Tari Maekat, Simbol Keperkasaan Perang Suku Dawan Pulau Timor
Merdeka.com - Budaya Indonesia begitu melimpah, mencerminkan semboyan dasar negara. Kondisi sosial, geografis tiap daerah membedakan adat istiadat budayanya. Salah satunya Nusa Tenggara Timor yang penuh dengan tanah kering dan padang rumput yang luas. Terdapat suku Dawan penduduk asli Pulau Timor. Mereka punya tradisi tarian yang menunjukkan keperkasaan setelah berperang. Perang sering terjadi antar kerajaan di Pulau Timor.
Suku Dawan juga terkenal dengan Suku Atoni Meto atau sering dijuluki Atoni Pah Meto. Secara harfiah berarti “orang-orang dari tanah kering”. Tanah menjadi simbol harga diri bagi kerajaan di wilayah Amanuban dan Amanatun, Timor Timur Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Konfik antar kerajaan pada zaman swapraja sering tak terelakkan. Penyebabnya tidak lain adalah tindak kriminal dan aturan kerjaan yang dilanggar.
Tari Maekat menjadi tradisi tarian perang yang menunjukkan keperkasaan para pria. Gerakannya mengungkapkan rasa bahagia, berlatar rumah Raja Timor yang melegenda.
-
Mengapa Pertempuran Tengaran terjadi? Pertempuran Tengaran terjadi pada masa Agresi Militer II, tepatnya sekitar tanggal 25 Mei 1947.
-
Mengapa Tari Tanduak penting? Saking pentingnya, muncul istilah Tobo Tanduak sebagai refleksi dari aspek gotong royong dan kebersamaan antar masyarakat untuk membangun ekonomi rakyat yang berbasis daerah.
-
Mengapa temuan di Timor Timur signifikan? Penelitian yang dilakukan arkeolog dari beberapa universitas Australia dan Inggris ini mengatakan, ribuan artefak batu dan tulang binatang yang ditemukan di sebuah gua, yang dikenal sebagai tempat perlindungan batu Laili, di bagian utara Timor Timur, menunjukkan manusia purba hidup di sana sekitar 44.000 tahun lalu.
-
Apa peninggalan Kerajaan Tarumanegara? Peninggalan-peninggalan ini dapat memberi pandangan yang menarik tentang peradaban kuno kala itu.
-
Kenapa tari tradisional penting? Tari tradisional juga memiliki fungsi yang berbeda-beda, mulai dari sarana upacara, hiburan, hingga pertunjukan.
-
Tari Tanduak menceritakan apa? Melansir dari beberapa sumber, Tari Tanduak ini menceritakan adu kerbau antar masyarakat Pulau Paco di Minangkabau dan utusan dari Kerajaan Majapahit.
Tari Perang Maekat Suku Dawan©2021 Merdeka.com/Dus Banunaek
Bunyi kerincing berirama senada dengan pijakan kaki para penari Maekat. Membuat meriah kegembiraan suasana pasca perang. Senjata utama berupa bilah pedang turut menjadi bagian dari kemenangan. Keperkasaan para pejuang semakin terlihat dalam balutan kemenangan yang menggembirakan.
Tarian Maekat diiringi dengan tabuhan gong, tambur, dan sorak-sorak semangat. Tempo musiknya lambat pada permulaan. Mulai bersemangat dengan tempo cepat pada pertengahan dan melambat pada akhir tarian.
Pada ritual juga diiringi doa dan persembahan dari para perempuan. Mereka turut berbahagia memiliki para pejuang perang yang memenangkan laga.
Tari Perang Maekat Suku Dawan©2021 Merdeka.com/Dus Banunaek
Penari Maekat terdiri dari dua orang laki-laki yang berpasangan. Bak berduel satu lawan satu, tubuh mereka berlenggak-lenggok ikuti iringan musik. Tangan kanan mereka siap siaga menggenggam pedang yang tajam. Tari Maekat juga bisa dilakukan secara berkelompok. Namun jumlah penarinya harus genap. Menggambarkan dua kelompok yang siap berperang di medan laga.
Irama Tari Maekat menirukan gerakan Elang. Tubuh menunduk kaki mereka melangkah perlahan. Tangan mereka menyeimbangkan tubuh dengan membawa pedang. Bak sayap elang yang membentang menakuti mangsa.
Kostum para penari berasal dari kerajinan tenun khas Timor. Helaian kain diikatkan pada kepala membentuk sebuah mahkota. Sarung tenun menambah kesan khas Suku Dawan saat membawakan Tarian Maekat. Tak lupa aksesoris kalung dikenakan pada leher para juara.
Tari Perang Maekat Suku Dawan©2021 Merdeka.com/Dus Banunaek
Di depan rumah para raja ini mereka menari. Hingga kini, bangunan kerajaan ini masih berdiri dengan megah, sama seperti dulu kala. Pemiliknya ialah Raja Sonaf Maslete di Kafamenanu Nusa Tenggara Timur. Selain itu, ada banyak para raja yang mendiami dan membagi tanah Timor dengan batasan wilayah kerajaan.
Tanah bagi orang Timor sebagai pusaka menjadi perspektif yang wajib diperjuangkan. Orang asing hanya boleh melintas kerajan bagian hanya untuk kepentingan pesta, mencari ternak lepas, hingga urusan adat dan perintah raja. Di luar ketentuan tersebut resiko terbunuh di kerajaan sebelah kerap kali terjadi.
Tari Perang Maekat Suku Dawan©2021 Merdeka.com/Dus Banunaek
Saat ini sudah jarang ditemui perang antar daerah di Timor. Untuk menjaga tarian ini tetap ada, warga masyarakat Timor melestarikannya. Tari Maekat biasa dibawakan pada penyambutan tamu agung, hingga perayaan acara tradisional Suku Dawan.
Anak-anak juga turut dikenalkan pada Tari Maekat. Agar mereka bisa tahu sejarah ritual dan budaya Kerajaan Timor dahulu kala. Acara formal dan edukasi tak ketinggalan menanamkan simbol budaya Timor ini kepada generasi yang akan datang. (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seperti namanya, tari ini menggunakan properti mirip dengan tanduk kerbau.
Baca SelengkapnyaLukisan itu menggambarkan tradisi masyarakat di Ibu Kota Mataram pada masa itu
Baca SelengkapnyaDua prajurit Pangeran Diponegoro iseng ciptakan tari dari gerakan perang, ujung-ujungnya jadi terkenal.
Baca SelengkapnyaTari Landok Sampot lahir dari kebiasaan masyarakat setempat ketika masa penjajahan pada tahun 1800-an.
Baca SelengkapnyaDahulu, tarian ini hanya dimainkan oleh kalangan tertentu. Namun kini tarian ini boleh dimainkan oleh masyarakat yang tinggal di luar keraton
Baca SelengkapnyaTarian adu kekuatan dan ketangkasan kaum laki-laki dengan menggunakan senjata berupa rotan sebagai alat pukul dan tameng yang terbuat dari kulit sapi.
Baca SelengkapnyaKeunikan lain dari tradisi panahan ini adalah cara membidiknya yang tidak menggunakan mata, melainkan menggunakan hati.
Baca SelengkapnyaSilat Perisai di Kabupaten Kampar kini dibawakan sebatas kesenian pertunjukan untuk menyambut tamu penting dan juga sebagai hiburan masyarakat.
Baca SelengkapnyaTari Kain, kesenian tradisional yang mirip dengan gerakan-gerakan silat dan dimainkan oleh kaum pria di Pesisir Selatan.
Baca SelengkapnyaSalah satu tarian tradisional Indonesia ini mengandung kepercayaan dan juga penuh pesan moral yang mungkin relevan dengan kehidupan kita sekarang ini.
Baca SelengkapnyaTari Toga, tarian kuno warisan kerajaan siguntur dari Sumatra Barat.
Baca Selengkapnya