai hobi. (mdk/Ibr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Eko Yuli Irawan Menolak untuk Pensiun dari Angkat Besi Nasional Sebelum Dikalahkan oleh Para Atlet Muda.
Eko Yuli Irawan Menolak untuk Pensiun dari Angkat Besi Nasional Sebelum Dikalahkan oleh Para Atlet Muda.

Atlet angkat besi putra, Eko Yuli Irawan, menegaskan ogah pensiun dari kancah nasional selama para juniornya belum mampu menandingi.

Baca Selengkapnya
Lebih Dekat dengan Rezza Octavia Atlet Panahan Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Latihan 1.000 Anak Panah per Hari
Lebih Dekat dengan Rezza Octavia Atlet Panahan Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Latihan 1.000 Anak Panah per Hari

Latihan 1.000 anak panah per hari membuahkan hasil baik.

Baca Selengkapnya
Kembalinya Tawa Sukarno, Dulu Minder Kaki Diamputasi Kini Bangkit Sabet Medali
Kembalinya Tawa Sukarno, Dulu Minder Kaki Diamputasi Kini Bangkit Sabet Medali

Di tengah keterbatasan, sosok Sukarno begitu menginspirasi di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Desak Made Rita Kusuma Dewi Atlet Panjat Cepat Kebanggaan Indonesia, Cinta Banget dengan Nuansa Alam Bali
Sisi Lain Desak Made Rita Kusuma Dewi Atlet Panjat Cepat Kebanggaan Indonesia, Cinta Banget dengan Nuansa Alam Bali

Ia lolos ke babak perempat final Olimpade Paris 2024

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Eko Yuli Irawan Legenda Angkat Besi Dunia, Selalu Romantis dengan Anak dan Istri
Sisi Lain Eko Yuli Irawan Legenda Angkat Besi Dunia, Selalu Romantis dengan Anak dan Istri

Atlet angkat besi kebangaan Indonesia, Eko Yuli Irawan gagal mendapatkan medali Olimpiade 2024. Simak sisi lain atlet yang sudah lima kali ikut Olimpiade ini.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Veddriq Leonardo Atlet Panjat Cepat Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Alumni Jurusan PGSD
Sisi Lain Veddriq Leonardo Atlet Panjat Cepat Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Alumni Jurusan PGSD

Ia digadang-gadang membawa pulang medali emas dari Paris

Baca Selengkapnya
Sukses Amankan Tiket ke Olimpiade Paris 2024, Ini Sosok Pemanah Kebanggaan Indonesia Arif Dwi Pangestu
Sukses Amankan Tiket ke Olimpiade Paris 2024, Ini Sosok Pemanah Kebanggaan Indonesia Arif Dwi Pangestu

Arif berhasil menjadi pemanah Indonesia pertama yang lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya
Kembali Ukir Prestasi, Eko Yuli Irawan Sukses Raih 2  Medali Perak di Kejuaraan Dunia Angkat Besi
Kembali Ukir Prestasi, Eko Yuli Irawan Sukses Raih 2 Medali Perak di Kejuaraan Dunia Angkat Besi

Nama lifter Eko Yuli Irawan kembali membanggakan Indonesia. Di ajang kejuaraan dunia kali ini, ia sukses membawa pulang dua medali perak.

Baca Selengkapnya
Belum Ingin Menjalin Hubungan Cinta, Veddriq Leonardo Ungkap Alasannya
Belum Ingin Menjalin Hubungan Cinta, Veddriq Leonardo Ungkap Alasannya

Dielu-elukan masyarakat Indonesia, atlet panjat tebing Veddriq Leonardo ternyata belum ingin punya pacar

Baca Selengkapnya
Tiba di Kampung Halaman, Beginilah Momen Veddriq Leonardo Peraih Emas Olimpiade Paris 2024  Diarak Keliling Kota
Tiba di Kampung Halaman, Beginilah Momen Veddriq Leonardo Peraih Emas Olimpiade Paris 2024 Diarak Keliling Kota

Warga menyambut kepulangan Veddriq ke kampung halamannya di Pontianak dengan penuh antusias dan kegembiraan.

Baca Selengkapnya
Cerita Masa Kecil Veddriq Leonardo: Gigih Latihan Panjat Tebing saat Kebakaran dan Kabut Asap di Kalimantan
Cerita Masa Kecil Veddriq Leonardo: Gigih Latihan Panjat Tebing saat Kebakaran dan Kabut Asap di Kalimantan

Ibunda atlet panjat tebing Veddriq Leonardo, Rosita tak heran anaknya bisa meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Dicari Kapolda Perwira Muda Ini Bisa Berkuda, Karier Moncer Sampai Jadi Komjen
Gara-Gara Dicari Kapolda Perwira Muda Ini Bisa Berkuda, Karier Moncer Sampai Jadi Komjen

Komjen Pol (Purn) Oegroseno mengenang masa lalu saat dicari Kapolda untuk patroli dengan naik kuda, sampai ia sukses menjadi Komandan Pasukan Berkuda.

Baca Selengkapnya