Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Melihat Keelokan Lukisan Sampah Plastik, Dilirik Jepang hingga Eropa

Melihat Keelokan Lukisan Sampah Plastik, Dilirik Jepang hingga Eropa Lukisan Sampah Plastik ©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Merdeka.com - Sampah plastik selalu menjadi momok masyarakat, pengelolaan sampah yang buruk akan berdampak pada kesehatan dan lingkungan. Mengingat, butuh waktu 500 hingga 1.000 tahun agar sampah plastik terurai secara alami.

Lain halnya dengan seniman asal desa Sapen, Mojolaban, Sukoharjo ini. Dialah Sigit Purnomo Adi, yang memanfaatkan sampah plastik sebagai media menciptakan karya seninya. Disulapnya sampah plastik kemasan menjadi lukisan abstrak dengan komposisi warna yang menawan.

Siapa sangka, lukisan yang tak wajar ini beberapa kali dipamerkan secara virtual. Beberapa negara asing seperti Jepang, Malaysia, Thailand hingga Eropa Timur bahkan suka dengan hasil karyanya. Hasil karyanya dipamerkan di galerinya sendiri bernama Galeri Makmur Art Project. Sigit yang seorang dosen beberapa kali juga turut ditunjuk sebagai kurator yang membawakan pameran seni rupa berskala Internasional.

lukisan sampah plastik

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Bukan tinta ataupun cat warna, melainkan sampah kemasan makanan ringan, kertas bungkus nasi, bungkus mie instan hingga korek api. Beberapa karyanya juga memadukan limbah kain perca dan potongan kertas bekas. Imajinasi Sigit yang begitu tinggi berhasil membingkai onggokan sampah yang dibenci menjadi seni yang diminati.

Kegemarannya akan seni lukis abstrak selalu mengasah otaknya untuk menciptakan ide sekreatif mungkin. Ia juga pernah menggeluti lukisan mosaik dari limbah kertas dan kain. Dituangkannya sampah tersebut pada tubuh gitar listrik yang laku di Bali hingga Amerika.

lukisan sampah plastik

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Pemanfaatan barang bekas sebagai media melukis sudah digeluti Sigit sejak tahun 2011. Berangkat dari keprihatinannya akan pengelolaan sampah yang jauh dari kata sempurna. Daur ulang sampah amatlah penting demi keberlangsungan lingkungan. Sebagai seorang seniman, Sigit merepresentasikan secara langsung pada karyanya. Dengan memperhatikan sampah secara teliti agar keberadaannya tak mengotori lingkungan.

Media lukisnya juga beragam, mulai dari bingkai, papan kayu, tempayan, hingga tungku arang. Tiap material sampah memiliki perbedaan perlakuan untuk dijadikan sebagai lukisan. Pasalnya, sang seniman harus memilih dan memilah baik itu warna, hingga bentuk sampah yang beragam. Sekali lagi, imajinasi menjadi pendongkrak jiwa kreatifnya.

lukisan sampah plastik

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Pada dasarnya, limbah sampah akan ditempelkan pada bidang media lukis. Sigit menggunakan lem panas agar seluruh permukaan plastik tertempel dengan sempurna. Terkadang sampah plastiklah yang dijadikan media lukisnya. Plastik kemasan mi instan dan makanan ringan disusun menjadi lembaran lebar. Hingga tinta dituangkan ke permukaan plastik. Warna kemasan yang khas berpadu dengan gurat tinta yang ia lukiskan.

Metode kedua ialah menggunakan sampah plastik benar-benar sebagai material penyusun warnanya. Cara ini memang lebih sulit karena sama sekali tidak menggunakan tinta sebagai teknik permainan warna. Keaslian warna kemasan plastik dipertahankan, dipadukan dengan warna plastik lainnya hingga menjadi sebuah tema lukisan.

lukisan sampah plastik

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Tak butuh waktu yang lama untuk menciptakan satu buah karya seni lukis dari sampah plastik. Saat ini gaya lukisannya menjadi daya tarik tersendiri. Lebih lanjut Sigit mengemasnya ke dalam bingkaian elegan, yang akan membuat karya dari sampahnya dapat diminati di pasaran.

Galery lukisnya kerap kali dikunjungi sebagai referensi para pecinta seni lukis di Solo Raya. Mulai dari warga, pelajar, dan mahasiswa. Tentu saja dengan harapan agar mengedukasi tentang pengelolaan sampah yang lebih sehat terhadap keberlangsungan kebersihan lingkungan. (mdk/Ibr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Belajar dari Orang Bandung, Sulap Sampah Plastik Jadi Kerajinan Jam Cantik hingga Wayang Unik
Belajar dari Orang Bandung, Sulap Sampah Plastik Jadi Kerajinan Jam Cantik hingga Wayang Unik

Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.

Baca Selengkapnya
Seniman Probolinggo Bikin Lukisan Pakai Daun Jati Kering, Hasilnya Mengagumkan sampai Dipesan Orang Luar Negeri
Seniman Probolinggo Bikin Lukisan Pakai Daun Jati Kering, Hasilnya Mengagumkan sampai Dipesan Orang Luar Negeri

Ddi tangan santri ini daun jati jadi sumber cuan. Ia membuat lukisan dari daun jati bernilai seni tinggi.

Baca Selengkapnya
Keunikan Peragaan Busana dari Daur Ulang Sampah di Klaten, Ada yang dari Kulit Jagung
Keunikan Peragaan Busana dari Daur Ulang Sampah di Klaten, Ada yang dari Kulit Jagung

Pragaan busana ini juga dijadikan kampanye agar warga makin mencintai lingkungan

Baca Selengkapnya
Awalnya Iseng, Aksesoris dan Tas Berbahan Limbah Plastik Karya Milenial Semarang Ini Tembus Pasar Mancanegara
Awalnya Iseng, Aksesoris dan Tas Berbahan Limbah Plastik Karya Milenial Semarang Ini Tembus Pasar Mancanegara

Perempuan ini awalnya iseng memanfaatkan sampah plastik di indekosnya. Kini hasil kerajinannya laku di pasar mancanegara.

Baca Selengkapnya
Pria di Tangerang Sulap Pelepah Pisang Jadi Lukisan Ciamik, Hasilnya Bikin Kagum
Pria di Tangerang Sulap Pelepah Pisang Jadi Lukisan Ciamik, Hasilnya Bikin Kagum

Sejumlah karya Wahyu merupakan visualisasi dari para tokoh terkenal, mulai dari mantan Presiden RI ke-4, K.H Abdurahman Wahid (Gusdur).

Baca Selengkapnya
Banyak yang Dibiarkan Menumpuk di Sembarang Tempat, Mahasiswa UGM Berhasil Sulap Sampah Plastik Jadi Produk Meja dan Kursi
Banyak yang Dibiarkan Menumpuk di Sembarang Tempat, Mahasiswa UGM Berhasil Sulap Sampah Plastik Jadi Produk Meja dan Kursi

Selain sampah plastik, bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat inovasi itu antara lain semen, pasir, dan oli.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Mereka yang Hidup dari Sampah, Beginilah Perjuangannya Setiap Hari
FOTO: Potret Mereka yang Hidup dari Sampah, Beginilah Perjuangannya Setiap Hari

Sasaran mereka mengumpulkan barang bekas seperti botol plastik, kertas dan kabel lalu dijual kembali ke pengepul.

Baca Selengkapnya
Melihat Pembangunan Monumen Antroposen di Bantul, Bangunan Tiga Lantai yang Terbuat dari Sampah Plastik
Melihat Pembangunan Monumen Antroposen di Bantul, Bangunan Tiga Lantai yang Terbuat dari Sampah Plastik

Konsep desain monumen ini mengelaborasi tiga bangunan monumental di dunia yaitu Candi Sukuh Karanganyar, Piramida Mesir, dan Piramida Yucatan di Meksiko.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tuntut Hentikan Ekspor Sampah, Aktivis Lingkungan Geruduk Konsulat Australia dan Jepang di Surabaya
FOTO: Tuntut Hentikan Ekspor Sampah, Aktivis Lingkungan Geruduk Konsulat Australia dan Jepang di Surabaya

Aktivis lingkungan mendesak kedua negara untuk berkomitmen menghentikan dan menangani permasalahan ekspor sampah ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Banyumas Disebut sebagai Kabupaten dengan Pengolahan Sampah Terbaik di Asia Tenggara, Begini Faktanya
Banyumas Disebut sebagai Kabupaten dengan Pengolahan Sampah Terbaik di Asia Tenggara, Begini Faktanya

Sebanyak 98 persen sampah di Banyumas berhasil dikelola menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai jual tinggi.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Sampah Menumpuk di Tepi Jalan, Kini Tempat Pembuangan Sampah di Tuban Bisa Hasilkan Rp13 Juta per Bulan
Berawal dari Sampah Menumpuk di Tepi Jalan, Kini Tempat Pembuangan Sampah di Tuban Bisa Hasilkan Rp13 Juta per Bulan

Keberadaan TPS ini menjadi sumber rezeki bagi warga setempat.

Baca Selengkapnya