Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Metatah, Tradisi Potong Gigi Penanda Kedewasaan di Bali

Metatah, Tradisi Potong Gigi Penanda Kedewasaan di Bali Tradisi Metatah Bali. ©2021 Merdeka.com/I Wayan Arfian

Merdeka.com - Seseorang dikatakan dewasa bisa dilihat dari usia, fisik dan pola pikir. Namun, bagi umat Hindu di Bali penanda seseorang sudah dewasa bisa ditandai dengan tradisi unik potong gigi. Ritual keagamaan potong gigi atau Metatah merupakan salah satu ritual yang harus dilalui anak ketika beranjak dewasa atau akil balig.

Sambil berbaring, seorang wanita muda memperlihatkan giginya. Di sampingnya, petugas siap memotong 6 gigi bagian atas berbentuk taring ini. Mengikis perlahan giginya dengan sebuah alat ditangannya.

Sebagai penanda menjadi sosok yang telah dewasa. Melangkah kehidupan dengan babak baru. Menopang tanggung jawab, meninggalkan masa kanak-kanaknya.

tradisi metatah bali©2021 Merdeka.com/I Wayan Arfian

Meski disebut potong gigi, bukan berarti gigi dipotong hingga habis, tapi dikikir agar rapi. Gigi peserta yang ikut Metatah Masal kurang lebih di potong kurang dari 2 mm. Gigi yang telah dipotong lantas diletakkan di atas sebuah kain berwarna cokelat kekuningan. Nantinya, didoakan bersama dengan sepiring sesaji.

Setelah gigi dikikir, peserta metatah diminta untuk mencicipi enam rasa. Dari pahit dan asam, pedas, sepat, asin dan manis. Setiap rasa ini memiliki makna di dalamnya. Rasa pahit dan asam adalah simbol agar tabah menghadapi kehidupan yang keras. Rasa pedas sebagai simbol tentang kemarahan, senantiasa sabar apabila mengalami hal yang membuat naik pitam.

Rasa sepat sebagai simbol agar taat pada peraturan atau norma-norma yang berlaku. Rasa asin menandakan kebijaksanaan sedangkan rasa manis sebagai penanda kehidupan yang bahagia.

tradisi metatah bali©2021 Merdeka.com/I Wayan Arfian

Tradisi ini memang bermakna mendalam. Diartikan juga pembayaran utang oleh oran tua ke anaknya karena sudah bisa menghilangkan keenam sifat buruk dari diri manusia. Dalam tradisi, orang tua akan memberi sebuah nasihat yang menuntun menjadi pribadi yang lebih dewasa.

Keenam sifat buruk manusia yaitu kama, loba, krodha, mada, moha, dan matsarya. Kama yaitu hawa nafsu yang tak terkendalikan, loba sifat ketamakan. Krodha marah yang melampaui batas, sedangkan Mada yaitu mabuk.

Moha kebingungan dan kurang berkonsentrasi sehingga tak dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Selain itu, Matsarya atau sifat iri hati.

tradisi metatah bali©2021 Merdeka.com/I Wayan Arfian

Setiap peserta menggunakan pakaian adat Bali yang khas, Payang Agung. Busananya khas dengan corak Pulau Dewata. Mewah dan berkelas. Tampilan para peserta potong gigi tampil dengan rambut disanggul. Bagian kepala dhiiasi oleh mahkota berbahan emas yang mewah. Bak ratu kebangsaan. Begitu juga dengan peserta Metatah pria.

Dalam tradisi Metatah, Mesanggih atau Mepandih wanita hamil tidak diizinkan mengikuti adat sakral ini. Menurut kepercayaan, wanita yang tengah mengandung membawa janin yang suci. Sedangkan saat Metatah, seseorang berada dalam fase yang tidak suci atau disebut masa cuntaka.

tradisi metatah bali©2021 Merdeka.com/I Wayan Arfian

Terlihat sederhana, namun tradisi Metatah menghabiskan dana yang cukup menguras kantong. Alhasil, banyak orang yang menunda proses adat pemotongan gigi. Tak kehilangan ide, masyarakat Bali juga menyiasatinya dengan melakukan metatah secara massal.

Biasanya, Metatah dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan upacara Ngaben, pernikahan, dan Ngeresi, serta dilakukan pada hari-hari tertentu saja (sad ripu) pada yang bersangkutan.

Sudah dilakukan sejak dulu. Hingga kini, tradisi Mentatah di Pulau Dewata Bali ini masih lestari. (mdk/Tys)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Menengok Mepandes, Ritual Sakral Potong Gigi bagi Remaja Hindu di Bogor
FOTO: Menengok Mepandes, Ritual Sakral Potong Gigi bagi Remaja Hindu di Bogor

Mepandes merupakan ritual keagamaan yang harus dilaksanakan oleh semua umat Hindu di Bali yang khususnya bagi yang sudah menginjak usai remaja.

Baca Selengkapnya
Bukan Sekadar Tolok Ukur Kecantikan, Ini Makna Tradisi Kerik Gigi Perempuan Suku Mentawai
Bukan Sekadar Tolok Ukur Kecantikan, Ini Makna Tradisi Kerik Gigi Perempuan Suku Mentawai

Perempuan Mentawai yang memiliki gigi runcing akan dianggap memiliki nilai lebih.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Kerik Gigi Wanita Suku Mentawai, Dijadikan Simbol Kecantikan
Mengenal Tradisi Kerik Gigi Wanita Suku Mentawai, Dijadikan Simbol Kecantikan

Meskipun terdengar menyakitkan, tradisi ini tetap dijunjung tinggi dan diwariskan secara turun-temurun.

Baca Selengkapnya
Mengenal Ritual Pabbajja Samanera di Candi Borobudur, Latihan Umat Buddha Tinggalkan Keduniawian
Mengenal Ritual Pabbajja Samanera di Candi Borobudur, Latihan Umat Buddha Tinggalkan Keduniawian

Dalam ritual ini, mereka wajib melepaskan pakaian umat awam, dan kemudian menggantinya dengan jubah.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Manulangi Natuatua, Tradisi Balas Budi kepada Orang Tua Ala Masyarakat Batak
Menelusuri Manulangi Natuatua, Tradisi Balas Budi kepada Orang Tua Ala Masyarakat Batak

Dalam tradisi lokal masyarakat Batak, terdapat upacara khusus untuk orang tua sebagai bentuk penghormatan dan balas budi.

Baca Selengkapnya
Doa Tedak Siten Bahasa Arab dan Latin, Lengkap dengan Arti
Doa Tedak Siten Bahasa Arab dan Latin, Lengkap dengan Arti

Doa tedak siten bahasa Arab, Latin serta artinya ini dapat Anda amalkan.

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya Sekedar Tren, Ini Manfaat Dari Tradisi Melukat di Bali
Bukan Hanya Sekedar Tren, Ini Manfaat Dari Tradisi Melukat di Bali

Ketahui manfaat dari tradisi melukat yang kerap diikuti wisatawan saat berlibur ke Pulau Dewata Bali.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Telingaan Aruu, Simbol Kebangsawanan dan Kecantikan Masyarakat Suku Dayak
Mengenal Tradisi Telingaan Aruu, Simbol Kebangsawanan dan Kecantikan Masyarakat Suku Dayak

Tradisi ini melihat sisi kecantikan setiap wanita bukan berdasarkan wajah, melainkan dari daun telinga yang panjang.

Baca Selengkapnya
Momen Abigail Cantika Jalani Upacara Melukat, Tenangkan Pikiran dan Jiwa
Momen Abigail Cantika Jalani Upacara Melukat, Tenangkan Pikiran dan Jiwa

Melalui akun Instagram, Abigail Cantika tampak membagikan momen saat menjalani ritual melukat di Ubud, Bali.

Baca Selengkapnya
Makna Luhur Tradisi Mudun Lemah untuk Bayi di Cirebon, Berharap Sukses Dunia dan Akhirat
Makna Luhur Tradisi Mudun Lemah untuk Bayi di Cirebon, Berharap Sukses Dunia dan Akhirat

Ada makna luhur dari tradisi Mudun Lemah di Cirebon

Baca Selengkapnya
Mengenal Budaya Ketupat Lepas, Ketika Orang Betawi Ucap Nazar untuk Anaknya
Mengenal Budaya Ketupat Lepas, Ketika Orang Betawi Ucap Nazar untuk Anaknya

Budaya ketupat lepas jadi bukti rasa sayang orang tua ke anaknya.

Baca Selengkapnya
Menyelami Makna Tradisi Tedhak Siten Masyarakat Kendal, Gerbang Baru Kehidupan
Menyelami Makna Tradisi Tedhak Siten Masyarakat Kendal, Gerbang Baru Kehidupan

Tradisi ini diharapkan dapat membantu anak untuk mengatasi kesulitan dalam hidupnya, terhindar dari rintangan, dapat mandiri dan tanggung jawab.

Baca Selengkapnya