Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Opa Loli, Sang Maestro Orkestra Terompet Kerang Bersuara Merdu Asal Maluku

Opa Loli, Sang Maestro Orkestra Terompet Kerang Bersuara Merdu Asal Maluku Opa Loli, Sang Maestro Orkestra Terompet Kerang. Opa Loli©2021 Merdeka.com/Allako Pasanggang

Merdeka.com - Lantunan musik mengalun merdu menyatu bersama deburan ombak laut biru. Ialah Opa Loli, dengan cangkang kerangnya yang begitu besar. Namun bukan cangkang kerang sembarangan. Kerang raksasa ini jadi ikon Maluku sebagai alat musik tradisional yang unik. Berbagai jenis nada bisa dihasilkan dari cangkang kerang ini. Masyarakat Maluku menyebutnya dengan Tahuri.

Opa Loli membentuk orkestra yang dimainkan bersama anak didiknya di tepi pantai Hutumuri, Leitimur Selatan, Kota Ambon, Maluku. Kekayaan laut Maluku membuat kerang mudah dijumpai. Satu pemain memerankan satu nada, puluhan anak-anak berpadu silih berganti meniup tahuri. Membentuk nada yang beraturan menghasilkan aransemen lagu yang merdu.

Sanggar Kokoya Tahuri Negeri Hutumuri menjadi media Opa Loli untuk mengembangkan orkestra terompet kulit kerang. Pengetahuan dasar mengenai nada, ia terapkan pada tahuri sebagai alat musik tradsional Maluku.

opa loli sang maestro orkestra terompet kerang

Opa Loli©2021 Merdeka.com/Allako Pasanggang

Di bawah pohon besar tepian pantai Hutumuri ini, alunan khas terompet unik terdengar. Masing-masing kerang mengeluarkan nada berbeda-beda. Opa loli bertugas sebagai dirigen, memimpin simfoni musik tahuri. Dengan sabar ia menuntun para anak muda Maluku memainkan tangga nada.

Dengan gembira, anak-anak mempelajari alat musik tahuri. Keinginan mereka begitu besar untuk melantunkan tahuri. Pasalnya, mereka berangkat bermain tahuri atas kemauan mereka pribadi. Mulai dari SD, SMP, dan SMA berbondong-bondong belajar di Sanggar Kokoya Tahuri Negeri Hutumuri.

opa loli sang maestro orkestra terompet kerang

Opa Loli©2021 Merdeka.com/Allako Pasanggang

Opa Loli mulai mengajarkan alat musik tahuri berdasarkan teori. Anak didiknya ia bimbing mulai dari awal. Mengenalkan apa dan bagaimana tahuri mampu menghasilkan bermacam-macam nada. Tak mudah belajar memainkan tahuri, terlebih berpacu pada nada dan intonasi yang beraturan. Namun dengan ketekunan dan kesabaran anak didiknya berhasil melantunkan musik dengan baik.

Berbagai macam judul lagu dapat dibawakan. Mulai dari lagu nasional, daerah, hingga lagu hits mengalun merdu. Bak penampilan terompet drum band, suara khas terompet kerang begitu membangkitkan semangat. Jenis kulit kerang yang dipakai biasanya dari spesies kerang bia. Penentuan lubang untuk menghasilkan nada juga tak bisa dilakukan sembarang orang.

opa loli sang maestro orkestra terompet kerang

Opa Loli©2021 Merdeka.com/Allako Pasanggang

Ukuran kulit kerang yang dipakai juga beragam. Kulit kerang, atau kulit bia besar akan menghasilkan nada rendah. Sedangkan kulit bia kecil akan menghasilkan nada yang tinggi. Mengisi 7 buah tangga nada dalam satu oktaf. Saat dimainkan, orkes kulit kerang dipadukan dengan alat musik tabuh, hingga seruling.

Terompet kulit Kerang mulanya digunakan sebagai alat mengumpulkan masyarakat. Isyarat panggilan dengan tahuri disebut dengan balileo. Jumlah bunyi tiupan tahuri punya makna yang beragam. Misalnya tiupan satu kali, menandakan ada warga yang meninggal. Berikut dua, tiga dan seterusnya. Mirip isyarat kentongan bagi masyarakat Jawa.

opa loli sang maestro orkestra terompet kerang

Opa Loli©2021 Merdeka.com/Allako Pasanggang

Sanggar Kokoya Tahuri Negeri Hutumuri dibentuk oleh ayah Opa Loli, atas inisiatif Letkol G. Latumahina, Gubernur Maluku ke 3 kala itu. Begitupula Opa Loli yang juga sebagai anggota pemain orkestra tahuri generasi pertama. Hingga pada tahun 1968 Opa Loli mengemban tugas seutuhnya memimpin sanggar hingga saat ini.

Anggota pemain sanggar silih berganti. Saat ini sudah ada 8 angkatan yang tercetak mampu memainkan Tahuri. Kini menuju angkatan ke 9 yang usianya setara Sekolah Dasar.

Di usia senjanya, Opa Loli masih semangat mengajarkan musik dari tahuri. Jika tidak, anak muda Maluku khususnya Hutumuri akan terpengaruh budaya luar. Bagi Opa Loli, keberadaan tahuri harus terus dilestarikan menjadi jati diri masyarakat Maluku. (mdk/Ibr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Abah Emuh Sang Maestro Beluk dari Tasikmalaya, Tetap Bersahaja dengan Suara Merdu di Usia Senja
Kisah Abah Emuh Sang Maestro Beluk dari Tasikmalaya, Tetap Bersahaja dengan Suara Merdu di Usia Senja

Sampai saat ini di usianya yang senja, ia masih gigih untuk mengasah kemampuannya melengkingkan suara dalam melantunkan beluk.

Baca Selengkapnya
Melihat Tari Melinting, Kesenian Klasik Khas Lampung Timur Simbol Keagungan dan Keperkasaan
Melihat Tari Melinting, Kesenian Klasik Khas Lampung Timur Simbol Keagungan dan Keperkasaan

Tari tradisional klasik dari Lampung Timur ini dibawakan oleh penari pria dan wanita dengan iringan musik kolintang yang terbuat dari bahan perunggu.

Baca Selengkapnya
Lebih Dekat dengan Grup Musik Lorjhu', Padukan Suara Tradisional Pesisir Madura dengan Musik Anak Muda Jakarta
Lebih Dekat dengan Grup Musik Lorjhu', Padukan Suara Tradisional Pesisir Madura dengan Musik Anak Muda Jakarta

Musik-musik Lorjhu' adalah gambaran seseorang yang selalu rindu dengan Madura

Baca Selengkapnya
Sosok Temu Misti, Seniman Gandrung yang Mengawali Karier dari Hajatan Kampung hingga Panggung Internasional
Sosok Temu Misti, Seniman Gandrung yang Mengawali Karier dari Hajatan Kampung hingga Panggung Internasional

Nama Temu Misti disebut-sebut sangat berjasa dalam upaya pelestarian kebudayaan lokal Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Musik Oklik Bojonegoro, Dulu Dipercaya Bisa Usir Roh Jahat dan Pagebluk
Mengenal Musik Oklik Bojonegoro, Dulu Dipercaya Bisa Usir Roh Jahat dan Pagebluk

Alat musik tradisional ini dulu muncul saat masa pagebluk

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Toga, Tarian Kuno Warisan Kerajaan Siguntur dari Sumatra Barat
Mengenal Tari Toga, Tarian Kuno Warisan Kerajaan Siguntur dari Sumatra Barat

Tari Toga, tarian kuno warisan kerajaan siguntur dari Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tari Sulintang dari Jawa Barat, Gabungkan Kebudayaan dari 3 Negara
Uniknya Tari Sulintang dari Jawa Barat, Gabungkan Kebudayaan dari 3 Negara

Tarian ini begitu lembut, gerakannya mirip lilin yang tertiup angin.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Dulang Warisan Kesultanan Langkat, Diadaptasi dari Pencak Silat
Mengenal Tari Dulang Warisan Kesultanan Langkat, Diadaptasi dari Pencak Silat

Tari Dulang, kesenian tradisional penuh makna warisan dari Kesultanan Langkat.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Topeng Kaliwungu, Bentuk Akulturasi Jawa-Madura yang Berkembang di Lumajang
Mengenal Tari Topeng Kaliwungu, Bentuk Akulturasi Jawa-Madura yang Berkembang di Lumajang

Dengan karakter yang tegas, tarian ini merupakan representasi dari Prabu Baladewa.

Baca Selengkapnya
Melihat Jejak Komponis Legendaris Solo di Museum Kamsidi, Penuh Nilai Sejarah
Melihat Jejak Komponis Legendaris Solo di Museum Kamsidi, Penuh Nilai Sejarah

Museum itu masih dikelola keluarga. Siapapun yang ingin masuk harus minta izin dulu

Baca Selengkapnya
Mengenal Olop-Olop Bolon, Acara Pesta Rakyat Milik Orang Batak
Mengenal Olop-Olop Bolon, Acara Pesta Rakyat Milik Orang Batak

Olop-Olop Bolon, acara pesta rakyat sebagai ungkapan rasa syukur atas berkat yang melimpah milik masyarakat Batak

Baca Selengkapnya
Kisah Inspiratif Apih Uta, Lentera Bagi Rebab Sunda yang Hampir Punah
Kisah Inspiratif Apih Uta, Lentera Bagi Rebab Sunda yang Hampir Punah

Apih Uta bersama rebabnya menolak punah digerus zaman.

Baca Selengkapnya