Tolak Sawan dengan Usapan Selendang Penari Janggrung
Merdeka.com - Pada tepi Sungai Krapyak Nitikan Dusun Nitikan Barat Gunungkidul Yogyakarta suara gamelan terdengar keras. Beberapa warga khidmat menyaksikan tradisi ini dari alas tikar yang digelar di tanah lapang. Tak lupa masker sebagai alat pencegah pun mereka gunakan. Ya, meski Corona sedang melanda Yogyakarta, namun tradisi Janggrung tak boleh dilewatkan.
Seorang wanita separuh baya terlihat menari di dekat pohon. Menggunakan masker senada dengan baju lurik dan jarik yang melilit tubuh. Tanpa alas kaki, jemarinya gemulai menari mengikuti alunan bunyi gamelan. Usia seolah tak pernah menyurutkan semangat Rubiyem untuk menjalankan tradisi ini.
Wanita yang akrab disapa Rubiyem ini seorang sinden utama di kelompok seni Langen Budoyo. Setiap tahun, sosoknya tak pernah absen menari di tradisi ini. Di lehernya, kain selendang berwarna merah yang menyala tersemat manis.
-
Bagaimana Tari Gandrung diiringi? Salah satu ciri khas Tari Gandrung adalah melibatkan penari wanita profesional yang mengajak menari bersama tamu terutama pria dengan iringan musik berupa gamelan.
-
Mengapa Jaranan Pegon diiringi gamelan? Iringan Pentas Jaranan Pegon diiringi seperangkat gamelan, yaitu meliputi: kendhang, sompret, kenong, kempul, gong, saron pelog slendro, balungan pelog slendro dan tambahan drum yang dimainkan pengrawit dengan selaras.
-
Apa itu Tari Gandrung? Mengutip warisanbudaya.kemdikbud.go.id, tarian khas Banyuwangi ini berasal dari kata 'Gandrung' dalam bahasa Jawa artinya 'Tergila-gila' atau 'Cinta habis-habisan'.
-
Bagaimana tarian ini digunakan? Tarian ini awalnya digunakan untuk acara penyambutan tamu kerajaan. Apabila tarian ini tak ditampilkan, maka tamu kerajaan tidak akan naik ke istana.
-
Siapa yang menari tarian Bungong Jeumpa? Biasanya tarian ini dibawakan oleh wanita dengan menggunakan baju adat Aceh.
-
Apa isi tarian Gending Sriwijaya? Tarian ini dipentaskan di Halaman Masjid Agung Palembang yang ditambahkan dengan 'Tepak' yang berisi kapur, sirih, pindang, dan ramuan lainnya yang dipersembahkan sebagai ungkapan rasa bahagia.
Yang khas dari tarian ini ialah letaknya yang berada di pinggir sungai Krapyak. Konon ceritanya di tepi sungai krapyak pernah dijadikan persinggahan tokoh pendiri Desa Nitikan yang sekarang menjadi Padukuhan Nitikan. Tempat yang dikeramatkan ini dipercaya sebagai cikal bakal berdirinya daerah setempat.
Di sekitar pelataran dua pohon asem dan kepoh tumbuh rimbun di pelataran. Pohon tersebut bukan pohon biasa, warga setempat percaya di pohon tersebut terdapat sosok penunggu. Tak ayal, sang penari terlihat memberi sungkem pada tumbuhan itu. Sebagai tanda hormat pada sang penunggu.
©2021 Merdeka.com/Budi PrastTarian Janggrung bukanlah tarian biasa. Tarian Janggrung dipercaya dapat digunakan sebagai perantaraan penyembuhan berbagai macam penyakit. Salah satunya penyakit sawan. Usapan selendang sang penari Janggrung diyakini bisa menolak penyakit sawan.
Diiringi dengan bunyi gamelan, sang ibu sambil menggendong buah hatinya datang ke Rubinem. Penari mengajak menari pelan dengan ibu dan buah hati. Sembari mengusap lembut wajah anak dengan selendang Rubinem. Selain tolak penyakit, meminta usapan selendang sang penari diyakini juga akan mendatangkan berkah.
©2021 Merdeka.com/Budi PrastAcara adat kenduri rasul dimulai dengan melalukan ritual membakar kemenyan dengan diikuti mengucapkan sonteng sebagai kalimat pasrah sesaji. Selesai pasrah sesaji disusul dengan berdo’a bersama yang dipimpin oleh sang Sangkuh danritual membuka ketupat luwar. Selanjutnya,masyarakat melakukan makan bersama atau kembul bujono.
Pelaksanaan hari tradisi Janggrung juga berdasarkan perhitungan. Dipilih hari Senin pada 12 Juli 2021 ini sesuai dengan pepunden dua pohon yang ada.
©2021 Merdeka.com/Budi PrastJanggrung serangkaian acara rasulan atau bersih di desa. Tradisi harus dilaksanakan setiap tahunnya oleh masyarakat Tri Padukuhan yaitu Nitikan Barat, Nitikan Timur, dan Sambirejo Gunungkidul. Acara rasulan merupakan serangkaian acara yang panjang, dari karanval gunungan, ketoprak, pagelaran wayang kulit dan lain sebagainya.
Namun menurut para tetua, pelaksnaan rasulan dianggap tidak sah tanpa adanya tradisi Janggrung. Jika panitia terkendala dana yang diutamakan tetap Janggrung. Tradisi Janggrung di Semanu Gunungkidul Yogyakarta in sudah mengakar kuat. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun dan tidak dapat digantikan dengan kesenian tradisional lainnya. (mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah metode pengobatan tradisional asal Minang yang hanya menggunakan beberapa orang penari dan alunan musik serta kekuatan syair atau mantra.
Baca SelengkapnyaKesenian tradisional yang satu ini telah menjadi ikon Kabupaten Banyuwangi sekaligus hiburan masyarakat ketika acara hajatan.
Baca SelengkapnyaRitual adat Seblang Bakungan digelar masyarakat Osing Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaTarian ini memadukan gerak tari dengan ketangkasan dalam bermain Doll.
Baca SelengkapnyaKromong sendiri adalah sejenis alat musik kelintang berbahan dasar perunggu yang berfungsi sebagai media komunikasi.
Baca SelengkapnyaTak bisa ditarikan oleh sembarang orang, ini filosofi Tari Muang Sangkal
Baca SelengkapnyaKesenian ini belakangan terancam punah karena dianggap rumit dan terlalu sakral
Baca SelengkapnyaPertunjukannya selalu dinanti dan bisa “menghipnotis” penonton. Bahkan, mereka juga rela berdandan ala koboy sampai badut saat menari Kliningan Bajidoran.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, pembangunan seni budaya diakui sebagai bagian integral dari pembangunan nasional.
Baca SelengkapnyaKonon tarian ini sudah lahir sejak abad 15 saat Karo masih dikenal dengan Kerajaan Lingga.
Baca SelengkapnyaSebuah karya seni budaya lokal khas Jombang ini telah ada sejak abad ke-19 yang sudah terdaftar dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTarian ini bukan hanya menjadi hiburan semata, melainkan juga ditampilkan dalam acara-acara resmi dan festival budaya Melayu di Bitan dan Kepulauan Riau.
Baca Selengkapnya